Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

Asuhan Keperawatan Kerusakan Integritas Jaringan Pada NY. R Dengan Diabetes Melitus Di Ruang Dahlia RSUD DR. R. Goeteng Taroenadibrata

XML
Pengarang
SARIF HIDAYAT - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
Universitas Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2019
Tempat Terbit
Purwokerto
Deskripsi Fisik

Abstract

Penyakit diabetes mellitus (DM) atau sakit gula masih menjadi persoalan bersama. Bahkan di Indonesia, Penyakit ini masih berada di posisi keempat sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar yang menderita penyakit diabetes setelah Amerika Serikat, China, dan India (WHO, 2011).
Menurut World Health Organization (WHO) (2016), pada tahun 2015, 415 juta orang dewasa terkena diabetes, angka ini naik sebesar 4 kali lipat dari 108 juta orang di tahun 1980. Pada tahun 2040 diperkirakan jumlahnya akan menjadi 642 juta orang. Menurut data Riskesdas (2018) prefalensi penderita DM di indonesia terjadi peningkatan sejak tahun 2013 sebesar 1,5% menjadi 2,0% pada tahun 2018. Data International Diabetes Federation tahun 2015 menyatakan jumlah estimasi penyandang diabetes di Indonesia diperkirakan sebesar 10 juta. Seperti kondisi di dunia, diabetes kini menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia. Data Sample Registration Survey tahun 2014 menunjukkan bahwa diabetes merupakan penyebab kematian terbesar nomor 3 di Indonesia dengan persentase sebesar 6,7%, setelah stroke (21,1%) dan penyakit jantung koroner (12,9%). Bila tidak ditanggulangi, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas, disabilitias, dan kematian dini (Kemenkes RI, 2016).
Diabetes mellitus tidak hanya menyebabkan komplikasi akut tetapi juga komplikasi kronik yang ditimbulkan oleh adanya mikroangiopati maupun makroangiopati yang dialaminya. Komplikasi kronik biasanya terjadi dalam 5-10 tahun setelah diagnosis ditegakkan (Smeltzer & Bare, 2012). Ulkus (luka) diabetikum pada pasien DM merupakan tanda adanya komplikasi vaskular dan neuropathy. Ulkus diabetikum disebabkan karena kurangnya suplai darah pada arteri dan atau vena. Seperti pada pasien ulkus kronik umumnya, pasien ulkus dm dapat merasakan kehilangan sensasi, mudah terjadi trauma dan kerusakan kulit, deformitas kaki bahkan sampai mengalami hospitalisasi hingga amputasi (Ribu & Wahl, 2014).
Indikasi utama ulkus DM yaitu neuropati, kemudian iskemia pembuluh darah perifer. Prevalensi neuropati perifer 23-50% pada pasien DM dan lebih dari 60% ulkus DM disebabkan neuropati yang berupa neuropati sensorik, motorik dan otonom. Hilangnya sensasi nyeri dan suhu akibat neuropati sensorik menyebabkan hilangnya kewaspadaan terhadap trauma atau benda asing, akibatnya banyak luka yang tidak diketahui secara dini dan semakin memburuk karena terus-menerus mengalami penekanan (Bader, 2008).
Prevalensi ulkus kaki diabetik pada populasi diabetes adalah 4 – 10%, lebih sering terjadi pada pasien usia lanjut. Sebagian besar (60-80%) ulkus akan sembus sendiri, 10-15% akan tetap aktif, dan 5-25% akan berakhir pada amputasi dalam kurun waktu 6-18 bulan dari evaluasi pertama. Faktor risiko pada ulkus kaki diabetik adalah neuropati diabetik, penyakit arteri perifer, dan trauma pada kaki (Alexiadou, 2012).
Munculnya ulkus diabetik tersebut menimbulkan gangguan fisik maupun psikis terhadap pasien seperti nyeri kaki, intoleransi aktivitas, gangguan pola tidur, cemas, penyebaran infeksi, dan lain-lain. Masalah keperawatan tersebut dapat dicegah dengan penatalaksanaan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara menyeluruh mulai dari pengkajian masalah, menentukan diagnosa keperawatan, membuat intervensi, implementasi serta evaluasi asuhan keperawatan pada pasien diabetes mellitus. Hal terpenting dalam asuhan keperawatan pasien diebetes mellitus dengan kerusakan integritas jaringan adalah perawatan secara non farmakologi dan farmakologi seperti memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan luka, olahraga, pemberian insulin rutin dan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya luka serta cara perawatan luka yang telah mengalami ulkus diabetik (Tarwoto, 2012).
Berdasarkan hasil dari pengamatan penulis selama praktek PKK 3 selama 3 minggu pada bulan Februari 2019 di Ruang Dahlia RSUD Dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga ditemukan beberapa kasus. Kasus yang terbanyak pada bulan Februari 2019 di Ruang Dahlia diantaranya adalah kasus fraktur sebanyak 62 kasus, BPH sebanyak 42 kasus, ulkus DM sebanyak 36 kasus, batu ureter sebanyak 21 kasus, dan appendiksitis sebanyak 8 kasus.
Berdasarkan uraian data di atas penulis tertarik untuk mendiskripsikan masalah tersebut dalam suatu karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Kerusakan Integritas Jaringan Pada Ny. R Dengan Ulkus Diabetes Mellitus (DM) Di Ruang Dahlia RSUD Dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga”.


URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=2431
APA Citation
SARIF HIDAYAT. (2019). Asuhan Keperawatan Kerusakan Integritas Jaringan Pada NY. R Dengan Diabetes Melitus Di Ruang Dahlia RSUD DR. R. Goeteng Taroenadibrata. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/