Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S KEHAMILAN DENGAN PREEKLAMPSIA BERAT DI PUSKESMAS II SOKARAJA

XML
Pengarang
Alma Eka Setianti - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
STIKES Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2017
Tempat Terbit
Fakultas Ilmu Kesehatan SHB
Deskripsi Fisik

Abstract

Preeklampsia merupakan sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan proteinuria tetapi tidak menunjukan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu atau lebih (Mochter, 1998 dalam Sukarni, 2013).
Preeklampsia merupakan penyulit kehamilan yang akut, gejala-gejala klinik preeklampsia dapat di bagi menjadi preeklampisa ringan dan preeklampsia berat. Preeklampsia ringan adalah suatu sindrom spesifik dengan menurunnya perfusi organ yang berakibat terjadinya vasospasme pembuluh darah dan aktivitas endotel, preeklampsia berat ialah preeklampsia dengan tekanan darah sistolik lebih dari 160 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 110 mmHg di sertai proteinuria lebih 5g/24 jam (Saifuddin, 2009). Penanganannya perlu segera di laksanakan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak, preeklampsia yang tidak tertangani maka akan menimbulkan bahaya diantaranya adalah perdarahan, infeksi, syok, perforasi bahkan kematian (Prawirohardjo, 2009).
World Health Organization (WHO) menyatakan AKI dari 385/100.000 ke 216/100.000 kelahiran hidup antara tahun 1990 dan 2015. WHO memperkirakan ada 830 perempuan meninggal setiap harinya akibat komplikasi kehamilan dan proses persalinan. Penyebab utama kematian ibu di dunia adalah pendarahan 27%, tekanan darah tinggi selama kehamilan 14%, dan infeksi 11%, preeklampsia berkisar antara 6-7 %, sedangkan kejadian preeklampsia di Negara berkembang masih tinggi (WHO, 2015).
Penanganan komplikasi persalinan tertinggi di Indonesia terdapat di Provinsi Jawa Tengah 101.05%, Jawa Timur 91,48%, dan Nusa Tenggara Barat 91%. Cakupan terendah berturut-turut yaitu Provinsi Papua Barat 9,61%, Riau 28, 76%, dan Papua 29,54%(Profil Kesehatan Indonesia, 2014).
Angka kejadian preeklampsia di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 sebanyak 126,809 (20%), sedangkan persalinan dengan komplikasi, di Jawa Tengah pada tahun 2013 sebesar 98,08% mengalami peningkatan bila di bandingkan dengan pencapaian tahun 2012 ( 97,14). Semua Kabupaten/Kota sudah mencapai target standar pelayanan minimal (SPM) 2015 (90%). Dari data mulai tahun 2009 sampai dengan 2013 secara keseluruhan di Provinsi Jawa Tengah, di Bayumas mencapai 98,42% tertinggi sebesar 102,8% di Kabupaten Pekalongan dan terendah adalah Kabupaten Karanganyar yaitu 90,5% (Dinas Jateng, 2013). Berdasarkan data dinas kesehatan Banyumas, jumlah AKI sejak 2010 selalu di angka 30 kasus lebih, pada tahun 2010 ada 33 kasus, 2011 (35), 2012 (32), pada 2013 (35), 2014 (33) kasus (Suara Merdeka, 2014).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang di lakukan di Puskesmas II Sokaraja, penderita preeklampsia berat tahun 2015 sebanyak 13 penderita, pada tahun 2016 sebanyak 20 penderita.

Preeklampsia Berat

URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=1798
APA Citation
Alma Eka Setianti. (2017). ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S KEHAMILAN DENGAN PREEKLAMPSIA BERAT DI PUSKESMAS II SOKARAJA. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/