asuhan keperawatan keluarga dengan masalah utama ketidakefektifan bersihan jalan napas dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut di Desa Karang Klesem Kecamatan Purwokerto Selatan
ISPA merupakan infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah. Infeksi ini disebabkan oleh virus, jamur dan bakteri (Markamah. et al, 2012). Tanda dan gejala umum yang biasanya terjadi pada pasien ISPA yaitu batuk, hidung tersumbat, demam dan sakit tenggorokan (Marni, 2014). ISPA merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Angka mortalitas ISPA mencapai 4,25 juta setiap tahun di dunia (Najmah, 2016). Tingkat mortalitas sangat tinggi pada bayi, anak-anak dan lanjut usia, terutama di negara¬-negara dengan pendapatan perkapita rendah dan menengah (World Health Organization, 2010).
Kasus ISPA di Indonesia juga masih menempati urutan pertama dalam jumlah pasien rawat jalan terbanyak. Hal ini menunjukkan angka kesakitan akibat ISPA masih tinggi (Rahajoe dkk, 2012). Prevalensi kejadian ISPA tertinggi di Indonesia berada pada Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar (41,7%), Papua (31,1%), Aceh (30,0%), Nusa Tenggara Barat (28,3%), dan Jawa Timur (28,3%). Jawa Tengah merupakan provinsi yang menempati peringkat ketujuh dalam kasus ISPA terbanyak di Indonesia dengan prevalensi 15,7% (Riset Kesehatan Dasar, 2013).
Berdasarkan hasil pra survey yang dilakukan penulis pada tanggal 16 Januari 2018 di Puskesmas Purwokerto Selatan didapatkan data bahwa pada
bulan Juli-September 2016 terdapat 510 jiwa diantaranya terkena penyakit ISPA. Sedangkan pada bulan Oktober-Desember didapatkan data pasien ISPA sebanyak 545 jiwa. Dengan demikian terjadi peningkatan jumlah pasien ISPA sebanyak 0,35%. Penulis memperoleh informasi adanya ketidakmampuan pasien dalam mengeluarkan sekret dan kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit ISPA.
Peran perawat dalam asuhan keperawatan keluarga adalah memberikan pendidikan kesehatan agar keluarga dapat melakukan asuhan kesehatan secara mandiri, koordinator agar pelayanan yang komprehensif dapat tercapai, pelaksana dalam memberikan perawatan langsung, pengawas kesehatan yang melakukan kunjungan rumah untuk pengkajian, konsultan dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga, fasilitator keluarga untuk meningkatkan derajat kesehatan, penemu kasus kesehatan sehingga tidak terjadi wabah, modifikasi lingkungan agar tercipta lingkungan yang sehat dan kolaborasi dengan anggota kesehatan lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga yang optimal (Jhonson & Leny, 2010).
Sebagai tenaga kesehatan sebaiknya perawat memperhatikan aspek keselamatan pasien, dimana perawat senantiasa menggunakan metode ilmiah yaitu proses keperawatan. Dalam melaksanakan proses keperawatan terdapat beberapa langkah yaitu pengkajian, menetapkan diagnosa keperawatan, menentukan rencana tindakan, melakukan tindakan keperawatan dan melakukan evaluasi hasil tindakan (Widyanto, 2014).
Evie Yunita Nursulistyaningsih. (2018). asuhan keperawatan keluarga dengan masalah utama ketidakefektifan bersihan jalan napas dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut di Desa Karang Klesem Kecamatan Purwokerto Selatan. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id