Sebanyak 80% dari perempuan mengalami gangguan suasana hati setelah melahirkan. Wanita pada periode pasca kelahiran anak mengalami depresi yang muncul dalam beragam bentuk. Tindakan skrining untuk mendeteksi gangguan mood/depresi sudah merupakan acuan pasca bersalin yang rutin dilakukan di luar negeri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat depresi pada ibu post partum berdasarkan faktor penyebab paritas dan proses persalinan.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan tehnik aksidental sampling. Responden dalam penelitian ini sebanyak 79 ibu post partum. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat.
Hasil penelitian menunjukan sebanyak 55 (69.62%) ibu tidak mengalami depresi post partum, sebanyak 22 (27.84%) ibu mengalami depresi ringan dan sebanyak 2 (2.54%) ibu mengalami depresi sedang tetapi tidak ada ibu post partum yang mengalami depresi berat. Berdasarkan faktor penyebab paritas sebanyak 55 ibu post partum (69.62%) tidak mengalami depresi post partum. Kemudian sebanyak 22 ibu post partum (27.84%) mengalami depresi ringan, dan sebanyak 2 ibu post partum (2.54%) mengalami depresi sedang. Kemudian berdasarkan faktor penyebab proses persalinan sebanyak 56 (70.89%) ibu tidak mengalami depresi post partum. Kemudian sebanyak 22 ibu (27.84%) mengalami depresi ringan, dan sebanyak 1 ibu (1.27%) mengalami depresi sedang.
Depresi Post Partum
Septina Prihatiningsih. (2014). Gambaran Tingkat Depresi Ibu Post Partum Di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id