Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

Asuhan Keperawatan Pada Tn. M Dengan Tuberkulosis Paru Di Ruang Cendana RSUD PROF. DR. Margono Soekarjo Purwokerto

XML
Pengarang
Eka Nurdianti - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
STIKES Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2016
Tempat Terbit
Fakultas Ilmu Kesehatan SHB
Deskripsi Fisik

Abstract

Tuberkulosis paru (TB paru) adalah suatu penyakit menular yang paling sering mengenai parenkim paru, biasanya disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (C. Smeltzer, 2014). Transmisi melalui udara dan kontak dekat menyebarkan penyakit. Orang usia lanjut, orang yang malnutrisi, atau orang dengan penekanan sistem imun (infeksi Human Immunodeficiency Virus/HIV, diabetes melitus, terapi kortikosteroid, alkoholisme, limfoma intercurrent) lebih mudah terkena (Ward, 2008).
Tuberkulosis paru (TB paru) telah terjadi di seluruh dunia dan merupakan pembunuh terbesar kedua penyakit infeksi setelah Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrom (HIV/AIDS). World Health Organization (WHO) memperkirakan sepertiga penduduk dunia terinfeksi oleh Mycobacterium tuberculosis dan 10% diantaranya mempunyai risiko untuk sakit (WHO, 2014). Setiap tahun terdapat 9 juta kasus baru dan kasus kematian hampir mencapai 2 juta manusia, yang terbanyak di Afrika sebesar 30%, Asia 55%, China 35%, dan India 35% (Fitzpatrick, 2011).

Jumlah penderita TB di Indonesia mengalami penurunan, dari peringkat ketiga menjadi peringkat kelima di dunia. Namun hal ini dikarenakan jumlah penderita TB di Afrika Selatan dan Nigeria melebihi dari jumlah penderita TB di Indonesia (Sihombing, 2012).
Prevalensi penduduk Indonesia yang didiagnosis TB paru oleh tenaga kesehatan tahun 2013 adalah 0,4 % dari total sampel 1.027.766 responden di 33 provinsi seluruh Indonesia (Riskesdas, 2013). Laporan Program Pemberantasan Penyakit Menular yang dilakukan dinas kesehatan provinsi Jawa Tengah tahun 2004, ditemukan jumlah pasien TB paru kasus baru sebanyak 14.329 pasien dan meninggal 285 orang (1,99%). Jumlah kasus baru meningkat menjadi 17.523 pasien pada tahun 2005 atau Case Detection Rate (CDR) sebesar 49,24%. Angka prevalensi penyakit TB paru di tahun 2005 untuk Jawa Tengah sebesar 56,95 per 100.000 penduduk (Dinkes Jateng, 2005). Tahun 2011, CDR sebesar 59,52%, jumlah ini mengalami peningkatan dari pada tahun 2010 yaitu sebesar 55,38% (Dinkes Jateng, 2011). Uraian di atas menunjukkan bahwa angka kejadian TB paru khususnya di Jawa Tengah masih tinggi.
Tenaga kesehatan telah mencatat seluruh penduduk yang didiagnosis TB paru, hanya 44,4% yang diobati dengan obat program. Lima provinsi terbanyak yang mengobati TB dengan obat program adalah DKI Jakarta (68,9%), Daerah Istimewa Yogyakarta (67,3%), Jawa Barat (56,2%), Sulawesi Barat (54,2%) dan Jawa Tengah (50,4%) (Riskesdas, 2013). Hasil survei di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto didapatkan
data pada tahun 2010 terdapat sujmlah 170 orang, tahun 2011 sejumlah 191 orang, tahun 2012 sejumlah 174 orang, tahun 2013 sejumlah 219 orang, tahun 2014 sejumlah 144 orang, tahun 2015 sejumlah 172 orang, dan tahun 2016 dari bulan Januari sampai Februari sejumlah 16 orang (Rekam Medis RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, 2016).
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa dari tahun 2010-2014 jumlah penderita TB paru mengalami peningkatan. Hasil survei melalui pengamatan penulis terhadap penatalaksanaan pasien TB paru yang dirawat inap oleh perawat di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto sudah melaksanakan prosedur APD/Alat Pelindung Diri yang benar ketika kontak dengan pasien TB paru, perawat selalu memakai masker sekali pakai, lalu mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien, selain itu juga penderita TB paru sudah memiliki ruangan khusus untuk TB paru. Mayoritas pasien TB paru yang dirawat inap di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto sudah memiliki komplikasi dari penyakit TB paru seperti hepatomegali dan TB meningen. Perawatan yang dilakukan oleh perawat sudah sesuai prosedur yang benar dan sesuai dengan keluhan pasien seperti mengajarkan batuk efektif kepada pasien keluarga pasien, memberikan posisi senyaman mungkin untuk pasien dan memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit TB paru dan pengobatannya.
Tuberkulosis Paru

URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=1712
APA Citation
Eka Nurdianti. (2016). Asuhan Keperawatan Pada Tn. M Dengan Tuberkulosis Paru Di Ruang Cendana RSUD PROF. DR. Margono Soekarjo Purwokerto. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/