Diare di adalah bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya , lebih dari tiga kali sehari, di sertai dengan konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah. Diare merupakan sesuatu yang sangat berbahaya bila terjadi pada balita, karena bisa menyebabkan kematian. Peran keluarga sangat penting untuk deteksi dini dan penanganan pertama, untuk menghindari resiko yang tidak diinginkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penanganan pertama keluarga pada balita yang terkena diare di desa Kutaliman wilayah kerja Puskesmas Kedungbanteng. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Responden pada penelitian ini berjumlah 51 responden. Data diambil dengan quesioner yang sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan terapi cairan berupa air sebanyak 29 responden (56,9%), sebagian besar responden memberikan terapi makanan berupa sup sebanyak 26 responden (51%), dan sebagian besar responden memberikan terapi obat-obatan berupa oralit sebanyak 24 responden (47,1%), kepada balita mereka yang mengalami diare.
Kesimpulan: Sebagian besar responden memberikan terapi cairan berupa air putih (56,9%) dan sebagian kecil responden memberikan terapi cairan berupa air tajin (21,6 %) dari penelitian dapat di ketahui bahwa penanganan pertama keluarga pada balita yang terkena diare desa kutaliman cukup baik dan dapat mengurangi kejadian dehidrasi pada anak.
diare balita penanganan pertama diare
Wiwit Budiyono. (2012). Gambaran Penanganan Pertama Keluarga Pada Balita Yang Terkena Diare Di Desa Kutaliman Kecamatan Kedung Banteng. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id