Latar Belakang : Salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian perinatal (AKP) akibat preeklampsia adalah dengan menurunkan angka kejadian preeklampsia. Angka kejadian dapat diturunkan melalui upaya pencegahan, pengamatan dini, dan terapi. Upaya pencegahan kematian perinatal dapat diturunkan bila dapat diidentifikasi faktor-faktor yang mempunyai nilai prediksi. Frekuensi preeklampsia berbeda-beda karena banyak faktor yang mempengaruhinya: jumlah primigravida, keadaan sosial ekonomi, perbedaan kriteria dalam penentuan diagnosis dan lain-lain.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan faktor-faktor risiko preeklampsia dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil di RSUD Banyumas tahun 2011.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan Retrospektif Study. Sampel penelitian ini adalah ibu hamil dengan jumlah 324 responden yang diambil menggunakan teknik purposive sampling.
Hasil : Faktor risiko preeklampsia sebagian besar didominasi oleh kelomok umur> 35 tahun sebanyak 51 responden (68%), paritas grandemultipara sebanyak 13 responden (65%), riwayat penyakit hipertensi sebanyak 109 responden (66,5), dan yang mengalami kehamilan ganda sebanyak 8 responden (80%).
Kesimpulan : Ada hubungan faktor umur dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil, ada hubungan faktor paritas dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil, ada hubungan faktor riwayat penyakit dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil dan tidak ada hubungan kehamilan ganda dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil di RSUD Banyumas tahun 2011.
Ibu hamil Faktor-faktor Risiko Preeklampsia
Susiati. (2012). Hubungan Faktor-Faktor Risiko Preeklampsia Dengan Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di Rsud Banyumas Tahun 2011. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id