Badan kesehatan sedunia (WHO) memperkirakan sekitar 15 juta orang terkena stroke setiap tahunnya. Di Indonesia, insidiensi stroke cenderung meningkat setiap tahunnya. Menurut Riskesdas 2007 di Indonesia stroke merupakan penyebab kematian utama untuk semua umur dengan proporsi 15,4% dan penyakit tidak menular dengan proporsi kejadian terbanyak yaitu mencapai 26,9% sari 2.285 penduduk. Pravalensi stroke hemoragik di jawa tengah mencapai 0,05% sedangkan pravalensi iskemik sebesar 0,09% selama tahun 2009. Insidiensi stroke melalui batas-batas sosio ekonomi, jenis kelamin, usia, pola hidup yang tidak sehat dan hipertensi.
Penelitian ini berujuan untuk mengetahui gambaran faktor resiko terjadinya stroke hemoragik berdasarkan usia, riwayat hipertensi dan trauma di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto tahun 2013.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.Dengan pendekatan Restropektif study.Pengambilan sampling dengan menggunakan purposive sampling, sebanyak 61 responden yang menderita stroke hemoragik.Data diambil dengan melakukan melihatt dari catatan Rekam Medik pasien.
Dari hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa responden yang mengalami stroke hemoragik berdasarkan usia <50 tahun sebanyak 22 responden (36,1%), usia 51-65 sebanyak 26 responden (42,6%) dan usia>66 tahun sebanyak 13 (21,3%) , berdasarkan Riwayat hipertensi sebanyak 42 responden (68,9%), dan berdasarkan trauma sejumlah 27 (44,3%).
Faktor resiko Stroke Hemoragik
Suswanti. (2014). Gambaran Faktor Resiko Terjadinya Stroke Hemoragik di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Tahun 2013. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id