Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

Asuhan Keperawatan Pada Tn. R Dengan Diagnosa Tuberkulosis Paru Di Ruang Cendana RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto

XML
Pengarang
Inandani Tri Syafaah - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
STIKES Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2016
Tempat Terbit
Fakultas Ilmu Kesehatan SHB
Deskripsi Fisik

Abstract

Tuberculosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. TB termasuk penyakit yang diperburuk dengan kemiskinan dan umumnya menyerang penduduk yang termasuk dalam rentang usia produktif (15-59 tahun). Laporan WHO tahun 2009 menunjukkan prevalensi TB dunia yang mencapai 9,4 juta orang dengan proporsi 85% di kawasan Asia dan Afrika. 55% dari prevalensi ditemukan di Asia (35% ada di India dan Cina) dan 30 % di Afrika. World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa pada tahun 2012, mencatat peringkat Indonesia menurun dari posisi tiga ke posisi empat dengan jumlah penderita TBC sebesar 321.000 orang. Lima Negara dengan jumlah terbesar kasus insiden pada tahun 2012 adalah India, Cina, Afrika Selatan, Indonesia dan Pakistan (WHO, 2012).
Angka insidensi semua tipe TB Paru Indonesia tahun 2010 adalah 450.000 kasus atau 189 per 100.000 penduduk, angka prevalensi semua tipe TB Paru 690.000 atau 289 per 100.000 penduduk dan angka kematian TB Paru 64.000 atau 27 per 100.000 penduduk atau 175 orang per hari. Indonesia masih masuk dalam 10 negara dari total 22 negara dengan beban TB terbesar di dunia, meskipun angka TB di Indonesia telah mengalami penurunan dibanding tahun 2009, namun angka kematian akibat penyakit Tuberculosis (TB) di Indonesia masih cukup tinggi (Kemenkes, 2011).

Laporan program pemberantasa penyakit menular yang dilakukan dinas kesehatan Profinsi Jawa Tengah tahun 2004, ditemukan jumlah pasien TB paru kasus baru sebanyak 14.329 pasien dan pasien meninggal sebanyak 285 orang (1,99%). Jumlah kasus baru meningkat menjadi 17.523 pasien pada tahun 2005 atau Case Detection Rate (CDR) sebesar 49,24%. Angka pravelensi penyakit TB paru ditahun 2005 untuk Jawa Tengah sebesar 59,52%, jumlah ini mengalami peningkatan dari pada tahun 2010 yaitu sebesar 55,38. (Dinkes Jateng, 2011)

berdasarkan data yang didapat dari salah satu staf bagian rekam medik RSUD. Prof. Dr Margono Soekardjo Purwokerto, angka pravelensi pasien TB paru pada tahun 2012 sebanyak 282 orang dari 192 orang pada bulan januari samapi 18 agustus 2013, dan data pasien TB yang dirawat jalan pada tahun 2014 sebanyak 1.239 orang, dan yang rawat inap sebanyak 288 orang. Sedangkan pada tahun 2015 pasien TB yang dirawat jalan sebanyak 1.831 orang dan yang rawat inap sebanyak 287 orang, sedangkan di tahun 2016 dari bulan januari sampai dengan bulan februari, pasien TB yang dirawat jalan sebanyak 259 orang dan yang dirawat inap sebanyak 50 orang (Rekam Medik).
Tuberkulosis merupakan penyakit infeksius yang terutama menyerang parenkim paru. Biasanya disebabkan oleh mycrobacterium tuberculosis. TB dapat menyebar hampir kesetiap bagian tubuh, termasuk meningens, ginjal, tulang dan nodus limfe. Infeksi awal biasanya terjadi dalam 2 sampai 10 minggu setelah pajanan. Pasien kemudian dapat membentuk penyakit aktif karena respon sistem imun menurun atau tidak kuat. Proses aktif dapat berlangsung lama dan karakteristik oleh periode remisi yang panjang ketika penyakit dihentikan, hanya untuk dilanjutkan dengan periode aktivitas yang diperbarui, jika TB paru tidak segera ditangani maka akan berdampak buruk bagi kesehatan bahkan kematian. TB adalah masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia yang erat kaitannya dengan kemiskinan, malnutrisi, kepadatan penduduk, dan tidak memadainya layanan kesehatan (Smeltzer, S. et al., 2010).
Sumber penularan TB paru menurut (Depkes, 2008) yaitu pada penderita TB BTA positif pada waktu penderita TB batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet (percikan dahak). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup kedalam saluran pernafasan. Jadi penularan TB tidak terjadi melalui perlengkapan makan, baju, dan perlengkapan tidur. Setelah kuman TB masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernafasan, kuman TB tersebut dapat menyebar dari paru kebagian tubuh lainnya, melalui sistem peredaran darah, sistem saluran limfe, saluran nafas, atau penyebaran langsung ke bagian-bagian tubuh lainnya. Daya penularan dari seorang penderita ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahak, makin menular penderita tersebut. Bila hasil pemeriksaan dahak negatif (tidak terlihat kuman), maka penderita tersebut dianggap tidak menular. Kemungkinan seseorang terinfeksi TB ditentukan oleh konsentrasi droplet dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut.
Penyakit Tuberkulosis membutuhkan pengobatan jangka panjang untuk mencapai kesembuhan. Tipe pengobatan jangka panjang menyebabkan pasien tidak patuh dalam menjalani pengobatan. Perilaku yang tidak patuh dalam pengobatan TB paru membuat bakteri TB paru menjadi resisten pada tubuh. Pasien tidak patuh dalam pengobatan adalah salah satu penyebab tingginya angka kejadian penyakit TB Paru. Dukungan dari keluarga adalah merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung ketaatan dalam program pengobatan. Peran PMO dalam pencegahan penularan TB Paru sebagian besar PMO telah berupaya agar dapat meningkatkan derajat kesehatan bagi anggota keluarganya yaitu dengan pola hidup bersih dan sehat. sanitasi lingkungan dengan perbaikan sistem sirkulasi udara di dalam rumah dan ruang-ruang kamar. Diharapkan partisipasi keluarga dan peranannya sebagai PMO dalam pengawasan minum obat yang akan meningkatkan kepatuhan minum obat pasien TB Paru (Kartikasari D, 2011).

Tuberkulosis Paru

URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=1665
APA Citation
Inandani Tri Syafaah. (2016). Asuhan Keperawatan Pada Tn. R Dengan Diagnosa Tuberkulosis Paru Di Ruang Cendana RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo Purwokerto. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/