Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA PADA NY. P DENGAN HIPERTENSI DI WISMA II ABIYOSO BALAI PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA DEWANATA CILACAP

XML
Pengarang
Desi Rinviana - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
STIKES Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2017
Tempat Terbit
Fakultas Ilmu Kesehatan SHB
Deskripsi Fisik

Abstract

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah kesehatan yang cukup dominan di negara-negara maju, di Indonesia ancaman hipertensi tidak boleh diabaikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan kian hari penderita hipertensi di Indonesia semakin meningkat. Namun sayangnya dari jumlah total penderita hipertensi tersebut, baru sekitar 50% yang terdeteksi. Diantara penderita tersebut hanya setengahnya yang berobat secara teratur. Golongan masyarakat tingkat atas hipertensi benar-benar telah menjadi momok yang menakutkan (Suiraoka, 2012).
Hipertensi atau sering disebut dengan darah tinggi akan memberikan gejala berlanjut pada suatu target organ tubuh sehingga timbul kerusakan lebih berat seperti stroke (terjadi pada otak dan berdampak pada kematian yang tinggi), penyakit jantung koroner (terjadi pada kerusakaan pembuluh darah jantung) serta penyempitan ventrikel kiri/bilik kiri (terjadi pada otot jantung). Hipertensi merupakan penyakit yang sering dijumpai diantara penyakit tidak menular lainnya (Kemenkes RI, 2014).
Resiko hipertensi semakin besar seiring peningkatan usia dan lebih tinggi pada populasi kulit hitam dibandingkan dengan kulit putih serta pada individu berpendidikan lebih rendah. Kaum pria mamiliki insidensi yang lebih tinggi pada usia muda dan awal pertengahan. Sesudah usia tersebut wanita mempunyai insidensi lebih yang lebih tinggi (Yogiantoro, 2014).

