Diabetes melitus telah menjadi masalah kesehatan dunia. Resiko diabetes melitus akan meningkat pada usia ≥ 40 tahun karena terjadi penurunan fungsi endokrin pankreas untuk memproduksi insulin. Tingginya prevalensi diabetes melitus di Indonesia menyebabkan perlunya antisipasi dan tindakan segera dalam penatalaksanaan diabetes melitus, salah satunya melalui pendekatan terapi farmakologi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran terapi farmakologi pada pasien diabetes melitus di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto tahun 2011. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskiptif kuantitatif dengan pendekatan retrospektif. Populasi adalah semua pasien yang menderita diabetes melitus di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto tahun 2011 sebesar 776 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Sampel dalam penelitian ini sebesar 89 orang. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diambil dari data rekam medik pasien diabtes melitus.
Sebagian besar tipe diabetes melitus responden adalah diabetes melitus tipe II yang lebih disebabkan gaya hidup sebanyak 59 responden (66,3%). Berdasarkan umur presentase tertinggi adalah ≥ 40 tahun sebanyak 80 responden (89,9%), sebagian besar jenis kelamin responden adalah perempuan sebanyak 56 responden (62,9%). Jenis obat yang paling banyak digunakan untuk pasien diabetes melitus adalah insulin sebanyak 49 (55,1%).
Diabetes Melitus Terapi Farmakologi
Cahyaning Setiyani. (2012). Gambaran Terapi Farmakologi Pada Pasien Diabetes Melitus Di Rsud Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2011. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id