Dispepsia merupakan kumpulan berbagai gangguan yang berasal dari saluran cerna bagian atas. Gejala dispepsia berupa perut terasa terbakar, terasa penuh, merasa makanan naik ke atas (refluk), mual, muntah dan sendawa. Berbagai kelainan di lambung memberikan gejala dispepsia. Dispepsia terdiri dari dispepsia organik dan dispepsia fungsional. Golongan darah sistem ABO memiliki perbedaan dalam respon stres, makanan yang dikonsumsi, dan sekresi asam lambung. Perbedaan tersebut dapat memberikan perbedaan yang signifikan dalam proses terjadinya dispepsia.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara golongan darah sistem ABO terhadap kejadian dispepsia di RSUD Dr. Margono Soekarjo Tahun 2012.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei kasus kontrol. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan menggunakan serum antigen golongan darah sebagai alat pengambilan data responden dalam penelitian. Sampel diambil dari dua populasi yang berbeda, 39 responden yang positif dispepsia sebagai kasus dan 39 orang responden non dispepsia sebagai kontrol. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan chi square.
Hasil penelitian ini adalah didapatkan responden dispepsia lebih banyak berjenis kelamin perempuan (64,1%) daripada laki-laki (35,9%). Responden dispepsia lebih banyak bergolongan darah O (46,2%), kemudian golongan darah B (30,8%). Nilai p>α = 0,05 dan X tabel = 7,815 lebih besar dari X hitung = 6,482.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara golongan darah sistem ABO terhadap kejadian dispepsia di RSUD Dr. Margono Soekarjo tahun 2012
Golongan darah Dispepsia
Rumiyanti. (2012). Hubungan Antara Golongan Darah Sistem Abo Dengan Kejadian Dispepsia Di Rsud Prof. Dr. Margono Soekarjo Tahun 2012. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id