Hipertensi mempunyai risiko morbiditas serta mortalitas prematur, yang meningkat sesuai dengan peningkatan tekanan sistolik dan diastolik.Hipertensi dapat didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik di atas 140/90 mmHg. Banyak faktor yang berperan untuk terjadinya hipertensi, meliputi faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan seperti jenis kelamin, ras, dan umur dan faktor risiko yang dapat dikendalikan yaitu olah raga, konsumsi minuman yang mengandung kafein, alkohol, rokok, stress,obesitas, status sosial ekonomi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor risiko terjadi hipertensi pada masyarakat di Puskesmas Sokaraja II Kabupaten Banyumas.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan one shot metode. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah quota sampling sebanyak 65 sampel. Teknik analisis menggunakan analisis univariat.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan lembar wawancara dan cara pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder.
Kejadian hipertensi di Puskesmas Sokaraja II berdasarkan umur mayoritas umur>40 tahun (80%), jenis kelamin mayoritas laki-laki(55,38%), riwayat keluarga hipertensi mayoritas memiliki riwayat hipertensi (60%), kebiasaan merokok mayoritas memiliki kebiasaan merokok (52,30%), obesitas mayoritas tidak obesitas (73,85%), dan status ekonomi mayoritas mempunyai pendapatan keluarga ≥Rp.800.000 (72,30%). Jadi prevalensi hipertensi di Puskesmas Sokaraja II didominasi oleh faktor umur>40 tahun.
Faktor Risiko hipertensi
Wiwit Arliani. (2013). Gambaran Faktor Resiko Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat Di Puskesmas Sokaraja II Kabupaten Banyumas Tahun 2013. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id