Latar belakang : Metode kontrasepsi modern dengan menggunakan suntik yang paling sering di gunakan adalah DMPA (Depo Medroksi Progesteron Asetat) yang berisi depo medroksi progesterone asetat sebanyak 150 mg dengan guna 3 bulan dan NET-EN (Norethindron Enantat). Tahun 2010 KB suntik merupakan KB dengan akseptor terbanyak yaitu 304.479 orang, data DinKes Kabupaten Brebes tahun 2010 Puskesmas Paguyangan adalah Puskesmas dengan jumlah akseptor baru KB suntik Terbanyak yaitu 795 akseptor dibanding Puskesmas Kluwut yaitu 787 akseptor. Pada studi pendahuluan yang dilakukan di beberapa BPS yang ada di Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes yaitu BPS Ny. Diyah Astuti terdapat 8 akseptor baru KB suntik, BPS Ny. Yuni Huliatun terdapat 75 akseptor baru KB suntik dan BPS Ny. terbanyak di BPS NY. Wastiah yaitu 150 akseptor.
Tujuan : Mengetahui karakteristik akseptor baru kontrasepsi suntik depo progestin.
Metode : Deskriptif kuantitatif dengan pendekatan retrospektif. Populasi seluruh akseptor baru kontrasepsi suntik Depo Progestin berjumlah 150 akseptor, dengan tehnik total sampling, instrumen data dengan master tabel.
Hasil : Diperoleh data sebagian besar akseptor baru KB suntik Depo Progestin berumur 20-35 tahun 53 %, 47 % berpendidikan Menengah (SMA/MA/SMK/MAK/Sederajat), 40% pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, 57 % multipara.
Kesimpulan : Karakteristik akseptor baru kontrasepsi suntik Depo Progestin di BPS Ny. Wastiah Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes Tahun 2010 yaitu Umur 20-35 tahun, Pendidikan Menengah, Pekerjaan PNS, dan Paritas multipara.
Karakteristik Akseptor Baru kontrasepsi suntik Depo Progestin
Waidah. (2012). Karakteristik Akseptor Baru Kontrasepsi Suntik Depo Progestin Di Bps Ny.Wastiah Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes Tahun 2010. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id