Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS FISIOLOGIS PADA Ny. P UMUR 34 TAHUN P2 A0 Ah2 6 JAM SAMPAI 2 MINGGU POST PARTUM DI PUSKESMAS WANADADI I BANJARNEGARA TAHUN 2017

XML
Pengarang
Kartika Fani - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
STIKES Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2017
Tempat Terbit
Fakultas Ilmu Kesehatan SHB
Deskripsi Fisik

Abstract

Post partum atau biasa disebut masa nifas merupakan sebuah fase setelah ibu melahirkan dengan rentang waktu kira-kira selama 6 minggu. Selama masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan banyak mengalami perubahan, baik secara fisik maupun psikologis (Purwanti, 2012). World Health Organization (WHO) memperkirakan diseluruh dunia setiap tahunnya lebih dari 585.000 meninggal saat hamil, bersalin dan Nifas (Ambarwati,2010). Data angka kematian ibu hamil menurut WHO, penurunanangkakematian ibu per 100 ribu kelahiran bayi hidup masih terlalu lamban untuk mencapai target tujuan pembangunan (Millenium Development Goals / MDGs) dalam rangka mengurangi tiga perempat jumlah perempuan yang meninggal selama hamil dan melahirkan pada 2015 (WHO, 2015).
Perubahan fisiologi yang terjadi pada ibu post partum diantaranya perubahan pada uterus, lokhea, vagina, perineum, serviks dan perubahan pada payudara, dimana di dalam payudara terjadi proses fisiologis laktasi (Varney,2007). Pada saat terjadi proses fisiologis laktasi,berbagai macam masalah pada payudara dapat terjadi. Seperti halnya masalah dalam pemberian air susu ibu (ASI),dimana masalah tersebut merupakan salah satu masalah yang sering terjadi pada ibu post partum (Saleha, 2009).
Berdasarkan penelitian dari Lismaysarah (2013) menunjukkan bahwa ada hubungan antara teknik menyusui dengan kelancaran ASI di Wilayah Kerja Puskemas Blang Bintang Aceh Besar. Dapat diketahui bahwa responden yang tehnik menyusuinya kurang baik terdapat 11 orang responden (57,9 %) yang ASInya kurang lancar, dan responden yang teknik menyusuinya baik terdapat 21 orang responden (80,8 %) yang lancarnya ASI. Berdasarkan uji chi square pada a = 0,018 didapatkan p < 0,05 dengan demikian dapat dilihat bahwa ada hubungan yang bermakna antara teknik menyusui dengan kelancaran ASI di wilayah kerja Puskesmas Blang Bintang Aceh Besar.
Asuhan komprehensif pada masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60 % kematian ibu terjadi setelah persalinan, dan 50 % dari kematian masa nifas terjadi pada saat 24 jam pertama.Pendarahan menempati persentase tertinggi penyebab kematian ibu yaitu 28 %, anemia dan kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya pendarahan dan infeksi yang merupakan faktor kematian utama ibu. Persentase tertinggi kedua penyebab kematian ibu yang adalah eklamsia yaitu 24 % kejang bisa terjadi pada pasien dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol saat persalinan. Hipertensi dapat terjadi karena kehamilan, dan akan kembali normal bila kehamilan sudah berakhir, ada juga yang tidak kembali normal setelah bayi lahir. Persentase tertinggi ketiga penyebab kematian ibu melahirkan adalah infeksi yaitu 11 % (Depkes RI, 2015).
Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015 Angka Kesakitan Ibu di Indonesia sebesar 161 per 100.000 jiwa, sebagian besar penyebab kematian ibu salah satunya akibat rendahnya tingkat kesehatan ibu yang bersangkutan. Sekitar 20% dari ibu melahirkan perlu penanganan asuhan yang tepat sehingga dibutuhkan kerja keras untuk mewujudkan tercapainya terget Angka Kematian Ibu yang ditetapkan MDG’s yaitu sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup untuk tahun 2015. SDKI tahun 2012 menunjukan peningkatan yang signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. AKI kembali menunjukan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Surver Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 (Depkes RI, 2015).
Jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 sebanyak 619 kasus, mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan jumlah kasus kematian ibu tahun 2014 yang mencapai 711 kasus. Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah juga mengalami penurunan dari 126,55 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2014 menjadi 111,16 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2015). Kasus perdarahan merupakan faktor langsung yang paling banyak menyumbang AKI. Perdarahan paling sering terjadi pada masa nifas. Dibutuhkan layanan asuhan nifas secara komprehensif untuk mencegah kasus komplikasi pasca persalinan salah satunya perdarahan.
Cakupan Pelayanan Nifas Provinsi Jawa Tengah tahun 2015 yaitu sebesar 95,69 per 100.000 jiwa. Sedangkan cakupan pelayanan nifas di kabupaten/kota Banjarnegara adalah 94,77 persen (Dinkes Jawa Tengah, 2015). Jumlah Angka Kematian Ibu di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2015 sebanyak 17 kasus (per 100.000 kelahiran hidup), dan sebesar 60,90 persen kematian maternal terjadi pada waktu nifas (DKK Banjarnegara, 2015).
Komplikasi pada masa nifas biasanya jarang ditemukan selama pasien mendapatkan asuhan yang berkualitas, mulai dari masa kehamilan sampai dengan persalinannya. Jika pasien sering bertatap muka dengan bidan melalui pemeriksaan antenatal maka bidan mempunyai lebih banyak kesempatan untuk melakukan penapisan terhadap berbagai kemungkinan komplikasi yang mungkin muncul pada masa inpartu dan nifas. Beberapa kemungkinan komplikasi masa nifas dapat bidan deteksi secara dini melalui observasi, wawancara, maupun pemeriksaan (Sulistyawati, 2009).
Pada masa nifas terdapat beberapa keluhan yang dialami, seperti bendungan ASI, payudara bengkak, puting susu lecet, keadaan psikis ibu yang tidak stabil, rasa takut saat buang BAB dan BAK, pusing dan pandangan kabur. Hal ini menjadi perhatian untuk dilakukan asuhan kebidanan pada masa nifas dengan tujuan mencegah terjadinya komplikasi pada masa nifas. Peran bidan pada masa nifas yaitu mampu memberikan dukungan kepada ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan ketegangan psikologis yang terjadi selama masa nifas, menjadi promotor atau penghubung antara bayi dengan ibunya dan keluarganya, mendorong dan juga memotivasi sang ibu untuk menyusui bayinya, mampu menyusun sebuah program perencanaan kesehatan yang berkaitan dengan kondisi kesehatan ibu dan anaknya, mendeteksi adanya komplikasi dan gangguan kesehatan lain dan memberikan rujukan (Anggraini, 2010).
Studi pendahuluan yang dilakukan penulis di Puskesmas Wanadadi 1 Kabupaten Banjarnegara, tahun 2015 terdapat ibu Nifas fisiologis sebanyak 308 orang, ibu nifas dengan komplikasi sebanyak 9 orang, pada tahun 2016 terdapat 309 orang yang mendapat asuhan dengan baik, namun masih terdapat 2 kasus komplikasi yang disebabkan retensio sisa plasenta. Pada tahun 2016 cakupan KF1 telah mencapai 100 %, KF2 telah mencapai 100 % dan cakupan KF3 di Puskesmas Wanadadi 1 telah mencapai 99 % dari target capaian 100 %. Hal ini menunjukan masih perlunya peningkatan asuhan ibu nifas untuk mencapai cakupan kunjungan ibu nifas (KF3) 100 % di Puskesmas Wanadadi 1 Banjarnegara (Register PONED Puskesmas Wanadadi I Banjarnegara, 2015 dan 2016).
Asuhan kebidanan pada ibu nifas yang baik bagi seluruh ibu nifas tersebut harus diberikan oleh bidan atau tenaga kesehatan untuk menurunkan angka mortalitas dan morbiditas ibu serta untuk melakukan deteksi dini terhadap penyulit atau komplikasi pada ibu post partum yang mungkin terjadi. Berdasarkan Data diatas, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Fisiologis Pada Ny.P Umur 34 Tahun P2 A0 Ah2 6 Jam sampai 2 Minggu Post Partum di Puskesmas Wanadadi 1 Banjarnegara tahun 2017?

Post Partum
Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Fisiologis

URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=1889
APA Citation
Kartika Fani. (2017). ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS FISIOLOGIS PADA Ny. P UMUR 34 TAHUN P2 A0 Ah2 6 JAM SAMPAI 2 MINGGU POST PARTUM DI PUSKESMAS WANADADI I BANJARNEGARA TAHUN 2017. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/