Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. T UMUR 38 TAHUN P3 A0 AH3 POST SECTIO CAESAREA HARI KE 0-3 DENGAN PREEKLAMPSIA BERAT DI RUANG BOUGENVILLE RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA TAHUN 2017

XML
Pengarang
Widi Indriyani - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
STIKES Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2017
Tempat Terbit
Fakultas Ilmu Kesehatan SHB
Deskripsi Fisik

Abstract

World Health Organisation (WHO) tahun 2015 menunjukan bahwa 830 perempuan meninggal setiap harinya akibat komplikasi pada kehamilan, proses kelahiran dan setelah persalinan. Penyebab kematian ibu di dunia yaitu penyakit bawaan (28%), perdarahan (27%), hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia dan eklampsia) (14%), infeksi (11%), komplikasi persalinan (9%), aborsi (8%) dan pembekuan darah/emboli (3%). Risiko seorang wanita di negara berkembang meninggal karena penyebab ibu terkait selama hidupnya adalah sekitar 33 kali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tinggal di negara maju (WHO, 2016).
Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Dasar Indonesia (SDKI) memperlihatkan penurunan Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan 2007, yaitu dari 390 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup. Namun demikian, SDKI tahun 2012 menunjukkan peningkatan AKI yang signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. AKI kembali menunjukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015. Penyebab kematian ibu di Indonesia yaitu perdarahan (30,3%), hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia dan eklampsia) (27,1%), infeksi (7,3%), partus lama (1,8%), abortus (1,6%) dan lain-lain (40,8%) (Dinkes RI, 2016).
Kematian ibu di Indonesia masih didominasi oleh tiga penyebab utama yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia dan eklampsia) dan infeksi. Namun proporsinya telah berubah, dimana perdarahan dan infeksi cenderung mengalami penurunan sedangkan preeklampsia dan eklampsia proporsinya semakin meningkat. Lebih dari 25% kematian ibu di Indonesia pada tahun 2013 disebabkan oleh preeklampsia dan eklampsia. Sedangkan Penyumbang AKI di Indonesia menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Tengah memiliki persentase tertinggi yaitu sejumlah (118,55%), diikuti oleh Kalimantan Selatan (105,29%) dan Jawa Timur (97,85%). Kemudian cakupan terendah terdapat di Provinsi Papua sejumlah (12,75%), diikuti oleh Papua Barat (18,33%) dan Sumatera Utara (30,86%) (Dinkes RI, 2016).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 sejumlah 619 kasus, mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan jumlah kasus kematian ibu tahun 2014 yang mencapai 711 kasus. Dengan demikian AKI di Provinsi Jawa Tengah juga mengalami penurunan dari 126,55 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2014 menjadi 111,16 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. AKI di Provinsi Jawa Tengah tahun 2015 paling banyak terjadi pada masa nifas yaitu sejumlah (60,90%), pada waktu hamil sejumlah (26,76%) dan pada waktu persalinan sejumlah (12,76%). Dimana pada kasus preeklampsia dan eklampsia menjadi penyebab kematian ibu tertinggi yaitu sejumlah (26,34%), perdarahan (21,14%), infeksi (2,76%) dan gangguan sistem peredaran darah (9,27%). Berdasarkan laporan dari Kabupaten/kota, Kabupaten Purbalingga menduduki peringkat ke-14 dengan presentase (20%) sebagai penyumbang AKI di Provinsi Jawa Tengah (Dinkes Jateng, 2016).
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga tahun 2014 Angka kematian ibu (AKI) sejumlah 94 per 100.000 kelahiran hidup (14 kasus), mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 2013 AKI sejumlah 170,90 per 100.000 kelahiran hidup (26 kasus). Sedangkan waktu kejadian kematian ibu terjadi pada saat hamil sejumlah 2 kasus, saat bersalin sejumlah 7 kasus dan saat nifas sejumlah 5 kasus. Adapun faktor penyebab kematian ibu di kabupaten purbalingga yang utama adalah terjadinya perdarahan pada saat melahirkan dan preeklampsia/eklampsia (Dinkes Kabupaten Purbalingga, 2015).
Masa nifas (puerpurerium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu termasuk kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama, diantaranya disebabkan oleh adanya komplikasi masa nifas (Dewi dan Sunarsih, 2013). Komplikasi masa nifas yaitu gangguan-gangguan yang terjadi pada masa nifas, komplikasi ini dideteksi segera setelah persalinan berlangsung. Adapun masalah dan penyulit pada masa nifas yaitu preeklampsia dan eklampsia (Fadlun dan Feryanto, 2011).
Berdasarkan kejadian Angka kematian ibu (AKI) di atas, penyebab kematian ibu salah satunya adalah preeklampsia dan eklampsia yang dapat menyebabkan kematian. Preeklampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, oedema dan proteinuria tetapi tidak menunjukan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu atau lebih. Komplikasi yang terjadi pada kasus preeklampsia berat yaitu berupa sindroma HELLP (Haemolisis, Elevated, Liver Enzyme, Low, Platelet), oedema paru, gangguan ginjal, perdarahan, solusio plasenta bahkan kematian ibu (Pudiastuti, 2012).
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga merupakan Rumah Sakit terbesar di wilayah Kabupaten Purbalingga, dimana Rumah Sakit ini sebagai salah satu Rumah Sakit rujukan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga, pada tanggal 08 Desember 2016, data yang diperoleh dari Medical Record RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tercatat kasus ibu nifas patologis pada tahun 2014 sejumlah 244 kasus diantaranya adalah preeklampsia berat 146 kasus (59,83%), retensio plasenta 64 kasus (26,22%) dan anemia 34 kasus (13,93%). Sedangkan pada tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 227 kasus diantaranya adalah preeklampsia berat 132 kasus (58,14%), retensio plasenta 63 kasus (27,75%) dan anemia 32 kasus (14,09%). Lalu pada tahun 2016 mengalami peningkatan sejumlah 270 kasus, diantaranya adalah preeklampsia berat 166 (61,48%), retensio plasenta sejumlah 67 kasus (24,81%) dan anemia sejumlah 37 kasus (13,70%). Hal ini menunjukan bahwa angka kejadian preeklampsia berat di Ruang Bougenville RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Bidan sebagai tenaga kesehatan memegang peran dan wewenang dalam kasus ibu nifas dengan preeklampsia berat diantaranya yaitu dengan cara pemberian anti hipertensi, diet rendah garam, diet tinggi protein serta pantau pengeluaran urine (Walyani dan Purwoastuti, 2015).
Berdasarkan besarnya angka kejadian ibu nifas dengan preeklampsia berat dan dapat mengakibatkan kematian, maka penulis tertarik untuk melaksanakan studi kasus “Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Pada Ny. T Umur 38 Tahun P3 A0 AH3 Post Sectio Caesarea Hari ke 0-3 Dengan Preeklampsia Berat Di Ruang Bougenville RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Tahun 2017 dengan menerapkan asuhan kebidanan 7 langkah Varney.”

Asuhan Kebidanan Ibu Nifas
Post Sectio Caesarea

URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=1850
APA Citation
Widi Indriyani. (2017). ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. T UMUR 38 TAHUN P3 A0 AH3 POST SECTIO CAESAREA HARI KE 0-3 DENGAN PREEKLAMPSIA BERAT DI RUANG BOUGENVILLE RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA TAHUN 2017. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/