Insiden ISK ini pada bayi dan anak sekolah berkisar 1-2%, pada wanita muda yang tidak hamil 1-3%, sedangkan pada wanita yang hamil 4-7%. Wanita lebih sering menderita ISK dibanding pria, kira-kira 50% dari seluruh wanita pernah menderita ISK selama hidupnya. Factor yang mempengaruhi ISK adalah Kehamilan, aktifitas seksual, jenis kelamin, obstruksi saluran kemih, pemasangan kateter dan usia. Factor penyebab ISK adalah gagal ginjal, Pielonefritis dan Infeksi darah melalui penyebaran hematogen (sepsis)
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran terapi penyakit infeksi saluran kemih di RSUD Prof. Dr Margono Soekardjo Purwokerto Tahun 2013.
Metode penelitian yaitu deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data yang berasal dari rekam medik, buku register dan buku laporan harian perawat di RSUD Prof. Dr Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2013. Pengambilan sampel menggunakan random sampling Analisis data yang digunakan adalah analisis Univariat yaitu hanya melihat gambaran distribusi frekuensi variabel
Sebagian besar responden adalah umur yang beresiko yaitu sebanyak 65 responden (72,2%) yang terdiri dari 30 responden laki-laki dan 35 responden perempuan. Sebagian besar adalah perempuan yaitu sebanyak 49 responden (54,4%) Terapi antibiotik pada penderita ISK yang paling banyak digunakan adalah golongan cefalosporin (cefotaxime, cefixime dan ceftriaxone) yaitu sebanyak 69 responden (76,7%). yaitu sebanyak 36 responden (40%). Terapi antiinflamasi (analgetik antipiretik) yang paling banyak digunakan adalah kaltropen sup (ketoprofen) yaitu sebanyak 31 responden (34,4%) serta sebagian besar responden mendapatkan terapi lain yaitu sebanyak 84 responden (83,3%).
Gambaran Terapi ISK
Sintya Sari. (2014). Gambaran Terapi Penyakit Infeksi Saluran Kemih Di RSUD Prof. Dr Margono Soekardjo Purwokerto Tahun 2013. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id