Detail Cantuman
KembaliASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. T G1P0A0 DENGAN HIPERTENSI KRONIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATURRADEN II KECAMATAN BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS
XML- Pengarang
- Kartika Indah Sulistyawati - Personal Name
- Pernyataan Tanggungjawab
- Lampiran Berkas
- LOADING LIST...
- Bahasa
- Indonesia
- Penerbit
- STIKES Harapan Bangsa
- Tahun Terbit
- 2017
- Tempat Terbit
- Fakultas Ilmu Kesehatan SHB
- Deskripsi Fisik
- Bagikan:
Abstract
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya merupakan upaya penyelenggaraan kesehatan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk untuk dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakatyang optimal, yaitu sempurnanya kesehatan fisik dan mental khususnya pada ibu hamil.Kehamilan merupakan proses pertemuan dan persenyawaan antara sepermatozoa (sel mani) dengan ovum (sel telur) yang menghasilkan zygote dan biasanya terjadi pada ampula tuba (Maritalia&Riyadi 2012).Kehamilan adalah masa yang di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari).Dihitung dari pertama haid terakhir.Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai tiga bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai enam bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai sembilan bulan (Prawirohardjo,2010).Para pakar kesehatan menganjurkan upaya pertolongan difokuskan pada periode kehamilan upaya ini terbukti telah menyelamatkan lebih dari separuh ibu hamil dan janin dari komplikasi yang mengancam keselamatan jiwa (Prawirodhardjo, 2010). Pusat Statistik diperoleh Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tahun 2012 hingga awal 2013 sebesar 605/100.000 kelahiran hidup (KH). Pada tahun 2015 sebanyak 359/ 100.000 KH, Angka Kematian Ibu (AKI) tersebut sudah jauh menurun, dari tahun sebelumnya, namun masih belum mencapai target MDGs 2015 (102/100.000 KH) (DepKes RI, 2015). Kejadian AKI yang paling banyak adalah pada waktu nifas sebesar 49,12%, kemudian waktu bersalin sebesar 26,99%, dan waktu hamil sebesar 23,89%.
Secara global, 80% kematian ibu hamil yang tergolong dalam penyebab kematian ibu secara langsung, yaitu disebabkan karena terjadi perdarahan(25%) biasanya perdarahan pasca persalinan, hipertensi pada ibu hamil(12%), partus macet (8%), aborsi (13%) dan karena sebab lain (7%)(Ambarwati, 2009). Penyebab Angka Kematain Ibu (AKI) di Indonesia yang menduduki salah satunya yaitu kehamilan dengan hipertensi.Kemenkes menyatakan bahwa hipertensi meningkatkan angka kematian dan kesakitan pada ibu hamil Tahun 2012 terdapat 536.000 ibu hamil meninggal akibat hipertensi dalam kehamilan (Kemenkes, 2013).
Kementerian Kesehatan menjelaskan bahwa hipertensimerupakan penyakit yang berbahaya, terutama apabila terjadi pada wanita yang sedang hamil. Hal ini dapat menyebabkan kematian bagi ibu dan bagi bayi yang akan dilahirkan. Karena tidak ada gejala atau tanda khas sebagai peringatan dini.Hipertensi dalam kehamilan atau yang disebut dengan preeklampsia, kejadian ini persentasenya 12% darikematian ibu di seluruh dunia(Kemenkes, 2013).
Berdasar data Dinas Kesehatan Banyumas, dalam Workshop RSUD Banyumas jumlah AKI sejak 2010 selalu di angka 30 kasus lebih. Pada 2010 terdapat kasus sebanyak 4,64%, 2011 ada 4,92%, 2012 sebanyak 4,50%, pada 2013 sebanyak 4,92% kasus, dan mengalami penurunan pada tahun 2014 yatu sebanyak 4,64%. Sementara data Dinas Kesehatan Jateng pada 2014 terjadi 711 kasus kematian ibu melahirkan di Jawa Tengah, di Banyumas tercatat paling sedikit yaitu 33 kasus, sedang terbanyak di Brebes sebanyak 73 kasus.
Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK)merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas ibu di samping perdarahan dan infeksi.HDK mengakibatkan peningkatan angka mortalitas dan morbiditas pada janin saat dalam kandungan.Preeklamsiadan eklamsia di Indonesia merupakan penyebab dari 30-40% kematian perinatal, sementara di beberapa rumah sakit di Indonesia telah menggeser perdarahan sebagai penyebab utama kematian maternal. Oleh karena itu di perlukan perhatian serta penanganan yang serius terhadap ibu hamil dengan hipertensi (Fadlun dan Feryanto,2013).Hipertensi kronik ditemukan tekanan darah lebih dari 140/90mmHg, sebelum kehamilan atau sebelum kehamilan 20 minggu dan tidak menghilang setelah 12 minggu pasca persalinan (Nugroho, 2012).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas II Barurraden jumlah ibu Hamil pada tahun 2014 sebanyak 441 jiwa, ibu hamil dengan Risiko tinggi sebanyak140 jiwa (termasuk ibu hamil dengan hipertensi kronik). Ibu hamil padatahun 2015 data Ibu hamil sebanyak 465 jiwa, dengan 165 jiwa ibu hamil dengan Risiko tinggi (Puskesmas II Baturaden 2015). Ibu hamil pada bulan Januari 2016 sampai Maret 2016 diperoleh data ibu hamil dengan Hipertensi Kronik sebanyak 9 ibu hamil dari 115 ibu hamil (yang terdata).
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa angka kejadian hipertensi pada kehamilan di Indonesia terutama di Jawa tengah masih tinggi, hipertensi pada kehamilan dapat berakibat kematian pada ibu, dapat menghambat pertumbuhan janin (IUFD), dan angka kematian janin tinggi, maka dari ulasan diatas penulis ingin melakukan asuhan keperawatan pada Ny. T G1 P0 A0 dengan hipertensi kronik pada kehamilan di Puskesmas Baturaden II.Guna ngengurangi angka kematian ibu, menurunkan angka kematian bayi, danterhambatnya pertumbuhan janin.
URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=1908
APA Citation
Kartika Indah Sulistyawati. (2017). ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. T G1P0A0 DENGAN HIPERTENSI KRONIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATURRADEN II KECAMATAN BATURRADEN
KABUPATEN BANYUMAS. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id
