Inkontinensia urin merupakan salah satu manifestasi penyakit yang sering ditemukan pada pasien lanjut usia. Penyebab inkontinensia urine antara lain terkait dengan gangguan di saluran kemih bagian bawah, efek obat-obatan, produksi urin meningkat atau adanya gangguan kemampuan/keinginan ke toilet. Inkontinensia urin yang dialami oleh pasien dapat menimbulkan dampak yang merugikan pada pasien dan keluarganya, seperti gangguan kenyamanan karena pakaian basah terus, bau yang tidak sedap dan perasaan kotor, tentu akan menimbulkan masalah sosial dan psikologi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang gambaran gangguan inkontinensia urine pada lansia di unit Rehabilitasi Sosial Dewanata Cilacap tahun 2013.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Pengambilan data menggunakan total sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 34 lansia yang mengalami inkontinensia urine.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil responden sebagian besar berumur 60-74 tahun (lanjut usia) yaitu sebanyak 25 responden (73,53%). Intake cairan responden sebagian besar kurang (< 8 gelas sehari) yaitu sebanyak 25 responden (73,53%). Responden sebagian besar memiliki penyakit hipertensi yaitu sebanyak 11 responden (32,35%). Responden sebagian besar menggunakan obat lain yang mempengaruhi inkontinensia yaitu sebanyak 12 responden (35,29%)
lansia Inkontinensia urine
Sisanto. (2013). Gambaran Gangguan Inkontinensia Urine Pada Lansia Di Unit Rehabilitasi Sosial Dewanata Cilacap Tahun 2013. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id