Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. Y UMUR 30 TAHUN P2A0AH2 6 JAM POST PARTUM DI PUSKESMAS MANDIRAJA I TAHUN 2017

XML
Pengarang
Euis Noviyani - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
STIKES Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2017
Tempat Terbit
Fakultas Ilmu Kesehatan SHB
Deskripsi Fisik

Abstract

Data Word Health Organitation (WHO) 2014, menunjukan bahwa angka kematian ibu (AKI) di negara berkembang pada tahun 2013 adalah 230 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan di negara maju sebesar 16 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2013, terdapat 289.000 wanita meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan, penyebabnya yaitu perdarahan postpartum, eklamsi, komplikasi dan infeksi.
Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI di Indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu kembali menujukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini belum sesuai dengan Target global Millenium Development Goals (MDG’s) ke-5 yaitu menurunkan AKI menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Mengacu dari kondisi saat ini, potensi untuk mencapai target MDG’s ke-5 untuk menurunkan AKI adalah off track , artinya diperlukan kerja keras untuk pencapaian target penurunan AKI. Target pencapaian penurunan AKI dilanjutkan dalam program Sustainable Development Goals ( SDG’s ) tahun 2030 target AKI mencapai 70/100.000 KH. Hal ini diperlukan upaya keras dalam menurunkan AKI diantaranya peningkatan kualitas asuhan pada ibu hamil, bersalin, dan nifas (KemenKes RI, 2015).
Angka kematian ibu provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 berdasarkan laporan dari Kabupaten/Kota AKI Provinsi Jawa Tengah juga mengalami penurunan dari 126,55 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2014 menjadi 111,16 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (DinKes Jawa Tengah 2015). Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil). Masa nifas berlangsung mulai 6 jam post partum, 6 hari dan 2-6 minggu, masa nifas atau puerperium mulai setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira enam minggu (Dewi, 2013).
Upaya Program pemerintah dalam menangani kasus kematian ibu khususnya pada masa nifas telah dilakukan beberapa program diantaranya penempatan Pegawai Tidak Tetap (PTT) untuk dokter dan bidan terus dilaksanakan. Selain itu, dengan diluncurkannya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) sejak tahun 2010, puskesmas, poskesdes, dan posyandu lebih terbantu dalam mengintensifkan implementasi upaya kesehatan termasuk di dalamnya pelayanan kesehatan ibu nifas. Pelayanan kesehatan ibu nifas termasuk diantaranya kegiatan sweeping atau kunjungan rumah bagi yang tidak datang ke fasilitas pelayanan kesehatan. Cakupan kunjungan nifas (KF3) di Indonesia mengalami kenaikan yaitu tahun 2014 (86,41%), dan tahun 2015 (87,06%). Pada tahun 2016, pasien dengan cakupan KF 1 (kunjungan pertama kali dari/ke tenaga kesehatan) rata-rata 100%, akan tetapi pada KF3 (kunjungan nifas yang selanjutnya/yang ketiga) mengalami penurunan pelayanan masa nifas yaitu sebesar 90,22% (KemenKes RI, 2016).
Berdasarkan data yang didapat di Puskesmas Mandiraja 1 pada tahun 2015 terdapat 639 ibu nifas. Pada tahun 2016 sebanyak 665 ibu nifas, terdapat 2 kasus AKI pada masa nifas di tahun ini yang disebabkan oleh eklampsi dan TBC. Masa nifas ini merupakan masa yang cukup penting bagi tenaga kesehatan khususnya bidan untuk selalu melakukan pemantauan karena pelaksanaan yang kurang maksimal dapat menyebabkan ibu mengalami berbagai masalah, bahkan dapat berlanjut pada komplikasi masa nifas seperti sepsis puerperalis, perdarahan postpartum, dan pre eklampsi atau eklampsi. Pelayanan kesehatan pada masa nifas dimulai dari 6 jam sampai 42 hari pasca salin oleh tenaga kesehatan salah satunya yaitu pada 6-8 jam setelah persalinan tujuanya untuk mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri. Fisiologis pada masa nifas yaitu periode pasca persalinan (immediate postpartum) segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa ini sering terdapat banyak masalah, misalnya perdarahan karena atonia uteri (KemenKes RI, 2015).
Masalah ketidaknyamanan pada masa nifas banyak dialami oleh ibu., meskipun dianggap normal. Keluhan yang sering dirasakan berupa nyeri setelah melahirkan keringat berlebih, pembesaran payudara, nyeri perineum, konstipasi, dan hemoroid. Hal ini menjadi perhatian pada ibu nifas untuk diberikan asuhan dengan tujuan mencegah komplikasi lain yang ditimbulkan. Peran bidan dalam cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan kepada ibu dan neonatal pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai standar. Pelayanan nifas sesuai standar adalah pelayanan kepada ibu nifas sedikitnya tiga kali, pada enam jam pasca persalinan sampai dengan hari ketiga, pada minggu kedua, dan pada minggu keenam termasuk pemberian vitamin A dua kali serta persiapan dan atau penggunaan alat kontrasepsi setelah persalinan (Aisyaroh, 2009).
Pada masa nifas ibu mempunyai beberapa kebutuhan dasar meliputi kebutuhan nutrisi, aktivitas, istirahat, perawatan payudara, perawatan vulva, eliminasi, dan latihan. Peran bidan dalam masa nifas adalah memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mendorong ibu menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman, perencanaan program kesehatan yang berkaitan ibu dan anak, serta mampu memberi konseling untuk ibu dan keluarga mengenai cara mencegah perdarahan, mengenai tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta mempraktekan kebersihan yang aman, serta mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas, memberikan asuhan secara professional (Dewi, 2013).
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penelitian tertarik untuk melakukan asuhan kebidanan ibu nifas pada Ny. Y umur 30 tahun P2 A0 Ah2 6 jam postpartum di Puskesmas Mandiraja 1.

Asuhan Kebidanan Ibu Nifas
Post Partum

URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=1895
APA Citation
Euis Noviyani. (2017). ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. Y UMUR 30 TAHUN P2A0AH2 6 JAM POST PARTUM DI PUSKESMAS MANDIRAJA I TAHUN 2017. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/