Angka Kematian Bayi (AKB) salah satu indicator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat. Angka kematian bayi hasil SDKI tahun 2012 adalah 40 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo pada tahun 2013 sebanyak 122 bayi (3,61%). Untuk menurunkan AKB dibutuhkan partisipasi ibu dalam mengenali tanda dan bahaya bayi baru lahir melalui peningkatan pengetahuan ibu tentang tanda bahaya bayi baru lahir yang didukung oleh faktor paritas, pendidikan, dan sumber informasi.
Tujuan penelitian ini mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya bayi baru lahir di RSUD Prof Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
Desain penelitian ini menggunakan deskriptitif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian adalah ibu nifas fisiologis sebanyak 58 responden di RSUD Prof Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukan tingkst pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya bayi baru lahir cukup baik sebanyak 27 reponden (46,6%), bedasarkan paritas paling banyak adalah multipara sebanyak 26 responden (44,8%), berdasarkan pendidikan paling banyak adalah pendidikan menengah sebanyak 30 responden (51,7%), berdasarkan sumber informasi paling banyak dari tenaga kesehatan sebanyak 23 responden (39,7%).
Tingkat pengetahuan paritas tanda bahaya bayi baru lahir pendidikan Sumber Informasi
Tri Wahyuni. (2014). Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir di RSUD Prof Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id