Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA Ny. S DENGAN ARTHRITIS REUMATOID DI WISMA VII SHINTA BALAI PELAYANAN LANJUT USIA DEWANATA CILACAP

XML
Pengarang
Annis Cipta Choerunnisa - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
STIKES Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2017
Tempat Terbit
Fakultas Ilmu Kesehatan SHB
Deskripsi Fisik

Abstract

Proses penuaan (aging proces) merupakan suatu keadaan dimana menghilangnya perlahan-lahan kemampuan dari jaringan untuk memperbaiki atau mengganti, dan mempertahankan struktur, serta fungsi normalnya. Manusia secara progresif akan kehilangan daya tahan terhadap infeksi dan akan menimbulkan semakin banyak keluhan metabolik dan struktural yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit atau masalah kesehatan pada lansia. Penyakit yang sering ditemukan atau dikeluhkan oleh lanjut usia adalah nyeri sendi atau sering disebut dengan arthritis rheumatoid (Nugroho, 2012).
Penderita arthritis rheumatoid di seluruh dunia telah mencapai angka 355 juta jiwa, artinya 1 diantara 6orang di dunia ini menderita arthritis rheumatoid. Diperkirakan angka ini terus meningkat hingga tahun 2025 dengan indikasi lebih dari 25% akan mengalami kelumpuhan. World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa 20%, penduduk dunia terserang penyakit arthritis rheumatoid. Dimana 5-10% adalah mereka yang berusia 5-20 tahun dan 20% mereka yang berusia 55 tahun (Wiyono, 2014 dalam Hyulita, 2014).
Data di Indonesia, diketahui sekitar 56,7% lansia menderita arthritis. Prevalensi tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan gangguan sendi terbanyak dibandingkan dengan negara di Asia seperti Hongkong, Malaysia, Singapura dan Taiwan. Jumlahnya yaitu 30,3% menderita arthritis dan prevalensi berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan adalah 14% (Rabea, 2013).
Kasus arthritis rheumatoid di Jawa Tengah mengalami peningkatan dengan kasus penyakit tidak menular lainnya. Secara keseluruhan pada tahun 2007 proporsi kasus arthritis rheumatoid sebesar 17,34% meningkat menjadi 29,35% di tahun 2008. Kemudian pada tahun 2009 mengalami peningkatan menjadi 39,47% (Dinkes 2010). Angka penderita arthritis rheumatoid terdapat 7.179 kasus rumah sakit dan 33.985 kasus di Puskesmas. Arthritis rheumatoid merupakan kasus tertinggi karena terdapat disetiap Puskesmas yang ada di Jawa Tengah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari (2013) di wilayah Kabupaten Cilacap Jawa Tengah sebagaian besar lansia menderita penyakit nyeri sendi (55,2%) dan semuanya memiliki kualitas hidup baik. Subyek juga mengalami keluhan-keluhan fisik yang menghambat aktivitas.
Peningkatan kasus arthritis rheumatoid tidak hanya berupa keterbatasan yang tampak jelas pada mobilitas dan aktivitas hidup sehari-hari tetapi juga memberikan efek sistemik yang tidak jelas tetapi dapat menimbulkan kegagalan organ dan kematian atau mengakibatkan masalah seperti rasa nyeri. Keadaan mudah lelah, perubahan citra diri serta gangguan tidur (Kisworo, 2008).
Penyakit yang menyerang pada lansia seringkali dikarenakan adanya penurunan fungsi dan sistem organ pada tubuh. Salah satu penurunan organ dan fungsi tersebut terjadi pada sistem muskuloskeletal seperti osteoporosis, reumathoid, arthritis yang ditandai dengan nyeri pada persendian. Arthritis reumatoid merupakan suatu penyakit peradangan kronik yang menyebabkan degenerasi jaringan ikat dan yang biasa mengalami adalah membran sinovium. Penyakit ini merupakan peradangan sistemik yang paling umum ditandai dengan keterlibatan sendi yang simetris. Penyakit Arthritis reumatoid ini merupakan kelainan autoimun yang menyebabkan inflamasi sendi yang berlangsung kronik dan mengenai lebih dari lima sendi (poliartritis) (Pradana, 2012).
