Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

Asuhan Keperawatan Pada Tn. S Dengan Diabetes Melitus Di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Di Ruang Mawar Purwokerto

XML
Pengarang
Rono Danu Jatmiko - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
STIKES Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2016
Tempat Terbit
Fakultas Ilmu Kesehatan SHB
Deskripsi Fisik

Abstract

Diabetes Melitus di temukan di Mesir pada tahun 1552 SM. Diabetus Melitus dikenal sebagai suatu penyakit yang mempunyai gejala antara lain sering kencing dan jumlah yang banyak (poliuria) dan penurunan berat badan yang cepat tanpa di sertai rasa nyeri, penyakit Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit degenerative (keturunan) yang memerlukan upaya penanganan yang tepat dan serius. Apabila tidak dilakukan penanganan secara cermat, dampak dari penyakit tersebut dapat menyebabkan berbagai komplikasi penyakit serius lainya di antaranya jantung, stroke, disfungsi ereksi, gagal ginjal, dan kerusakan system syaraf (Atun, 2010).
Meningkatnya prevalensi Diabetes Melitus di beberapa Negara berkembang, akibat peningkatan kemakmuran di Negara bersangkutan akhir – akhir ini banyak disoroti. Peningkatan pendapatan per kapita dan perubahan gaya hidup terutama di kota – kota besar menyebabkan peningkatan prevalensi penyakit degenerative, salah satunya adalah penyakit Diabetes Melitus, DM merupakan salah satu masalah kesehatan yang berdampak pada produktifitas dan dapat menurunkan sumber daya manusia. Penyakit ini tidak hanya berpengaruh secara individu, tetapi sistem kesehatan suatu Negara (Suyono, 2007).
Jumlah penderita Diabetes Melitus di Indonesia, diperkirakan mengalami peningkatan dari 8,4 juta jiwa pada tahun 2000 menjadi 21,3 juta jiwa pada tahun 2003. Tingginya angka tersebut menjadikan Indonesia peringkat ke-4 jumlah Diabetes Melitus terbanyak di Dunia setelah Amerika Serikat, India dan China. Meningkatnya penderita DM di sebabkan oleh peningkatan obesitas, kurang aktivitas fisik, kurang mengkonsumsi makanan yang berserat, merokok, dan tingginya lemak (Prince, 2005).
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO, 2012), sekitar 347 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes, dan diperkirakan bahwa kematian akibat diabetes akan meningkat dua pertiga kali antara tahun 2008 dan 2030. Menurut International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2012, penderita DM di seluruh dunia mencapai 371 juta orang. Indonesia masuk dalam urutan ke tujuh negara dengan penderita diabetes terbanyak dengan jumlah 7,6 juta orang pada tahun 2012. Bahkan diprediksi pada tahun 2030, Indonesia akan masuk top five sebagai negara penderita diabetes di dunia (IDF, 2012).
Menurut Departemen Kesehatan (Depkes RI) tahun 2008 menyebutkan penyakit diabetes melitus merupakan penyakit degenerative non infeksi yang bersifat menahun akibat kadar glukosa dalam darah yang tinggi. Penyakit tidak menular atau penyakit degeneratif sejak beberapa dasawarsa silam telah menjadi segmentasi permasalahan tersendiri bagi tiap negara di seluruh dunia. Bersama dengan semakin pelik permasalahan yang diakibatkan oleh berbagai macam penyakit menular, kasus penyakit non infeksi menimbulkan beban ganda bagi dunia kesehatan. Hingga saat ini penyakit degenerative telah menjadi penyebab kematian terbesar di dunia. Menurut laporan WHO, disebutkan bahwa hampir 17 juta orang meninggal lebih awal tiap tahun sebagai akibat epidemi global penyakit degenerative.
Berdasarkan laporan rumah sakit dan Puskesmas, prevalensi diabetes mellitus tergantung insulin di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2008 sebesar 0,16%, mengalami peningkatan bila dibandingkan prevalensi tahun 2007 sebesar 0,09%. Prevalensi tertinggi adalah Kota Semarang 0,84%. Sedang prevalensi diabetes mellitus yang tidak tergantung insulin atau DM tipe II, mengalami peningkatan dari 0,83% pada tahun 2006, menjadi 0,96% pada tahun 2007, dan 1,25% pada tahun 2008 (Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2008).
Pada data dari Dinas Kesehatan Banyumas tahun 2010 jumlah penderita DM di propinsi Jawa Tengah sebanyak 509.319 orang, dan pada tahun2010, khususnya kabupaten Banyumas baik di Puskesmas dan rumah sakit 4600 orang menderita diabetes melitus. Diantaranya 1336 orang menderita diabetes tergantung insulin dan 3264 orang menderita diabetes tidak tergantung insulin (Dinas Kesehatan Banyumas, 2010).
Data dari RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto jumlah pasien diabetes melitus yang menjalani rawat jalan, pada tahun 2007 sejumlah 7.098 orang dan pada tahun 2008 sejumlah 6.382 orang, sedangkan pada tahun 2013 mencapai 879 orang menjalani rawat inap, pada tahun 2014 penderita meningkat mencapai 1.260 orang, data tersebut menunjukan bahwa masyarakat Kabupaten Banyumas khususnya Purwokerto masih belum dapat merubah kebiasaan atau mengatur gaya hidupnya (RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo, 2014).

Diabetes Melitus

URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=1694
APA Citation
Rono Danu Jatmiko. (2016). Asuhan Keperawatan Pada Tn. S Dengan Diabetes Melitus Di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Di Ruang Mawar Purwokerto. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/