Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M DENGAN POST SECTIO CAESAREA INDIKASI FETAL DISTRESS DI RUANG BOUGENVILLE RSUD. DR. R GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA

XML
Pengarang
Rahayu Dwi Utami - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
STIKES Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2017
Tempat Terbit
Fakultas Ilmu Kesehatan SHB
Deskripsi Fisik

Abstract

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 - 42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin (Hidayat & Sujianti, 2010).
Sectio caesarea adalah kelahiran janin melalui insisi pada dinding abdomen (laparatomi) dan dinding uterus (histerotomi) definisi ini tidak mencakup pengangkatan janin dari rongga abdomen pada kasus ruptur uterus. Apabila dilakukan segera setelah pelahiran pervagina, maka disebut histerektomi caesar (Cunningham, et al, 2012).
Tindakan operasi sectio caesarea adalah suatu cara alternatif lain yang digunakan untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang bertujuan untuk menyelamatkan bayi. Beberapa kasus dengan indikasi seperti sectio caesarea berulang, prematuritas, pre-eklamsi dan eklamsi, letak sungsang, bayi terlalu besar, bayi kembar, janin abnormal, gawat janin, kelainan panggul, serta ketuban pecah dini (KPD) dapat meningkatkan resiko kematian pada ibu dan bayi. Pertolongan operasi sectio caesarea dilakukan pada kehamilan yang mempunyai resiko tinggi sekitar 3-4%. Salah satu cara pertolongan operasi adalah Sectio Caesarea (Manuaba, 2010).
Angka kematian Ibu (AKI) Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 berdasarkan laporan dari kabupaten/ kota sebesar 116,34/100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011 sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup. Sebesar 57,93% kematian maternal terjadi pada waktu nifas, pada waktu hamil sebesar 24,74% dan pada waktu persalinan sebesar 17,33% (Profil Kesehatan Provinsi Jateng, 2012)
Persentase bedah sesar di Amerika Serikat dari tahun 1970 hingga 2007 telah mengalami kenaikan sebesar 27,3 %, di Inggris bedah sesar juga mengalami peningkatan dari 21 % pada tahun 2001 hingga mencapai 24,8 % di tahun 2010. Peningkatan drastis juga terjadi di China dari 3,4 % di tahun 1988 menjadi 39,3% di tahun 2008. Peningkatan persentase bedah sesar tidak hanya terjadi di negara maju, tetapi juga di negara berkembang. Angka kejadian persalinan seksio sesarea menurut WHO (World Health Organization) atau Badan Kesehatan Dunia, memperkirakan bahwa angka persalinan sesar sekitar 10 % sampai 15 % dari semua proses persalinan sesar di negara-negara berkembang (Juditha etal, 2009 dalam Wahyuni, 2015). Menurut data Survay Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) jumlah persalinan dengan bedah sesar di Indonesia mengalami peningkatan sejak tahun 1991 hingga 2007 sebesar 1,3 % - 6,8 %. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010, tingkat persalinan dengan bedah sesar dari 33 provinsi di Indonesia sebesar 15,3 % (Dewi, 2015). Alasan untuk bedah sesar antara lain 22 % gawat janin, 20 % tidak ada kemajuan persalinan, 11, 5% pelahiran sungsang. Lebih dari 50 % adalah bedah sesar darurat (Thomas & Paranjothy, 2001 dalam Chapman, 2013).
Berdasarkan data yang di peroleh dari data pra survay di RSUD. dR. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga jumlah pasien partus dengan Sectio Cesarea pada tahun 2015 adalah 155 jiwa, sedangkan di tahun 2016 jumlah partus dengan sectio caesarea adalah 611 jiwa.
Pada penanganan kasus sectio caesarea di RSUD. DR. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga dilakukan tindakan medis yaitu pembedahan. Peran Perawat diperlukan untuk menangani masalah tersebut seperti memberikan terapi non farmakologi dengan ambulasi, memonitor tanda - tanda vital 4 jam sekali, perawatan luka serta perawatan payudara, memberikan terapi kolaborasi dengan memberikan antibiotik untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi.

Post Sectio Caesarea
Indikasi Fetal Distress

URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=1765
APA Citation
Rahayu Dwi Utami. (2017). ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M DENGAN POST SECTIO CAESAREA INDIKASI FETAL DISTRESS DI RUANG BOUGENVILLE RSUD. DR. R GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/