Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) merupakan pembesaran prostat yang sering ditemukan pada pria usia lanjut gangguan prostat merupakan gejala penuaan yang terjadi pada pria di usia 45 tahun keatas. Adanya BPH akan menyebabkan terjadinya obstruksi saluran kemih. Pembesaran kelenjar prostat mempunyai angka morbiditas yang paling bermakna pada populasi pria lanjut usia. Prevalensi BPH yang bergejala pada pria usia 40-49 tahun mencapai hampir 15%. Angka ini meningkat dengan bertambahnya usia, sehingga pada usia 50-59 tahun prevalensinya mencapai hampir 25% dan pada usia 60 tahun mencapai angka sekitar 43%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor risiko kejadian BPH di RSUD Ajibarang tahun 2014. Faktor-faktor risiko BPH yang meliputi : riwayat keluarga, obesitas, penyakit diabetes melitus, kebiasaan olahraga, kebiasaan merokok dan kebiasaan minum-minuman beralkohol.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data menggunakan accidental sampling. Responden merupakan semua pasien yang menderita BPH yang berjumlah 30 responden.
Kesimpulan penelitian ini yaitu gambaran faktor-faktor risiko kejadian BPH berdasarkan riwayat keluarga, tidak memiliki riwayat keluarga BPH sebanyak 30 orang (100%), responden tidak obesitas sebanyak 29 orang (96.7%), semua responden tidak mempunyai kebiasaan olahraga sebanyak 30 orang (100%), responden mempunyai kebiasaan merokok sebanyak 28 orang (93.3%), tidak minum-minuman beralkohol sebanyak 30 orang (100%), dan tidak memiliki penyakit diabetes melitus sebanyak 30 orang (100%).
Faktor-Faktor Risiko Benigna Prostat Hiperplasia