Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN HIPERTENSI DI WISMA II BALAI PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA DEWANATA CILACAP

XML
Pengarang
Mita Indriyani - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
STIKES Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2017
Tempat Terbit
Fakultas Ilmu Kesehatan SHB
Deskripsi Fisik

Abstract

Penyakit darah tinggi atau hipertensi merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka sistolik (bagian atas) dan angka diastolik (bagian bawah) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) atau alat digital lainnya (Wahdah, 2011).
Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), menyebutkan bahwa terdapat 600 juta penderita hipertensi diseluruh dunia, dan 3 juta diantaranya meninggal setiap tahunnya. Tujuh dari setiap 10 penderita tersebut tidak mendapatkan pengobatan secara adekuat. Sampai saat ini, hipertensi masih merupakan tantangan besar di Indonesia. Betapa tidak, hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer. Hal itu merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar 25,8%. Selain itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat meskipun obat-obatan yang efektif banyak tersedia (Riskesdas, 2013).
Data WHO bulan Februari 2016, disebutkan bahwa terdapat 9,4 juta orang dari 1 juta milyar orang didunia yang meninggal akibat gangguan kardiovaskular. Prevelensi di negara maju maupun negara berkembang masih tergolong tinggi, adapun prevelensi hipertensi di negara maju adalah sebesar 35% dari populasi dewasa dan prevalensi hipertensi di negara berkembang sebesar 40% dari populasi dewasa. Adapun pervalensi yang tertinggi terdapat di Afrika, yaitu sebesar 46% dari populasi dewasa. Prevalensi hipertensi di Indonesia pada responden yang berumur ≥18 tahun sebesar 25,8%, tertinggi di Bangka Belitung (30,9%), diikuti Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan Timur (29,6%), Jawa Barat (29,4%) dan posisi terendah adalah provinsi Papua (16,8%). Prevalensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui kuesionerter diagnosis tenaga kesehatan sebesar 9,4%, yang didiagnosis tenaga kesehatan atau sedang minum obat sebesar 9,5%. Jadi, ada 0,1% yang minum obat sendiri. Responden yang mempunyai tekanan darah normal tetapi sedang minum obat hipertensi sebesar 0,7%, jadi prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 26,5% (25,8%+ 0,7%) (Riskesdas, 2013).
Persentase hipertensi pada usia >15 tahun menurut kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah (2015) hipertensi tertinggi adalah Wonosobo (42,82%), diikuti Tegal (40,67%), Kebumen (39,55%) dan persentase hipertensi terendah adalah Pati (4,50%), diikuti Batang (4,75%) dan Jepara (5,55%) (Dinkes Jateng, 2015). Tekanan darah tinggi dapat membebani jantung dan pembuluh darah secara berlebihan sehingga mempercepat penyumbatan pembuluh arteri. Hipertensi yang terjadi terus-menerus menyebabkan meningkatnya risiko terhadap stroke, serangan jantung, gagal jantung dan gagal ginjal kronik. Siapapun bisa menderita hipertensi, dari berbagai kelompok umur dan kelompok sosial-ekonomi, walaupun dengan tingkat risiko berbeda-beda (Puspitorini, 2008).
Tanda dan gejala yang sering muncul pada penderita hipertensi antara lain sakit kepala, vertigo, perubahan penglihatan, sesak nafas, nyeri dada, perdarahan hidung, mual muntah, kesemutan pada kaki dan tangan serta kejang atau koma. Pengkajian yang dilakukan pada penderita hipertensi antara lain nyeri/ketidaknyamanan: angina (penyakit arteri koroner/keterlibatan jantung), nyeri hilang timbul pada tungkai, sakit kepala oksipital berat seperti yang pernah terjadi sebelumnya, nyeri abdomen, neurosensori: keluhan pusing, berdenyut, sakit kepala buboksipita; (terjadi saat bangun dan menghilang secara spontan setelah beberapa jam) (Mujahidullah, 2012).
Diagnosa keperawatan yang sering ditemukan pada penderita hipertensi antara lain: risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload, vasokontriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular, dan nyeri (sakit kepala) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral (Mujahidullah, 2012).
Perencanaan pada penderita hipertensi dengan diagnosa keperawatan: Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload, vasokontriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular: pantau tekanan darah, ukur pada kedua tangan, catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer, amati warna kulit, kelembaban, suhu dan masa pengisian kapiler, pertahankan pembatasan aktivitas seperti istirahat ditempat tidur/kursi, anjurkan teknik relaksasi, panduan imajinasi, aktivitas pengalihan, berikan pembatasan cairan dan diit natrium sesuai indikasi, kolaborasi untuk pemberian obat-obatan sesuai indikasi (Wijaya & Putri, 2013).
Perencanaan pada diagnosa keperawatan: Nyeri (sakit kepala) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral: pertahankan tirah baring, lingkungan yang tenang, sedikit penerangan, beri obat analgesia dan sedasi sesuai pesanan, beri tindakan yang menyenangkan sesuai indikasi seperti kompres es, posisi nyaman, tehnik relaksasi, bimbingan imajinasi, hindari konstipasi (Wijaya & Putri, 2013).
Implementasi pada penderita hipertensi dengan diagnosa keperawatan Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload, vasokontriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular: memantau tekanan darah, mengauskultasi tonus jantung dan bunyi nafas, memberikan lingkungan yang tenang, nyaman, kurang aktivitas/keributan lingkungan, berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi. Nyeri (sakit kepala) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral: mengkaji respon penderita terhadap aktivitas, memberikan dorongan untuk melakukan aktivitas, menginstruksikan penderita terhadap teknik penghematan energy (Wijaya & Putri, 2013).
Tanda dan gejala yang sering dikeluhkan lansia pada saat pengkajian di Balai Pelayanan Sosial Lanjut usia Dewanata Cilacap antara lain : sakit di tengkuk, pusing, sakit kepala, kesemutan, cepat lelah, susah tidur, mata berkunang-kunang dan pandangan kabur serta tekanan darah ≥ 170/100 mmHg, lansia mengatakan di Balai ada pelayanan kesehatan yang memeriksa kondisi mereka namun hanya sebulan sekali, di Balai tidak ada tenaga medis/perawat yang merawat para lansia secara khusus. Salah satu yang menderita hipertensi di Balai Pelyanan Sosial Lanjut Usia Dewanata Cilacaap yaitu Ny. S, ia sudah menderita hipertensi sejak 30 tahun lalu, keluhan yang sering dirasakan oleh Ny. S yaitu sakit kepala, sering pusing, berat di tengkuk, susah tidur, pandangan mata kabur, sering kesemutan dan cepat lelah.
Pada tahun 2016 angka kejadian hipertensi di Balai Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dewanata Cilacap terdapat 24 lansia yang menderita hipertensi dari 72 lansia (penerima manfaat) hal ini menunjukan masih tingginya hipertensi khususnya pada lansia di Balai Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dewanata Cilacap. Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk mengambil studi tugas akhir dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Ny. S Dengan Hipertensi di Wisma II Balai Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dewanata Cilacap”.

hipertensi
Asuhan Keperawatan

URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=1910
APA Citation
Mita Indriyani. (2017). ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN HIPERTENSI DI WISMA II BALAI PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA DEWANATA CILACAP. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/