Hipertensi diklasifikasi menjadi 2 jenis yaitu hipertensi primer dan sekunder (Santoso, 2010). Jumlah populasi lansia >60 tahun diperkirakan hampir 650 juta orang dan diproyeksikan menjadi 2 milyar tahun 2050. Saat ituusia lanjut akan melebihi jumlah populasi anak (0-14 tahun) pertama kali dalam sejarah umat manusia. Akibat pertumbuhan penduduk lanjut usia di dunia semakin meningkat diperkirakan akan menjadi masalah baru bagi dunia kesehatan, sehingga WHO merencanakan program peningkatan kesehatan agar seseorang memiliki usia lebih panjang namun tetap produktif (Kemenkes RI, 2012). Bertepatan peringatan World Healty Day 2013, WHO mengusung tema “Waspadai Hipertensi, Kendalikan Tekanan Darah” Kemenkes juga melakukan rangkaian kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan ancaman hipertensi. Hipertensi atau darah tinggi merupakan keadaan dimana tekanan sistolik mencapai diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg (Lubis H.R, 2008).
WHO (World Health Organization) 2011, Sekitar 1 milyar penduduk di seluruh dunia menderita hipertensi dimana dua pertiganya terdapat di Negara-negara berkembang. Hipertensi menyebabkan 8 juta penduduk di seluruh dunia meninggal setiap tahunnya, dimana hampir 1,5 juta penduduk diantaranya terdapat di kawasan Asia Tenggara. World Health Organization mencatat pada tahun2013 terdapat 839 juta kasus penderita hipertensi dan diperkirakan meningkat menjadi 1,15 milyar pada tahun 2025 atau sekitar 29% dari total penduduk dunia (Triyanto, 2014). Prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan hasil pengukuran menurut usia ≥18 tahun sebesar 25,8%. Prevalensi hipertensi di Indonesia yang diperoleh melalui kuesioner terdiagnosis tenaga kesehatan sebesar atau sedang minum obat sebesar 9,5%. Jadi terdapat 0,1%yang minum obat sendiri. Responden yang mempunyai tekanan darah normal tetapi sedang minum obat hipertensi sebesar 0,7%. Jadi prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 26,5% (Kemenkes RI, 2013).
Menurut Suiroka, (2012) komplikasi hipertensi harus dikendalikan, sebab semakin lama tekanan yang berlebihan pada dinding arteri dapat merusak banyak organ vital dalam tubuh. Tempat-tempat utama yang paling dipengaruhi hipertensi adalah pembuluh arteri, jantung, otak, ginjal, dan mata.
Menurut Sarif, (2012) penatalaksanaan hipertensi yaitu dengan nonfarmakologis dan dengan farmakologis. Cara nonfarmakologis dengan menurunkan berat badan pada penderita yang gemuk, diet rendah garam dan rendah lemak, mengubah kebiasaan hidup, olah raga secara teratur dan kontrol tekanan darah secara teratur. Sedangkan dengan cara farmakologis yaitu dengan cara memberikan obat-obatan anti hipertensi seperti diuretik. Tausiyah dapat menimbulkan respon relaksasi. Hasil penelitian Erviana, 2009 menunjukkan bahwa kondisi relaksasi dapat menurunkan tekanan darah, kondisi relaksasi dapat menurunkan resistensi vaskuler sehingga dapat menurunkan tekanan darah.
Sebenarnya hipertensi dapat dicegah dan dikontrol dengan membudayakan perilaku hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang yang memenuhi kebutuhan nutrisi dengan unsur kaya serat, rendah lemak dan rendah natrium, berolah raga secara teratur seperti senam, istirahat yang cukup, berfikir positf, tidak merokok dan tidak menkonsumsi alkohol. Namun kurangnya pengetahuan tentang hipertensi dan pencegahan cenderung meningkatkan angka hipertensi (Wahid, 2008).
Proses keperawatan adalah pendekatan keperawatan profesional yang dilakukan untuk mengidentifikasi, mendiagnosis dan mengatasi respon manusia terhadap kesehatan dan penyakit. Pengkajian adalah proses pengumpulan data secara sistematis yang bertujuan untuk menentukan status kesehatan dan fungsional klien pada saat ini dan waktu sebelumnya, tujuan dari pengkajian adalah untuk menyusun data dasar mengenai kebutuhan, masalah kesehatan, dan respon klien terhadap masalah. Setelah mengkaji klien secara keseluruhan untuk mengumpulkan data dasar, langkah selanjutnya dari proses keperawatan adalah membentuk kesimpulan diagnosis yang akan menetukkan pelayanan keperawatan yang diterima klien, diagnosis keperawatan dan masalah kolaborasi menggambarkan batas kondisi klien yang memerlukan asuhan keperawatan. Setelah mengidentifikasi diagnosis keperawatan langkah berikutnya adalah perencanaan asuhan keperawatan, menetapkan tujuan dan hasil yang diharapkan bagi klien dan merencanakan intervensi keperawatan, pilihlah tindakan yang dapat menyelesaikan masalah klien serta mencapai tujuan dan hasil. Implementasi merupakan proses keperawatan yang dimulai setelah perawat menyusun rencana keperawatan, dengan rencana keperawatan yang dibuat berdasarkan diagnosis yang tepat, intervensi diharapkan dapat mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan untuk mendukung dan meningkatkan status kesehatan klien. Evaluasi merupakan suatu proses kontinu yang terjadi saat melakukan kontak dengan klien, evaluasi terjadi saat memenuhi hasil yang diharapkan dan akan mengambil kesimpulan bahwa intervensi keperawatan yang dilakukan telah memenuhi tujuan klien secara efektif (Potter&Perry, 2010)
Diagnosa keperawatan yang umum terjadi pada pada klien lanjut usia dengan Hipertensi adalah Nyeri akut (00132) dan Intoleran aktivitas (00092). Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang digambarkan sebagai kerusakan (International Association for the Sudy of Pain); awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau diprediksi. Batasan karakteristik pada diagnosa keperawatan ini dapat berupa laporan tentang perilaku nyeri/perubahan aktivitas dan perubahan pola tidur. Sedangkan faktor yang berhubungan dengan diagnosa ini dapat berupa agen cidera biologis. Intoleran aktivitas adalah ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis untuk mempertahankan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari yang harus atau yang ingin dilakukan. Batasan karakteristik pada diagnosa keperawatan ini dapat berupa ketidaknyamanan setelah beraktivitas dan respon tekanan darah abnormal terhadap aktivitas. Sedangkan faktor yang berhubungan pada diagnosa keperawatan ini dapat berupa gaya hidup monoton (Herdman&Kamitsuru, 2015).
Bentuk intervensi keperawatan pada diagnosa nyeri dapat mencakup intervensi farmakologi dan nonfarmakologi. Kurangnya pengetahuan dan keahlian dalam intervensi farmakologi merupakan penghambat untuk mengoptimalkan manajemen nyeri pada lansia. Walaupun banyak pemberi asuhan kesehatan menganggap lansia tidak memiliki keinginan atau tidak mampu menggunakan intervensi nonfarmakologi, penelitian menunjukkan bahwa lansia sering kali sangat responsif terhadap penggunaan semua intervensi ini. Klien lansia cenderung memperlihatkan keinginan yang lebih besar dalam mengikuti program ini, lebih taat dalam pengobatan, dan ingin berusaha keras untuk mencapai perbaikan keadaannya (Maas et al., 2011).
Penulis mengambil asuhan keperawatan di Balai Pelayanan Lanjut Usia Dewanata Cilacap sebagai tempat penelitian karena berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, penulis menemukan beberapa lansia dengan gejala dan keluhan Hipertensi, berdasarkan informasi yang penulis dapatkan dari salah satu pegawai yang bertugas di panti tersebut, terdapat 100 orang lansia dengan kategori lanjut usia terlantar dan 72 orang lansia dengan kategori eks-psikotik terlantar. Data status kesehatan lansia pada tahun 2016 yang lalu mencatat 24 lansia mengalami Hipertensi, sedangkan pada bulan januari 2017 mencatat ada 28 lansia mengalami Hipertensi. Tidak semua lansia mengikuti pemeriksaan, terutama para lansia dengan kategori eks-psikotik terlantar. Rata-rata lansia yang mengalami penyakit Hipertensi berada pada usia 50 tahun keatas dengan keluhan nyeri pada kepala, pusing, gemetar.

hipertensi
Asuhan Keperawatan Lanjut Usia

URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=1760
APA Citation
Desi Rinviana. (2017). ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA PADA NY. P DENGAN HIPERTENSI DI WISMA II ABIYOSO BALAI PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA DEWANATA CILACAP. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/