Saat ini banyak sekali ditemukan penyakit-penyakit yang secara genetik mengubah proses alami tubuh untuk memetabolisme asam urat. Gout/asam urat muncul sebagai akibat dari kondisi hiperurisemia. Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam tubuh. Laju prevalensi tahunan dari asam urat dan hiperurisemia meningkat, terutama pada manula. Penyebab hiperurisemia yang paling utama adalah makanan atau faktor dari luar. Konsumsi makanan dengan kadar purin tinggi adalah salah satunya.
Mengetahui hubungan antara pola makan tinggi purin dengan kejadian hiperurisemia pada lansia. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sample menggunakan teknik total sample dengan melakukan test asam urat dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang di bagikan kepada 47 responden. Analisa data yang digunakan adalah chi square.
Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan tinggi purin dengan kejadian hiperurisemia pada lansia di Posyandu Lansia Wulantari Desa Ledug Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas.
lansia Hiperurisemia Pola Makan Tinggi Purin
Widi Astuti. (2012). Hubungan Pola Makan Tinggi Purin Dengan Kejadian Hiperurisemia Di Posyandu Lansia Wulantari Desa Ledug Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id