Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Pada Ny.S G6P3A2 Dengan Hipertensi Di Desa Kalisalak Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas

XML
Pengarang
Laely Atika Mahardani - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
STIKES Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2016
Tempat Terbit
Fakultas Ilmu Kesehatan SHB
Deskripsi Fisik

Abstract

Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2012 jumlah AKI di dunia mencapai angka 289.000 jiwa (Irawan, 2015). World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa sekitar 15% dari seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya, serta dapat mengancam jiwanya. Secara global 80% kematian ibu hamil yang tergolong dalam penyebab kematian ibu secara langsung yaitu disebabkan karena terjadi perdarahan (25%) biasanya perdarahan karena persalinan, hipertensi pada ibu hamil (12%), partus macet (8%), aborsi (13%), dan karena sebab lain (7%) (WHO,2012).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2015 mencapai 161/100.000 kelahiran hidup, sementara target MDGs Indonesia adalah 102/ 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2015). Tahun 2012 AKI di jawa Tengah berjumlah 116,34/100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Banyumas tahun 2014 sebesar 114.73/100.000 kelahiran hidup (Dinkes Banyumas, 2014).
Kementerian Kesehatan RI menyusun Rencana Aksi Percepatan Penurunan AKI Tahun 2013-2015, yang difokuskan pada 3 Strategi dan 7 Program Utama. Tiga strategi tersebut yaitu 1) Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu, 2) Peningkatan peran pemerintah daerah
dan swasta dalam upaya kesehatan ibu, 3) Pemberdayaan keluarga dan masyarakat. Dan tujuh program utama yaitu 1) Penjaminan kompetensi Bidan di Desa sesuai standar, 2) Penjaminan ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatanmampu pertolongan persalinan 24/7 sesuai standar, 3) Penjaminan seluruh RS Kabupaten/Kota mampu PONEK 24/7 sesuai standar, 4) Penjaminan terlaksananya rujukan efektif pada kasus komplikasi, 5) Penjaminan dukungan PEMDA terhadap regulasi yang dapat mendukung secara efektif pelaksanaan program, 6) Meningkatkan kemitraan dengan lintas sektor dan swasta, 7) Meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) di masyarakat (Kemenkes RI, 2013).
Kehamilan adalah masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari). Dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai tiga bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai enam bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai sembilan bulan (Prawirohardjo, 2008).
Seluruh organ reproduksi wanita mengalami perubahan yang mendasar untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim selama proses kehamilan berlangsung. Banyak wanita yang mempertanyakan mengapa hamil di usia 30-an atau 40-an tahun dianggap memiliki resiko tinggi. Di atas usia 35 tahun, memang ada beberapa resiko yang meningkat baik untuk sang ibu (seperti tekanan darah tinngi dan preeklamsi) dan juga untuk sang bayi (seperti resiko Down Syndrome) meningkat tiap tahunnya. Tanpa mengabaikan resiko-resiko tersebut, wanita yang berusia 35 tahun juga bisa menjalani kehamilan yang sehat dan melahirkan bayi yang sempurna (Indrawati, 2010).
HDK adalah salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas ibu di samping perdarahan dan infeksi. Pada HDK juga didapati angka mortalitas dan morbiditas bayi yang cukup tinggi. Di Indonesia, preeklamsia dan eklamsia merupakan penyebab dari 30-40% kematian perinatal, sementara di beberapa rumah sakit di Indonesia telah menggeser perdarahan sebagai penyebab utama kematian maternal. Oleh karena itu diperlukan perhatian serta penanganan yang serius terhadap ibu hamil dengan hipertensi (Fadlun dan Feryanto, 2013).
Data yang diperoleh dari Puskesmas Kedungbanteng Kabupaten Banyumas pada tahun 2014 bahwa jumlah penderita hipertensi dalam kehamilan sebanyak 16 kasus dari 330 kehamilan, dan pada tahun 2015 sebanyak 19 kasus dari 385 kehamilan. Angka Kematian Ibu di Puskesmas Kedungbanteng tahun 2015 sebanyak 2 kasus dari 2 kasus, dan keduanya disebabkan oleh preeklamsi (Puskesmas Kedungbanteng Banyumas, 2015).
Hasil survey di Desa Kalisalak pada bulan November 2015 didapatkan data dari catatan medik pada bulan Januari sampai November 2015 dari 39 kehamilan terdapat 3 kejadian Hipertensi dalam Kehamilan. Untuk penanganan hipertensi dalam kehamilan sebelum usia 34 minggu di Desa Kalisalak bidan desa memberikan terapi captopril 125mg/hari dan pengontrolan tekanan darah secara rutin, apabila tekanan darah terus meningkat atau tidak dapat ditangani oleh bidan desa maka dirujuk ke Puskesmas Kedungbanteng selanjutnya dirujuk ke RS untuk mendapat penanganan lebih lanjut, apabila kehamilan sudah mencapai umur kehamilan 34 minggu maka dirujuk untuk mengkhiri kehamilan (Polindes Kalisalak Kedungbanteng Banyumas, 2015).

hipertensi
Asuhan Keperawatan Ibu Hamil

URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=1705
APA Citation
Laely Atika Mahardani. (2016). Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Pada Ny.S G6P3A2 Dengan Hipertensi Di Desa Kalisalak Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/