Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

Asuhan Keperawatan Pada Nn. N Dengan Demam Typhoid Di Ruang Mawar RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

XML
Pengarang
Fitria Permanasari - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
STIKES Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2016
Tempat Terbit
Fakultas Ilmu Kesehatan SHB
Deskripsi Fisik

Abstract

Demam typhoid merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh Salmonella typhi, yang sampai saat ini menjadi masalah kesehatan yang masih perlu mendapatkan perhatian (Cahyono dkk, 2010). Bakteri Salmonella typhi hanya hidup di manusia. Orang yang mengidap demam typhoid membawa bakteri dalam aliran darah, saluran usus dan menularkan bakteri melalui tinja mereka. Seseorang bisa mendapatkan demam typhoid dengan minum atau makan-makanan yang terkontaminasi dengan Salmonella typhi atau jika limbah terkontaminasi masuk ke air yang digunakan untuk minum atau mencuci piring (Gamazi, 2015).
Penyakit ini menyerang penduduk di semua negara seperti penyakit menular lainnya, dan banyak ditemukan di negara berkembang dimana personal hygiene pribadi dan sanitasi lingkunganya kurang baik. Prevalensi kasus bervariasi tergantung lokasi, kondisi lingkungan setempat dan perilaku masyarakat. Angka insidensi di seluruh dunia sekitar 17 juta pertahun dengan 600.000 orang meninggal karena penyakit ini. Menurut World Health Organization (WHO) memperkirakan 70% kematian akibat dari demam typhoid terjadi di Asia. Prevalensi di Amerika Latin sekitar 150/100.000 penduduk setiap tahunnya, sedangkan prevalensi di Asia jauh lebih banyak yaitu sekitar 900/10.000 penduduk pertahun. Meskipun demam typhoid menyerang semua usia, namun golongan terbesar tetap pada usia kurang dari 20 tahun. Indonesia merupakan negara endemik demam typhoid. Diperkirakan terdapat 800 penderita per 100.000 penduduk setiap tahun yang ditemukan sepanjang tahun (Widoyono, 2011).
Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Provinsi Jawa Tengah bahwa typhoid klinis dapat dideteksi dengan prevalensi 1,6% dan tersebar di seluruh kabupaten atau kota dengan rentang 0,2-3,5%. Prevalensi tertinggi dilaporkan dari Kabupaten Wonosobo, Pemalang dan Cilacap yaitu lebih dari 3% (Nazilah, 2013).
Berdasarkan data yang diperoleh dari rekam medis di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, tercatat angka insiden penderita demam typhoid pada anak-anak yang dirawat selama tahun 2013 berjumlah 182 anak, tahun 2014 berjumlah 118 anak, tahun 2015 berjumlah 114 anak, dan pada bulan Januari-Februari 2016 berjumlah 13 anak (Rekam Medis RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, 2016).
Perilaku perorangan dan kebersihan lingkungan yang tidak baik diduga mempunyai peranan dalam penyebaran penyakit demam typhoid, seperti kebiasaan tidak mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar, kebiasaan menutup makanan/minuman, kebiasaan jajan, kondisi sanitasi rumah yang tidak baik. Makanan yang sering menjadi sumber penularan penyakit typhoid adalah kerang, daging, susu. Makanan atau minuman yang dapat menjadi sumber penularan adalah makanan atau minuman yang tidak dimasak dengan baik. Namun, makanan yang sudah dimasak masih dapat tercemar jika dengan tangan yang kotor atau air yang mengandung kuman. Semua makanan harus dijaga kebersihannya agar tidak menjadi sumber penularan penyakit ini. Vaksinasi typhoid dengan cara suntikan dapat mengurangi resiko penularan dan memberi perlindungan pada tubuh sekitar 3 tahun (Djauzi, 2009).
Kebersihan makanan dan minuman sangat penting dalam pencegahan demam typhoid. Merebus air minum dan makanan sampai mendidih juga sangat membantu. Sanitasi lingkungan termasuk pembuangan sampah dan imunisasi berguna untuk mencegah penyakit typhoid, secara lebih detail strategi pencegahan demam typhoid mencangkup hal-hal berikut yaitu, penyediaan sumber air minum yang baik, penyediaan jamban yang sehat, sosialisasi cuci tangan bersih, pemberantasan lalat, pengawasan kepada para penjual makanan dan minuman, sosialisasi pemberian ASI pada ibu menyusui dan imunisasi. Imunisasi rutin dengan vaksin typhoid juga sangat penting untuk dapat memberikan perlindungan dan pencegahan terhadap penyakit demam typhoid terlebih pada orang yang kontak langsung seperti anggota keluarga dan petugas kesehatan yang menangani penderita typhoid (Widoyono, 2011).
Penatalaksanaan pemberian Asuhan Keperawatan Dengan Demam Typhoid pada Nn.N di Ruang Mawar RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto diantaranya adalah pemeriksaan rutin widal dan pemeriksaan darah rutin. Pemberian antibiotik kloramfenikol 100mg/bb/hari secara IV maupun oral . Pemberian diit makanan cair/halus yaitu makanan yang tinggi kalori dan tinggi protein (TKTP). Menganjurkan pasien untuk bed rest total selama perawatan di Rumah Sakit. Kemudian untuk mengatasi demam pasien diberi kompres air hangat dan juga diberi penurun panas 10mg/kg sampai demam turun.

Demam Typhoid

URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=1721
APA Citation
Fitria Permanasari. (2016). Asuhan Keperawatan Pada Nn. N Dengan Demam Typhoid Di Ruang Mawar RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/