Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. N UMUR 2 TAHUN 11 BULAN DENGAN PNEUMONIA RINGAN DI PUSKESMAS KARANGKOBAR TAHUN 2017

XML
Pengarang
Risma Iftitahul Milati - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
STIKES Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2017
Tempat Terbit
Fakultas Ilmu Kesehatan SHB
Deskripsi Fisik

Abstract

Angka kematian balita (bawah lima tahun) atau under-five mortality rate di dunia menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2015 adalah 42,5 per 1000 kelahiran hidup. Penyebab kematian balita di dunia antara lain pneumonia 23,3%, diare 15,6%, cedera 10,2%, malaria 9,4%, meningitis 3,5%, AIDS 2,6%, campak 2,3%, dan lain-lain 33,1% (United Nation Children’s Fund, 2015).
Pneumonia merupakan penyebab utama kematian pada balita, kejadian pneumonia pada balita di dunia menurut WHO pada tahun 2013 adalah sebesar 18%, pada tahun 2014 adalah 15 %, pada tahun 2015 adalah 920.136 kasus (15%) (WHO, 2015). Sedangkan untuk kejadian pneumonia pada balita di Indonesia selama tahun 2015 mencapai 554.650 kasus (63,45%) di mana terjadi peningkatan dari tahun 2014 yaitu sebesar 657.490 kasus (29,47%). Di provinsi Jawa Tengah kejadian pneumonia selama tahun 2015 sudah mencapai 36.279 kasus (30,71%), kejadian ini meningkat dari tahun 2014 yaitu sebesar 99.465 kasus (29,89%) (Profil Kesehatan Indonesia, 2015).
Pneumonia adalah radang pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur (Setiati, 2009). Pneumonia dapat terjadi sebagai akibat inhalasi mikroba yang ada di udara, aspirasi organisme dari
nasofarinks atau penyebaran hematogen dari fokus infeksi yang jauh. Bakteri yang masuk ke paru melalui saluran napas masuk ke bronkioli dan alveoli, menimbulkan reaksi peradangan hebat maka menimbulkan gejala seperti nyeri dada, panas dan demam, tidak nafsu makan (Somantri, 2009).
Pada usia balita struktur pernapasan terus tumbuh dan matang, alveoli terus meningkat jumlahnya sampai sekitar usia 7 tahun dan trakea serta jalan napas bawah terus tumbuh tetapi ukurannya tetap kecil (Kyle, 2012). Pada penderita pneumonia, bakteri atau virus masuk ke dalam tubuh akan menyebabkan gangguan atau peradangan pada jalan napas dan alveoli. Sehingga dapat menimbulkan komplikasi yaitu apnea (henti napas), gagal napas, atau gangguan pertukaran gas sehingga bisa menyebabkan kematian (Marni, 2014).
Menurut hasil pra survey di Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara pada 02 Februari 2017, kematian pada balita di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2016 adalah 45 kasus. Penyebab kematian pada balita adalah kelainan kongenital sebesar 6 kasus (13,33%), meningitis sebesar 5 kasus (11,11%), diare sebesar 2 kasus (4,44%), leukemia sebesar 2 kasus (4,44%), infeksi sebesar 2 kasus (4,44%), pneumonia sebesar 1 kasus (2,22%) dan lain-lain sebesar 27 kasus (60%).
Pada tahun 2014 angka kejadian pneumonia di Kabupaten Banjarnegara pada balita sebesar 3.424 kasus (45,5%) sedangkan untuk tahun 2015 angka kejadian pneumonia pada balita sebesar 4.684 kasus (63,2%), hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 1.260 kasus (47,1%). Puskesmas Karangkobar merupakan salah satu puskesmas di Kabupaten Banjarnegara yang telah terstandarisasi PONED. Kejadian pneumonia di Puskesmas Karangkobar pada tahun 2015 sebesar 134 kasus (58,3%), hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang cukup signifikan sebesar 108 kasus (47,1%) dari kejadian pneumonia pada tahun 2014 yang hanya terdapat 26 kasus (11,2%) (Profil Kesehatan Kabupaten Banjarnegara, 2015). Peningkatan kejadian pneumonia yang cukup signifikan selama 1 tahun bisa dipengaruhi oleh masih banyaknya faktor resiko yang dapat menyebabkan pneumonia yaitu salah satunya adalah merokok di dalam rumah, berdasarkan data perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tahun 2015 di Puskesmas Karangkobar angka merokok di dalam rumah sebesar 5.137 rumah (73,5%), hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan angka merokok di dalam rumah sebesar 3.288 rumah (47,1%) dari tahun 2014 yang hanya terdapat 1.849 rumah (26,5%).
Bidan adalah tenaga medis yang memiliki kewenangan untuk memberikan pelayanan kesehatan ibu, anak, dan kesehatan reproduksi serta keluarga berencana. Peran bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada anak salah satunya yaitu pemberian konseling dan penyuluhan, serta melakukan penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang ditetapkan maka dari itu peran bidan dalam menangani kasus pneumonia yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan untuk pencegahan terjadinya kembali pneumonia dan menerapkan tatalaksana pneumonia yang telah tercantum dalam buku Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Sehingga peneliti tertarik untuk mengambil judul karya tulis ilmiah “Asuhan Kebidanan Balita Sakit pada An. N Umur 2 tahun 11 bulan dengan Pneumonia Ringan di Puskesmas Karangkobar Tahun 2017”.

pneumonia
Asuhan Kebidanan Balita Sakit

URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=1898
APA Citation
Risma Iftitahul Milati. (2017). ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA AN. N UMUR 2 TAHUN 11 BULAN DENGAN PNEUMONIA RINGAN DI PUSKESMAS KARANGKOBAR TAHUN 2017. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/