Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

Asuhan kebidanan pada ibu bersalin Ny.W umur 20 Tahun G1 P0 A0 AH0 umur kehamilan 37 minggu 5 hari dengan ketuban pecah dini di Ruang Menur RSUD Hj.Anna Lasmanah Banjarnegara

XML
Pengarang
Elistiawati - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
STIKES Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2018
Tempat Terbit
Fakultas Ilmu Kesehatan SHB
Deskripsi Fisik

Abstract

World Health Organization (WHO) memperkirakan, diseluruh dunia setiap tahunnya lebih dari 585.000 ibu meninggal saat hamil atau bersalin. Salah satu penyebab kematian ibu tersebut adalah infeksi yang dapat disebabkan oleh Ketuban Pecah Dini (KPD). Insidensi Ketuban Pecah Dini yang terjadi pada kehamilan aterm (10%), kehamilan preterm (4%) dimana dapat berlanjut kepada komplikasi persalinan.
Angka kejadian ketuban pecah dini di dunia mencapai (12,3% ) dari total persalina (Irsam, 2017). Ketuban pecah dini merupakan masalah penting dalam obstetrik berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan menyebabkan terjadinya infeksi pada ibu maupun janin. Akibat terjadinya ketuban pecah dini yaitu dapat menyebabkan kejadian infeksi intrapartum (korioamnionitis) ascendens dari vagina intrauterine dan persalinan preterm. Komplikasi pada ketuban pecah dini dapat mencangkup peningkatan persalinan melalui bedah caesar akibat prolaps tali pusat, infeksi intramnion, gawat janin dan kematian janin akibat hipoksia serta sering kali terjadi partus lama (dry labour) (Untari, 2017). Dalam menghadapi ketuban pecah dini tiga kemungkinan tindakan atau asuhan yang dapat dilakukan pada ketuban pecah dini yaitu konservatif dengan tirah baring untuk memperpanjang usia kehamilan, tatalaksana aktif dengan pemberian induksi dan tindakan agresif dengan secsio Caesar (SC) (Prawiraharjo, 2016).
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 melaporkan komplikasi yang berhubungan dengan persalinan, bahwa sejumlah 54 % ibu tidak mengalami komplikasi selama persalinan. Wanita yang mengalami persalinan lama dilaporkan sebesar 35% , air ketuban pecah dini lebih dari 6 jam sebelum kelahiran dialami oleh 15% kelahiran, perdarahan berlebihan sebesar 8%, dan demam sebesar 8%. Komplikasi lainnya dan kejang dialami juga pada saat persalinan (masing-masing 5 dan 2 %).
Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum waktunya melahirkan, pada pembukaan 37 minggu dengan ketuban pecah dini, induksi dengan oksitosin. Bila gagal secsio sesarea. Dapat pula diberikan misoprostol 25 ug- 50 ug intravaginal tiap 6 jam maksimal 4 kali (Prawirohardjo, 2016).
Komplikasi yang terjadi pada ibu bersalin dengan ketuban pecah dini yaitu pada ibu akan terjadi infeksi intrapartal/dalam persalinan jika terjadi infeksi ketuban pecah dini menyebabkan angka morbiditas dan mortalitas, infeksi purperalis/ masa nifas Dry labour/ partus lama, perdarahan postpartum, meningkatkan tindakan operatif obstetrik. Pada janin akan terjadi hipoksia dan asfiksia, prematuritas, prolaps funiculli/penurunan talipusat, sindrom defermitas janin, morbiditas dan mortalitas perinatal (Nugroho, 2012).
Berdasarkan hasil data rekam medik di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara didapatkan jumlah persalinan patologis selama 3 tahun terakhir yaitu pada tahun 2015 terdapat 37,7% (494 kasus) persalinan dengan Sectio Cesaria Emergency, 25,4% (333 kasus) dengan Ketuban Pecah Dini (KPD), 20,1% (264 kasus) dengan Posterm, 8,5% (112 kasus) dengan Preeklamsi Berat, 8,1% (107 kasus) dengan Presentasi Bokong. Pada tahun 2016 terdapat 30,5% (277 kasus) persalinan dengan Sectio Cesaria Emergency, 13,9% (199 kasus) dengan KPD, 30,2% (258 kasus) dengan Postrem, 7,7% (66 kasus) dengan Presentasi Bokong, dan 6,1% (52 kasus) dengan Preeklamsi Berat. Pada tahun 2017 terdapat 45,4% (609 kasus) dengan kasus persalinan Sectio Cesaria Emergency , 21,4% (288 kasus) dengan KPD, 13,2% (177 kasus) dengan Postrem, 12,3% (166 kasus) kasus dengan Presentasi Bokong, 7,4% (100 kasus) dengan Preeklamsi Berat. Berdasarkan data tersebut persalinan dengan ketuban pecah dini mengalami peningkatan yang cukup tinggi dari tahun 2016 ke 2017 dan merupakan kasus dengan peringkat ke 2 dari 50 penyakit yang ada di ruang bersalin.
Peran bidan dalam pemberian asuhan terhadap kasus kejadian ketuban pecah dini adalah bidan berwenang dalam memberikan asuhan pada ketuban pecah dini berdasarkan standar kompetensi keempat tentang pelayanan kebidanan yang memberikan asuhan yang bermutu tinggi tanggap terhadap kebudayaan setempat selama persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi kegawat daruratan tertentu untuk mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayinya salah satunya pertolongan persalinan dengan ketuban pecah dini dan pemberian oksitosin secara tepat dan benar untuk induksi persalinan (MENKES, 2007).
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukanʻʻAsuhan kebidanan pada ibu bersalin Ny.W umur 20 Tahun G1 P0 A0 AH0 umur kehamilan 37 minggu 5 hari dengan ketuban pecah dini di Ruang Menur RSUD Hj.Anna Lasmanah Banjarnegara’’.

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin

URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=2156
APA Citation
Elistiawati. (2018). Asuhan kebidanan pada ibu bersalin Ny.W umur 20 Tahun G1 P0 A0 AH0 umur kehamilan 37 minggu 5 hari dengan ketuban pecah dini di Ruang Menur RSUD Hj.Anna Lasmanah Banjarnegara. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/