Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

Auhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Fisiologis trimester III Ny. S Umur 28 G2P1A0Ah1 Umur Kehamilan 37 Minggu 3 Hari Di Puskesmas Mandiraja I kabupaten Banjarnegara Tahun 2018

XML
Pengarang
Suryani - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
STIKES Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2018
Tempat Terbit
Fakultas Ilmu Kesehatan SHB
Deskripsi Fisik

Abstract

Kehamilan adalah suatu proses normal dan alamiah seorang perempuan, dimulai dari proses pembuahan sampai terjadinya persalinan atau terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan. Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan anak yang dikandungnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran). Kehamilan terbagi menjadi tiga triwulan yaitu trimester I, trimester II dan trimester III. Setiap ibu hamil trimester III harus mendapatkan asuhan antenatal care (Prawihardjo, 2011).
Permasalahan yang timbul pada trimester I meliputi: mual muntah (morning sickness) dipengaruhi oleh perubahan hormon sehingga organ pencernaan bekerja yang lebih lambat. Permasalahan trimester II meliputi: ibu mengeluh sakit punggung. Permasalahan pada trimester III yang timbul antara lain nyeri punggung bawah, penurunan jumlah tidur, pegal-pegal, letih, sesak nafas, mudah emosi rasa khawatir, kecemasan, sering buang air kecil, gelisah selama kehamilan, jika tidak ditangani akan timbulnya komplikasi pada trimester III, komplikasi pada trimester III meliputi: perdarahan antepartum, IUFD, Persalinan premature, kelainan air ketuban (Oligohidramnion) dan masih banyak lagi komplikasi yang terjadi pada trimester III ( Shindu, 2014).
Berdasarkan data World Health Organization (WHO), di seluruh dunia, sekitar 830 wanita meninggal setiap harinya karena komplikasi selama kehamilan atau persalinan pada tahun 2015. Mengurangi resiko kematian Maternal Global (MMR) dari 216 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 menjadi kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2030 memerlukan tingkat pengurangan tahunan minimal 7,5% yaitu lebih dari memerlukan tingkat pengurangan tahunan yang dicapai antara tahun 1990 dan 2015. Sebagian besar kematian ibu dapat dicegah melalui asuhan yang seperti: persiapan persalinan, tanda bahaya kehamilan trimester III, tanda-tanda persalinan, senam hamil, dan sebagainya. Oleh karena itu, sangat penting untuk meningkatkan asuhan pada ibu hamil yang berkualitas (WHO, 2017).
Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal (Saifuddin, 2009). Cakupan pelayanan Antenatal dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K1) untuk melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar paling sedikit 4 kali (K4) dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga. Pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan pada ibu hamil yang berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan atau ANC meliputi 10 T yaitu: penimbangan berat badan dan ukur tinggi badan, pemerikaan tekanan darah, ukur ingkar lengan atas, peeriksaan puncak rahim, menentukan presentasi janin dan detak jantung janin, imunisasi TT, pemberian tablet zat besi, test laboratorium, tatalaksana kasus, dan temu wicara (konseling) (Kemenkes RI, 2014).
Berdasarkan SDKI tahun 2017, indikator utama pelayanan kesehatan ibu meliputi indikator cakupan Antenatal Care (ANC) K4 dan persalinan tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan yang merupakan indikator Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan 2015-2019, serta cakupan pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan yang merupakan indikator SDGs. Hampir 94% ibu hamil di Indonesia telah mendapat akses pelayanan kesehatan. Namun, persentase kriteria ANC minimal 4 kali menurun menjadi 77% (SDKI, 2017). Berdasarkan data Dinkes Jateng tahun 2016 diketahui bahwa cakupan kunjungan ibu hamil K1 di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2016 sebesar 99,21%, meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2015 (98,58%). Cakupan kunjungan ibu hamil K4 tahun 2016 sebesar 93,27%, meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2015 (93,03%) (Profil Dinkes Jateng, 2016). Kesimpulannya cakupan kunjungan ibu hamil K1 pada tahun 2016 meningkat sebesar 99,21% dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu 98,58%, dan cakupan kunjungan ibu hamil K4 pada tahun 2016 meningkat yaitu 93,27% dibandingkan pada tahun 2015 yaitu 93,03%.
Berdasarkan data Dinkes Banjarnegara tahun 2016 hasil studi pendahuluan bahwa di 12 puskesmas K4 nya 100% yang artinya sudah memenuhi target, dimana target 2016 adalah 95%. Hanya 1 puskesmas (8%) saja yang belum memenuhi target karena hanya (79,7%). K4 adalah ibu hamil dengan kontak 4 kali atau lebih dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar. Kontak 4 kali dilakukan sebagai berikut minimal satu kali pada trimester I (0-12 minggu), minimal satu kali pada trimester ke-2 (>12–24 minggu) dan minimal 2 kali pada trimester ke-3 (>24 minggu sampai kelahiran). Kunjungan antenatal bisa lebih dari 4 kali sesuai kebutuhan/indikasi dan jika ada keluhan, penyakit atau gangguan kehamilan (Profil Dinkes Banjarnegara, 2016).
Pada trimester III perubahan postur ibu hamil akan nampak signifikan dengan besarnya janin yang juga dapat menyebabkan perubahan lengkungan lordosis pada lumbal. Ibu hamil trimester III biasanya mengeluh sakit pada pinggang, sembelit, sesak nafas. Komplikasi pada trimester III seperti persalinan premature, kehamilan ganda, kehamilan dengan perdarahan, kehamilan dengan ketuban pecah dini (Hutahaean, 2013).
Puskesmas Mandiraja I adalah puskesmas diwilayah Kabupaten Banjarnegara yang mencakup 8 desa dan pada tahun 2016-2017 terdapat 1,425 ibu hamil. Pada Ibu hamil trimester I berjumlah 399, trimester II sebanyak 413 dan trimester III berjumlah 613 ibu hamil. Peran dan tanggung jawab bidan dalam asuhan kehamilan adalah membantu ibu dan keluarga untuk mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan yang mungkin terjadi, dan untuk mengurangi adanya komplikasi atau tanda bahaya dan memberikan informasi bagaimana cara mengatasi keluhan yang sering dialami oleh ibu hamil trimester III, dan mengajari cara senam panggul untuk ibu hamil (Kuswanti, 2014).
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Auhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Fisiologis trimester III Ny. S Umur 28 G2P1A0Ah1 Umur Kehamilan 37 Minggu 3 Hari Di Puskesmas Mandiraja I kabupaten Banjarnegara Tahun 2018”.

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Fisiologis

URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=2145
APA Citation
Suryani. (2018). Auhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Fisiologis trimester III Ny. S Umur 28 G2P1A0Ah1 Umur Kehamilan 37 Minggu 3 Hari Di Puskesmas Mandiraja I kabupaten Banjarnegara Tahun 2018. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/