Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

Asuhan Keperawatan Gangguan Temorgulasi Pada NY.W Dengan Demam Thypoid Di Puskesmas Karanganyar

XML
Pengarang
DWI WACHYUNINGSIH - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
Universitas Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2019
Tempat Terbit
Purwokerto
Deskripsi Fisik

Abstract

Demam thypoid merupakan infeksi pada usus yang masih banyak diderita oleh sebagian masyarakat, infeksi ini menular melalui makanan yang didalamnya terdapat kuman samonella thyposa. Demam thypoid masih merupakan masalah kesehatan yang penting terutama di negara-negara tropis. Kejadian demam thypoid di dunia masih tinggi sekitar 21,6 juta kasus dan terbanyak di Asia, Afrika dan Amerika dengan angka kematian sebesar 200.000. Asia Tenggara setiap tahunnya memiliki 7 juta kasus dengan angka kematian 600.000 orang (WHO, 2014)
Manusia merupakan satu-satunya natural reservoir salmonella serovar Thypi, kontak langsung atau tidak langsung dengan individu yang terinfeksi (sakit atau carier) merupakan hal penting untuk terjadinya infeksi. Memakan atau minum air terkontaminasi feses manusia merupakan cara penularan yang paling sering. Dijumpai pula kejadian luar biasa water- borne akibat sanitasi buruk dan penyebaran langsung fekal-oral karena hygiene perorangan yang buruk, terutama di negara yang sedang berkembang seperti Indonesia (Garna, 2012). Indonesia mempunyai angka kejadian demam Thypoid 350-810 per 100.000 dengan angka kematian 0,6-5% sebagai akibat keterlambatan mendapat pengobatan. Angka kejadian demam thypoid pada tahun 2011
mencapai 255.817 kasus dengan angka insidensi 12 per 10.000 penduduk dan pada tahun 2012 mencapai 134.065 kasus yang tercatat dengan angka insidensi 6,19 per 10.000 penduduk (Depkes RI, 2013).
Berdasarkan data yang di peroleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah berdasarkan sistem surveilans terpadu beberapa penyakit terpilih pada tahun 2014 penderita demam thypoid ada 44.422 penderita, termasuk urutan ketiga dibawah diare dan TB selaput otak, sedangkan pada tahun 2015 jumlah penderita demam thypoid meningkat menjadi 46.142 penderita. Hal ini menunjukan bahwa kejadian demam thypoid di Jawa Tengah termasuk tinggi (Dinkes Jawa Tengah, 2016).
Demam thypoid juga masih menjadi masalah kesehatan utama di Kabupaten Kebumen. Kejadian Luar Biasa Kabupaten Kebumen tahun 2016 terdapat lima kasus kejadian yaitu keracunan makanan, hepatitis klinis, demam thypoid dan campak. Demam thypoid menjadi peringkat ketiga dari empat kejadian luar biasa yang terjadi di salah satu kecamatan wilayah Kabupaten Kebumen dengan jumlah penderita 14 orang. Data sepuluh besar penyakit dan kasus demam thypoid yang terjadi pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2016 selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya (Profil Kesehatan Kebumen, 2016). Berdasarkan data yang diperoleh dari Rekam Medik Puskesmas Karanganyar Kebumen angka kejadian demam thypoid pada kasus rawat inap juga masih tinggi selalu masuk dalam deretan sepuluh besar penyakit dengan angka kejadian tahun 2016 sebanyak 371, tahun 2017
sebanyak 295, dan pada tahun 2018 bulan Januari sampai Agustus sebanyak 149 orang.
Masa inkubasi demam thypoid rata-rata 2 minggu dengan gejala yang sering timbul yaitu demam, cepat lelah, malaise, anoreksia, sakit kepala, rasa tidak enak diperut dan nyeri diseluruh badan. Demam terjadi ketika sistem kontrol suhu normal tubuh tidak dapat secara efektif mengatur suhu internal. Ketika kelembapan udara tinggi, keringat tidak akan menguap dengan cepat, mencegah tubuh dari melepaskan panas dengan cepat. Tanpa asupan cairan yang cukup, kehilangan cairan yang berlebihan dan ketidakseimbangan elektrolit demam akan menyebabkan dehidrasi. Penanganan yang tepat diperiode demam pada pasien yang diketahui mengalami demam thypoid akan mengurangi angka kecacatan karena demam yang tinggi secara terus menerus akan merusak fungsi otak dan menurunkan kesadaran, kejang, dan menimbulkan akibat yang buruk bahkan dapat mengakibatkan kematian (Librianty, 2014).
Disamping cairan pada periode hipertermi dengan kasus demam thypoid juga diperlukan istirahat bedrest yang bertujuan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Menjaga suhu tubuh agar tetap dalam batas normal merupakan salah satu kebutuhan biologis yang menjadi salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi. Sistem tubuh yang berperan dalam menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal adalah termoregulasi. Tindakan
keperawatan yang biasa dilakukan pada pasien gangguan termoregulasi dengan demam thypoid di Puskesmas Karanganyar masih kurang maksimal
baru dengan cara memberikan metode kompres dan kolaborasi untuk pemberian antipiretik. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik mengambil karya tulis ilmiah “Asuhan Keperawatan Gangguan Termoregulasi pada Ny. W dengan Demam Thypoid di Puskesmas Karanganyar” .


URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=2426
APA Citation
DWI WACHYUNINGSIH. (2019). Asuhan Keperawatan Gangguan Temorgulasi Pada NY.W Dengan Demam Thypoid Di Puskesmas Karanganyar. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/