Dismenorea merupakan nyeri haid yang dapat mengganggu aktivitas, bahkan sering kali mengharuskan penderita beristirahat. Manajemen nyeri yang tepat diperlukan untuk membantu mengatasi respon nyeri. Dari 113 remaja di Family Practice Setting menunjukan prevalensi dismenorea 29-44 %. Hal ini diperkuat dengan laporan internasional prevalensi dismenorea sangat tinggi dan setidaknya 50 % remaja putri mengalami dismenorea sepanjang tahun reproduktif. Terdapat 44 mahasiswi STIKES Harapan Bangsa Purwokerto mengalami dismenorea sehingga sulit beraktivitas dan sulit berkonsentrasi saat mengikuti perkuliahan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi musik klasik Mozart dalam menurunkan skala nyeri dismenorea pada mahasiswi keperawatan S1 STIKes Harapan Bangsa Purwokerto. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental dengan desain one group pretest-posttest design. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik accidental sampling. Responden dalam penelitian ini sebanyak 31 mahasiswi. Data diambil dari data primer didapatkan dari pengkajian skala nyeri dismenorea secara langsung kepada responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan tingkat nyeri setelah diberikan perlakuan, yang mengalami penurunan dari nyeri sedang menjadi nyeri ringan ada 25 mahasiswi (83,87%), yang tetap skala nyeri ringan ada 2 mahasiswi (6,45%) dan yang tidak mengalami penurunan tingkat nyeri dalam hal ini tingkat nyeri sedang ada 3 mahasiswi (9,68%). Uji Statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon Signed Ranks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh terapi musik klasik Mozart dalam menurunkan skala nyeri dismenorea (p value=0,000, alpha 0,05).
terapi musik klasik Mozart Dismenorea
Vera Putriarti. (2014). Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart Dalam Menurunkan Skala Nyeri Dismenorea Pada Mahasiswi Keperawatan S1 STIKES Harapan Bangsa Purwokerto. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id