Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY Y UMUR 40 TAHUN P3 A0 AH3 POST PARTUM 2 JAM DENGAN PREEKLAMSI BERAT DI RSUD MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO TAHUN 2017

XML
Pengarang
Ismi Alfiyah - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
STIKES Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2017
Tempat Terbit
Fakultas Ilmu Kesehatan SHB
Deskripsi Fisik

Abstract

Masa nifas disebut juga masa post partum atau puerperium yaitu masa sesudah persalinan, masa perubahan, pemulihan, penyembuhan, dan pengembalian alat-alat kandungan atau reproduksi seperti sebelum hamil. Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai 6 minggu atau 40 hari pasca persalinan. Masa nifas 0 - 24 jam merupakan masa yang paling rentan terjadinya komplikasi apabila tidak ditangani dengan baik, dan komplikasi pada masa nifas antara lain demam ≥ 38 oC, perdarahan pervaginam, infeksi pada vulva vagina, preeklamsia dan eklamsia, infeksi payudara, rasa sakit saat berkemih, tromboflebitis dan depresi post partum (Janah, 2011).
Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan risiko yang dihadapi ibu selama kehamilan sampai dengan paska persalinan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri. Tingginya angka kematian ibu menunjukkan keadaan sosial ekonomi yang rendah dan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri yang rendah pula (Dinkes Jateng, 2015).
Angka Kematian Ibu dinegara berkembang pada tahun 2013 adalah 230 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan dinegara maju 16 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian ibu di dunia antara lain penyakit bawaan 28%, perdarahan 27%, preeklamsi 14%, infeksi 11%, komplikasi persalinan 9%, aborsi 8%, pembekuan darah atau emboli 3% (WHO,2014). Data tersebut menunjukan bahwa AKI dengan preeklamsi berat menduduki peringkat ke 3 didunia.
Angka Kematian Ibu berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Data SDKI menunjukkan AKI terbanyak terjadi pada waktu masa nifas sebesar 57.61% yang disebabkan oleh (perdarahan 24%, preeklamsia/eklamsi 16%, infeksi 11%, dan lain-lain sebesar 7%), kemungkinan pada waktu hamil sebesar 24.33% dan waktu persalinan 18.06% (Depkes RI, 2015). Dari data tersebut preeklamsi/eklamsi merupakan penyebab kematian ibu ke 2 pada masa nifas di Indonesia.
Angka Kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 sebanyak 619 kasus, mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan jumlah kasus kematian ibu tahun 2014 yang mencapai 711 kasus. Kasus kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah sejumlah 60.90% terjadi pada waktu nifas, 26.33% pada waktu hamil, dan 12.76% pada waktu persalinan. Penyebab dari Angka Kematian Ibu di Provinsi Jawa Tengah perdarahan 21.14%, preeklamsi/eklamsi 26.34%, infeksi 2.76%, gangguan system peredaran darah 9.27%, lain-lain 40.49% (Dinkes Jateng, 2015). Dari data diatas menunjukan bahwa preeklamsia/eklamsia merupakan penyebab kematian ibu ke 2 di Provinsi Jawa Tengah.
Salah satu rumah sakit rujukan Provinsi Jawa Tengah di Kabupaten Banyumas adalah RSUD Prof Dr. Margono Soekardjo Purwokerto. Berdasarkan data rekam medis di RSUD Prof Dr. Margono Soekardjo Purwokerto total jumlah pasien dengan preeklamsi tahun 2015 sampai bulan april 2017 sebanyak 1383 orang, pada tahun 2015 jumlah pasien preeklamsi berat sebanyak 496 orang. Pada tahun 2016 jumlah pasien preeklamsi berat sebanyak 635 orang. Pada bulan januari 2017 sampai bulan april 2017 jumlah pasien dengan preeklamsi berat sebanyak 252 orang. Dari data tersebut menunjukan bahwa pasien dengan preeklamsi berat setiap tahunnya meningkat di RSUD Prof Dr. Margono Soekardjo Purwokerto.
Preeklamsi apabila tidak ditangani dengan segera maka akan meningkatkan kemungkinan terjadinya kejang, henti jantung, oedema pulmo, perdarahan serebral, gagal ginjal dan syok pada ibu nifas, maka dari itu diperlukan peran bidan dalam penanganan tersebut.Peran bidan pada kasus preeklamsi yaitu ada 2 peran, peran mandiri dan kolaborasi.Peran mandiri bidan diantaranya menganjurkan tirah baring, menganjurkan mengurangi garam terutama pada makanan, memposisikan pasien ditempat yang nyaman dan tenang, dan memberikan nutrisi yang cukup. Peran kolaborasi seperti berkolaborasi dengan dr. SpOG dalam pemberian terapi MgSO4 (Prawirohardjo, 2011).
Berdasarkan data ibu dengan preeklamsi berat di RSUD Prof Dr. Margono Soekardjo Purwokerto masih tinggi, mak penulis tertarik untuk menyusun KTI dengan judul “AsuhanKebidananPada Ny Y Umur 40 Tahun P3 A0 AH3 Post Partum 2 Jam Dengan Pre Eklamsi Berat di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2017.

Asuhan kebidanan
Preeklampsia Berat

URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=1900
APA Citation
Ismi Alfiyah. (2017). ASUHAN KEBIDANAN PADA NY Y UMUR 40 TAHUN P3 A0 AH3 POST PARTUM 2 JAM DENGAN PREEKLAMSI BERAT DI RSUD MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO TAHUN 2017. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/