Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

Asuhan Keperawatan Pada Anak D dengan Thypoid Fever Di Ruang Cempaka RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga

XML
Pengarang
Nurul Annisa Nurdin - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
STIKES Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2018
Tempat Terbit
Fakultas Ilmu Kesehatan SHB
Deskripsi Fisik

Abstract

Menurut Hidayat (2009), anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan dan perkembangan. Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun), usia bermain/toddler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5 tahun) usia sekolah (5-11 tahun), hingga remaja (11-18 tahun). Tercapainya pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal tergantung pada potensi biologic, suatu hasil interaksi antara faktor genetika dan lingkungan biologis, fisik, dan psikososial.
Pertumbuhan dan perkembangan anak dapat terganggu dari beberapa faktor penyebab, seperti penyakit infeksi akut pada saluran pencernaan yang di sebabkan oleh Salmonella typhi (Zulkoni, 2011).Penyakit ini erat hubungannya dengan hygiene pribadi dan sanitasi lingkungan. Antara lain hygiene perorangan, hygiene makanan, lingkungan yang kumuh, kebersihan tempat-tempat umum yang kurang serta perilaku masyarakat yang tidak mendukung untuk hidup sehat.
Penyakit demam thypoid merupakan penyakit dengan masalah kesehatan serius di Negara berkembang.Penyakit ini termasuk penyakit menular yang dapat mewabah serta penyebarannya tidak bergantung pada iklim. Data WHO ( World Health Organization) memperkirakan angka
insidensi di seluruh dunia terdapat sekitar 17 juta per tahun, dengan 600.000 orang meninggal karena demam tifoid dan 70% kematiannya terjadi di Asia jauh lebih banyak yaitu sekitar 900/10.000 penduduk pertahun. Meskipun demam typhoid menyerang semua usia, namun golongan terbesar tetap pada usia kurang dari 20 tahun (WHO, 2008 dalam Depkes RI, 2013)
Indonesia merupakan Negara endemik demam typhoid, diperkirakan terdapat 800 penderita per 100.000 penduduk setiap tahun yang ditemukan sepanjang tahun. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia (2008), dalam typhoid menempati urutan ke-2 dari 10 penyakit terbanyak pasien rawat inap di rumah sakit, tahun 2004 yaitu sebanyak 77.555 kasus (3,6%). Menurut WHO 2008, penderita dengan demam tifoid di Indonesia tercatat 81,7 per 100.000 (Depkes RI, 20013). Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2010 penderita demam tifoid dan paratifoid yang rawat inap di Rumah Sakit sebanyak 41.081 kasus dan 279 diantaranya meninggal dunia (Depkes RI, 2010)
Berdasarkan data yang diperoleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah berdasarkan sistem surveilans terpadu beberapa penyakit terpilih pada tahun 2010 penderita demam tifoid ada 44.422 penderita, termasuk urutan ketiga di bawah diare dan TBC selaput otak, sedangkan pada tahun 2011 jumlah penderita demam tifoid meningkat menjadi 46.142 penderita. Hal ini menunjukan bahwa kejadian demam tifoid di Jawa Tengah termasuk tinggi (Dinkes Prov Jateng, 2011)
Berdasarkan penelitian Okky (2012) dalam Nadyah (2014) yang berjudul Hubungan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Insiden Penyakit demam tifoid di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan Tahun 2013, menunjukan factor resiko penyakit demam Tifoid di Kabupaten Gowa adalah : kebiasaan host (kebiasaan cuci tangan, penggunaan jamban 56% responden lebih banyak menggunakan jamban di rumah), konsumsi makanan (kebiasaan mengkonsumsi makanan 66% membeli makanan untuk dikonsumsi, pengolahan sumber makanan responden dengan gejala demam kebanyakan membeli makanan 58%, dan tempat makan), Faktor lingkungan (adanya factor penyakit yaitu lalat sebagian besar 64% responden menemukan adanya lalat di tempat makan atau tempat responden membeli makanan).
Berdasarkan data prasurvay yang diperoleh dari rekam medik RSUD Dr. Goeteng Tarunadibrata Purbalingga, tahun 2014 laki-laki 198, perempuan 38.Tahun 2015 laki-laki 255, perempuan 66, tahun 2016 laki-laki 361, perempuan 98.
Demam tifoid tidak jarang menimbulkan komplikasi terutama pada anak, yang biasanya terjadi pada usus halus seperti perdarahan usus, perforasi usus, hingga peritonitis, serta dapat terjadi dehidrasi dan dapat berlanjut menjadi penurunan kesadaran dan gejala lain yang lebih berat. Selain itu, demam dapat mengakibatkan kejang demam pada anak balita. Apabila komplikasi ini terjadi pada anak, dan tidak di tangani secara benar maka akan berakibat fatal. Bagi masyarakat diharapkan dapat memperhatikan dan meningkatkan kesadaran tentang personal hygiene untuk mencegah penularan penyakit demam tifoid.
Penatalaksanaan typhoid fever di Rumah Sakit yaitu, penderita thypoid perlu di rawat di rumah sakit untuk isolasi, observasi dan pengobatan.Penderita harus tirah baring absolut sampai minimal 7 hari.Besar demam / kurang lebih 14 hari.Maksud tirah baring adalah untuk mencegah komplikasi perdarahan / perforasi usus.Penderita dengan kesadaran menurun, posisi tubuhnya harus diubah-ubah pada waktu tertentu untuk menghindari komplikasi pneumonia hipostaltik dan dekubitus. Dimasa lalu penderita tifoid diberi bubur saring, kemudian bubur kasar dan akhirnya nasi sesuai tingkat kesembuhan penderita.Pemberian bubur saring ini dimaksudkan untuk menghindari komplikasi perdarahan usus, karena ada pendapat bahwa ulkus- ulkus perlu di istirahatkan.Banyak penderita tidak menyukai bubur saring karena tidak sesuai dengan selera mereka.Karena mereka hanya makan sedikit dan ini berakibat keadaan umum dan gizi penderita semakin mundur dan masa penyembuhan menjadi lama.Makanan padat dini, yaitu nasi dengan lauk pauk rendah selulosa (pantang sayuran dengan serat kasar) dapat diberikan dengan aman pada penderita tifoid. Obat-obatan anti mikroba yang sering dipergunakan ialah : Kloramfenidol, Tiamfenidol, Ampicillin, amoksilin, dan Fluorokinolon, sedangkan obat-obat sintomatik : Antipiretika, Kortikosteroid
Berdasarkan latar belakang itulah penulis mengambil judul “Asuhan Keperawatan Pada Anak D dengan Thypoid Fever Di Ruang Cempaka RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga”, agar dapat memberikan asuhan keperawatan secara optimal pada klien.


URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=2272
APA Citation
Nurul Annisa Nurdin. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Anak D dengan Thypoid Fever Di Ruang Cempaka RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/