Tuberkulosis Paru (TB) masih menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Kasus TB Paru BTA positif pada anak di Indonesia jumlahnya mencapai 8,2% yaitu sebanyak 1.707 kasus dan di Jawa tengah mencapai 13% dari seluruh kasus TB Paru. Strategi penanganan yang diterapkan yaitu pencegahan dengan imunisasi. Pencegahan dengan imunisasi merupakan tindakan yang mengakibatkan seseorang mempunyai ketahanan tubuh yang lebih baik, sehingga mampu mempertahankan diri terhadap penyakit atau masuknya kuman dari luar. Imunisasi terhadap penyakit TB adalah imunisasi Bacillus Calmette Guerin (BCG).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status pemberian imunisasi BCG dengan kejadian TB paru pada anak balita di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Banyumas.
Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Responden dalam penelitian ini adalah 34 anak dalam kelompok usia 0-5 tahun. Data diperoleh dengan kuesioner. Hasilnya dianalisis menggunakan uji chi-square untuk mengetahui hubungan antara status pemberian imunisasi BCG dengan kejadian TB paru pada anak balita.
Hasil penelitian ini menunjukan nilai p value = 0,037 (p < 0,05) yang berarti ada hubungan status pemberian imunisasi BCG dengan kejadian TB paru pada anak balita. Kesimpulannya adalah bahwa pemberian imunisasi BCG dapat mengurangi risiko kejadian TB paru pada anak-anak.
TB Paru Imunisasi BCG anak balita
Syehrudi. (2014). Hubungan Status Pemberian Imunisasi BCG dengan Kejadian TB Paru Pada Anak Balita di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Banyumas.. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id