Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

Asuhan Keperawatan Pada TN. T Dengan Pre Dan Post Operasi Herniotomy Indikasi Hernia Inguinal Lateralis Sinistra Di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Tahun 2016

XML
Pengarang
Retno Afriani - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
STIKES Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2016
Tempat Terbit
Fakultas Ilmu Kesehatan SHB
Deskripsi Fisik

Abstract

Hernia inguinalis merupakan permasalahan yang bisa ditemukan dalam kasus bedah. Kasus kegawatdaruratan dapat terjadi apabila hernia inguinalis bersifat strangulasi (ireponibel disertai gangguan pasase) dan inkarserasi (ireponibel disertai gangguan vascularisasi). Inkarserasi merupakan penyebab obstruksi usus nomor satu dan tindakan operasi darurat nomor dua setelah apendicitis akut di Indonesia (Greenberg et al, 2008).
Angka kejadian hernia inguinalis (medialis/direk dan lateralis/indirek) 10 kali lebih banyak daripada hernia femoralis dan keduanya mempunyai persentase sekitar 75-80 % dari seluruh jenis hernia, hernia insisional 10 %, hernia ventralis 10 %, hernia umbilikalis 3 %, dan hernia lainnya sekitar 3 % (Sjamsuhidajat dkk, 2010).
Secara umum, kejadian hernia inguinalis lebih banyak diderita oleh laki-laki daripada perempuan. Angka perbandingan kejadian hernia inguinalis 13,9 % pada laki-laki dan 2,1 % pada perempuan (Ruhl, 2010). Tindakan yang paling memungkinkan untuk terapi hernia inguinalis adalah tindakan pembedahan. Setiap tahun diperkirakan terdapat 20 juta kasus prosedur bedah mengenai hernia inguinalis. Insiden dan prevalensi di seluruh dunia tidak diketahui pasti. Tingkat prosedur operasi dalam berbagai negara memiliki tingkat yang bervariasi, berkisar antara 100 hingga 300 prosedur per 100.000 orang dalam satu tahun (Burney, 2012).
Hernia inguinalis dapat diderita oleh semua umur, tetapi angka kejadian hernia inguinalis lateralis meningkat dengan bertambahnya umur dan terdapat distribusi bimodal (dua modus) untuk usia yaitu dengan puncaknya pada usia 1 tahun dan pada usia rerata 40 tahun. Pada anak, insidensinya 1-2%, dengan 10 % kasus mengalami komplikasi inkarserasi. Pada usia sekitar satu tahun, sekitar 30 % processus vaginalis belum tertutup. Hernia inguinalis lebih sering terjadi di sebelah kanan 60 %, sebelah kiri 20-25 %, dan bilateral 15 % (Greenberg et al, 2008).
Faktor risiko yang dapat menjadi etiologi hernia inguinalis yaitu peningkatan intra-abdomen (batuk kronis, konstipasi, ascites, angkat beban berat dan keganasan abdomen) dan kelemahan otot dinding perut (usia tua, kehamilan, prematuritas, pembedahan insisi yang mengakibatkan hernia insisional, overweight dan obesitas) (Burney, 2012).
Jika tidak dilakukan tindakan keperawatan yang tepat, hernia inguinalis dapat menyebabkan penyumbatan dan perdarahan pada saluran usus yang lama kelamaan menimbulkan edema sehingga terjadi penekanan pembuluh darah dan terjadi nekrosis, bila isi perut terjepit dapat mengakibatkan terjadinya syok, asidosis metabolik, abses (Price, 2010). Untuk menghindari terjadinya komplikasi, maka diperlukan tindakan bedah. Tindakan bedah pada hernia adalah herniotomy dan hernioraphy. Pada bedah elektif, kanalis dibuka, isi hernia dimasukkan, kantong diikat, dan dilakukan bassiny plasty atau tehnik yang lain untuk memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis (Mansjoer, 2013).
Dari data yang tercatat di organisasi kesehatan dunia (WHO) ditahun 2010, terdapat kasus herina sebanyak 845.000 dan total jumlah tindakan hernioraphy yang dilakukan sekitar 710.000 kasus. Kasus tersebut menimbulkan masalah, terutama pada sektor sosial dan perekonomian masyarakat dikarenakan untuk melakukan tindakan hernioraphy menggunakan anastesi general maupun regional memerlukan biaya yang besar dibandingkan dengan anastesi lokal (Walter, 2010). Indonesia menempati posisi ke delapan dari jumlah kasus hernia di Dunia dengan jumlah 291.145 kasus. Untuk data di Jawa Tengah berdasarkan data dari Rumah Sakit Batang data yang diperoleh untuk penderita hernia selama bulan januari tahun 2010 terdapat 187 kasus. Dari 187 kasus sudah dilakukan operasi hernia inguinallis, sedangkan 49 kasus tanpa tindakan operasi (Ardiansyah, 2013).
Pembedahan traktus gastrointestinal sering kali mengganggu proses fisiologi normal pencernaan dan penyerapan. Mual, muntah dan nyeri dapat terjadi selama pembedahan ketika digunakan anestesi spinal. Selain itu, nyeri pada luka operasi timbul akibat terputusnya kontinuitas jaringan sehingga terjadi penekanan pada pembuluh darah yang mengakibatkan metabolisme anaerob. Hal ini mengakibatkan terjadinya gangguan pergerakan sehingga aktivitas sehari-hari dapat terganggu (Smeltzer, 2010). Kondisi yang seperti ini mengharuskan adanya asuhan keperawatan yang tepat agar dapat mencapai kesehatan yang optimal serta untuk menghindari komplikasi pada klien dengan post operasi hernia ingunalis lateralis.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga diperoleh data kasus pada tahun 2015 sebanyak 139 kasus dengan jumlah laki-laki sebanyak 127 orang dan perempuan sebanyak 12 orang (Rekam Medik RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga, 2016)
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Asuhan Keperawatan Pada Tn.X dengan Pre dan Post Operasi Herniotomy dengan Indikasi Hernia Inguinal Lateralis Sinistra di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Tahun 2016”.

Pre Operasi Herniotomy
Post Operasi Herniotomy
Hernia Inguinal Lateralis Sinistra

URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=1658
APA Citation
Retno Afriani. (2016). Asuhan Keperawatan Pada TN. T Dengan Pre Dan Post Operasi Herniotomy Indikasi Hernia Inguinal Lateralis Sinistra Di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Tahun 2016. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/