Penatalaksanaan atau pengobatan pada arthritis reumatoid bertujuan untuk mengurangi rasa sakit dan mengurangi peradangan, meningkatkan fungsi dan rasa percaya diri sehar i-hari serta dapat digunakan mengurangi rasa sakit sendi. Terapi farmakologis dalam Arthritis reumatoid terbagi menjadi lima kelompok, yaitu NSAID, Second-line agent seperti injeksi emas (gold injection), Methotrexat dan Sulphasalazine, Steroid dan obat-obatan immunosupressan, Terapi non farmakologi melingkupi terapi modalitas dan terapi komplementer. Terapi modalitas berupa diet makanan (salah satunya dengan suplementasi minyak ikan cod), kompres panas dan dingin serta massage untuk mengurangi rasa nyeri, olahraga dan istirahat, dan penyinaran menggunakan sinar inframerah (Afriyanti, 2009).
Peran perawat sangat penting dalam merawat pasien dengan arthritis rheumatoid antara lain sebagai pemberi pelayanan kesehatan, pendidik, pemberi asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah keperawatan yang timbul (Purnomo, 2011). Peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan yaitu dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan secara komprehensif dimulai dari pengkajian pasien dengan arthritis rheumatoid (meliputi aktivitas/istirahat, sistem kardiovaskuler, makanan/cairan, higiene, neurosensori, nyeri/ kenyamanan, keamanan dan interaksi sosial) (Ningsih, 2012).
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul yaitu nyeri akut/kronis berhubungan dengan distensi jaringan akibat akumulasi cairan atau proses inflamasi, destruksi sendi. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas skeletal, nyeri atau ketidaknyamanan, intoleransi terhadap aktivitas atau penurunan kekuatan otot. Kurang perawatan diri berhubungan dengan muskuluskeletal, penurunan kekuatan, daya tahan, nyeri saat bergerak atau depresi. Kurang pengetahuan atau kebutuhan belajar mengenai penyakit prognosis, dan pengobatan berhubungan dengan kurang pemajanan atau mengingat, kesalahan interpretasi informasi (Ningsih, 2012). Merumuskan prioritas masalah dan intervensi, melakukan implementasi serta evaluasi sehingga dapat mengaplikasikan asuhan keperawatan agar dapat direncanakan dan dilaksanakan secara tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya (Hidayat, 2007).
Berdasarkan hasil pra survey yang dilakukan oleh penulis didapatkan bahwa jumlah lansia yang berada di Balai Pelayanan Lanjut Usia Dewanata Cilacap sebanyak 52 lansia yang melakukan pemeriksaan kesehatan di Panti. Lansia yang mengalami arthritis rheumatoid ada sebanyak 21 lansia. Penulis tertarik melakukan asuhan keperawatan pada lansia dengan arthritis reumatoid di Wisma VII Shinta Balai Pelayanan Lanjut Usia Dewanata Cilacap dikarenakan penanganan yang biasanya dilakukan pada lansia dengan arthritis rheumatoid adalah dengan pemberian obat analgetik dan pemberian balsem pada daerah sendi yang mengalami nyeri. Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk membuat asuhan keperawatan pada lansia dengan arthritis reumatoid di Wisma VII Shinta Balai Pelayanan Lanjut Usia Dewanata Cilacap, agar nantinya dapat memberikan asuhan keperawatan secara optimal kepada pasien.
Penulis mengambil kasus arthritis rheumatoid di Balai Pelayanan Lanjut Usia Dewanata Cilacap di karenakan 50% lansia menderita penyakit tersebut, dan Berdasarkan data dari buku pemeriksaan di balai pelayanan lanjut usia dewanata cilacap, penderita dengan arthritis rheumatoid terjadi pada usia > 60 tahun dengan jumlah 21 dari 52 paien yang telah memeriksakan kesehatannya di panti, tanda – tanda klinis yang ditemukan di antaranya, kekakuan pagi hari pada persendian, terjadi pembekakan satu persendian tangan, cepat lelah. Kurangnya pengetahuan pasien dalam menangani penyakitnya menjadi masalah tersendiri bagi pasien dan perawat khususnya.
arthritis rheumatoid
Asuhan Keperawatan Pada Lanjut Usia

URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=1737
APA Citation
Annis Cipta Choerunnisa. (2017). ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA Ny. S DENGAN ARTHRITIS REUMATOID DI WISMA VII SHINTA BALAI PELAYANAN LANJUT USIA DEWANATA CILACAP. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/