Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Fisiologis Pada Ny.U Umur 27 Tahun P1 A0 Ah1 7 Jam sampai 2 Minggu Post Partum di Puskesmas Banjarnegara 1 tahun 2018

XML
Pengarang
Susiidamayanti Aswad - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
STIKES Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2018
Tempat Terbit
Fakultas Ilmu Kesehatan SHB
Deskripsi Fisik

Abstract

Postpartum atau biasa disebut masa nifas merupakan sebuah fase setelah ibu melahirkan dengan rentang waktu kira-kira selama 6 minggu. Selama masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan banyak mengalami perubahan, baik secara fisik maupun psikologis, sehingga dapat disebut juga masalah kritis (Purwanti,2012). World Health Organization (WHO) memperkirakan diseluruh dunia setiap tahunnya lebih dari 585.000 meninggal saat hamil, bersalin dan Nifas (Ambarwati,2010).
Perubahan fisiologi yang terjadi pada ibu post partum diantaranya perubahan pada uterus, lokhea, vagina, perineum, serviks dan perubahan pada payudara, dimana di dalam payudara terjadi proses fisiologis laktasi (Varney,2007). Pada saat terjadi proses fisiologis laktasi, berbagai macam masalah pada payudara dapat terjadi. Seperti halnya masalah dalam pemberian air susu ibu (ASI), dimana masalah tersebut merupakan salah satu masalah yang sering terjadi pada ibu post partum (Saleha,2009).
Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia pada tahun 2015 sebesar 216 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan tahun 2014 sebesar 210 per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini menunjukan terjadinya kenaikan sebesar 6 per 100.000 kelahiran hidup dalam kurun waktu 1 tahun. Kematian ibu pada masa nifas sebesar 39,40%. Penyebab utama kematian ibu di dunia adalah perdarahan (27%), tekanan darah tinggi selama kehamilan (14%), (WHO, 2015).
Jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 sebanyak 619 kasus, mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan jumlah kasus kematian ibu tahun 2014 yang mencapai 711 kasus. Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah juga mengalami penurunan dari 126,55 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2014 menjadi 111,16 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2015).
Cakupan Pelayanan Nifas Provinsi Jawa Tengah tahun 2015 yaitu sebesar 95,69 per 100.000 jiwa. Sedangkan cakupan pelayanan nifas di kabupaten/kota Banjarnegara adalah 94,77 persen (Dinkes Jawa Tengah, 2015). Jumlah Angka Kematian Ibu di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2015 sebanyak 17 kasus (per 100.000 kelahiran hidup), dan sebesar 60,90% kematian maternal terjadi pada waktu nifas (DKK Banjarnegara, 2015). Cakupan masa nifas di Puskesmas Banjarnegara 1 mencapai 100% lebih banyak dibandingkan dengan cakupan masa nifas di Puskesmas Banjarnegara 2 yaitu 97%.
Studi pendahuluan yang dilakukan penulis di Puskesmas Banjarnegara 1 Kabupaten Banjarnegara, tahun 2016 terdapat ibu Nifas fisiologis sebanyak 519 orang, ibu nifas dengan komplikasi sebanyak 3 orang, sedangkan pada tahun 2017 terdapat ibu nifas sebanyak 518, ibu nifas dengan komplikasi sebanyak 1 orang, Pada tahun 2017 cakupan KF1 telah mencapai 100%, KF2 telah mencapai 100% dan cakupan KF3 di Puskesmas Banjarnegara 1 telah mencapai 99% dari target capaian 100%. Hal ini menunjukan masih perlunya peningkatan asuhan ibu nifas untuk mencapai cakupan kunjungan ibu nifas (KF3) 100% di Puskesmas Banjarnegara 1 Banjarnegara (Puskesmas Banjarnegara I , 2017).
Adapun kewenangan bidan menurut Permenkes no 28 pasal 18 tahun 2017 yaitu : Dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan, Bidan memiliki kewenangan untuk memberikan pelayanan kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak dan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana. Pada pasal 19 ayat (1) pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 diberikan pada masa sebelum hamil, masa hamil, masa persalinan, masa nifas, masa menyusui, dan masa antara dua kehamilan.
Asuhan kebidanan pada ibu nifas yang baik bagi seluruh ibu nifas tersebut harus diberikan oleh bidan atau tenaga kesehatan untuk menurunkan angka mortalitas dan morbiditas ibu serta untuk melakukan deteksi dini terhadap penyulit atau komplikasi pada ibu post partum yang mungkin terjadi. Peran bidan pada masa nifas menurut Saleha tahun 2009 adalah memberi dukungan yang terus – menerus selama masa nifas yang baik dan sesuai dengan kebutuhan ibu agar mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama persalinan dan nifas, sebagai promotor hubungan yang erat antara ibu dan bayi secara fisik dan psikologis, mengondisikan ibu untuk menyusui bayinya dengan cara meningkatkan rasa nyaman.
Berdasarkan Data diatas, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Fisiologis Pada Ny.U Umur 27 Tahun P1 A0 Ah1 7 Jam sampai 2 Minggu Post Partum di Puskesmas Banjarnegara 1 tahun 2018.

Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Fisiologis

URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=2146
APA Citation
Susiidamayanti Aswad. (2018). Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Fisiologis Pada Ny.U Umur 27 Tahun P1 A0 Ah1 7 Jam sampai 2 Minggu Post Partum di Puskesmas Banjarnegara 1 tahun 2018. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/