Latar belakang : Insiden ketuban pecah dini lebih tinggi pada wanita dengan serviks inkompeten, polihidramnion, malpresentasi janin (letak sungsang dan lintang), kehamilan ganda atau infeksi vagina/serviks (vaginosis bacterial, klamidia, gonore, streptokokus grup B). Faktor risiko terjadinya ketuban pecah dini pada kehamilan multipel kembar dua yaitu sebesar 50% dan kembar tiga sebesar 90 %.
Tujuan : Mengetahui tentang faktor-faktor penyebab kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD) di RSUD Kebumen tahun 2010.
Metode : Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif berdasarkan data sekunder dengan pendekatan retrospektif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dan instrumennya adalah master tabel dengan sampel penelitian 115 kasus, tetapi data lengkap sesuai tujuan khusus yang ada di rekam medik sejumlah 75 kasus.
Hasil : Kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD) dengan presentasi tertinggi tidak terjadi kelainan letak yaitu 51 ibu (68%) dan kelainan letak yaitu sebanyak 24 ibu (32%). Tidak mengalami kehamilan ganda yaitu 68 ibu (90,67%) dan yang mengalami kehamilan ganda sebanyak 7 ibu (9,33%). Paritas terbanyak ditemukan pada multipara yaitu sebanyak 64 ibu (85,3%) dan grandemultipara sebanyak 11 ibu (14,7%).
Kesimpulan : Faktor-faktor penyebab kejadian ketuban pecah dini (KPD) di RSUD Kebumen tahun 2010 sebagian besar ditemukan pada ibu yang tidak mengalami kelainan letak dan tidak mengalami kehamilan ganda, sedangkan pada faktor paritas sebagian besar multipara.
Ketuban Pecah Dini Faktor penyebab
Yeni Astuti. (2011). Faktor-Faktor Penyebab Kejadian Ketuban Pecah Dini (Kpd) Di RSUD Kebumen Tahun 2010. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id