Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

Asuhan Keperawatan Gerontik Nyeri Kronis Pada NY. S Dengan Arthristis Rheumatoid Di Puskesmas Purwokerto Selatan

XML
Pengarang
SUHARNI - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
Universitas Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2019
Tempat Terbit
Purwokerto
Deskripsi Fisik

Abstract

Menurut Kementrian Kesehatan RI (2017) besarnya jumlah penduduk lansia di Indonesia di masa depan membawa dampak positif dan negatif. Berdampak positif apabila, penduduk lansia berada dalam keadaan sehat, aktif dan produktif. Disisi lain, besarnya jumlah penduduk lansia menjadi beban jika lansia memiliki masalah penurunan kesehatan. Dengan bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses degeneratif sehingga penyakit tidak menular banyak muncul yang mengakibatkan menurunya daya tahan tubuh sehingga rentan terkena penyakit menular. Penyakit tidak menular pada lansia seperti hipertensi, stroke, diabetes melitus dan radang sendi atau rematik. Arthritis rheumatoid merupakan penyakit yang sering di derita pada lansia dengan prevalensi menurut kelompok umur 55-64 tahun (45,0%), 65-74 tahun (51,9%), dan 75 tahun ke atas (54,8%) (Kementrian Kesehatan RI, 2013).
Arthritis rheumatoid merupakan penyakit autoimun yang ditandai dengan inflamasi kronik dan progresif yang menyerang persendian, tulang, otot, dan sendi terutama pada organ sendi sinovial, yang ditandai dengan nyeri, pembengkakan, kemerahan, gangguan fungsi sendi dan jaringan sekitarnya.
Peradangan yang terjadi secara terus-menerus akan menghancurkan kartilago dan mengorosi tulang, dampak yang di timbulkan adalah hilangnya artikular dan pergerakan sendi (Brunner & Suddarth, 2013).
Arthritis rheumatoid merupakan penyakit yang relatif sering terjadi di seluruh dunia. Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2005-2015 sebanyak 19.779,4 sampai 24.491,2 jiwa setiap tahun di dunia menderita penyakit arthritis rheumathoid dengan prevalensi antara 23,8% (WHO, 2015). Penyakit arthritis rheumatoid di dunia dari 2.130 juta populasi telah mencapai angka 355 juta, yang berarti 1 dari 6 jiwa di diagnosis arthritis rheumatoid. Angka ini diprediksi akan terus meningkat sampai tahun 2025 dengan kejadian 25% mengalami kelumpuhan (WHO, 2016 dalam Andriyani, 2018).
Di Indonesia prevalensi penyakit arthritis rheumatoid meningkat seiring dengan bertambahnya usia, berdasarkan diagnosa tenaga kesehatan di Indonesia mencapai 11,9% dan berdasar diagnosis atau gejala 24,7%. Prevalensi tertinggi pada usia > 75 tahun (33% dan 54,8%). Prevalensi lebih tinggi pada perempuan (13,4%) dibanding laki-laki (10,3%), demikian juga gejala yang diderita perempuan (27,5%) lebih tinggi dari laki-laki (21,8%). Prevalensi penyakit sendi tertinggi di Nusa Tenggara Timur (33,1%), Jawa Barat (32,1%) dan Bali (30%) dan di Jawa Tengah mencapai (25,5 %) (Riskesdas, 2013).
Arthritis biasanya telah diderita selama berbulan-bulan sampai bertahun-tahun, hal ini akan menyebabkan peradangan yang terus-menerus dan merusak tulang rawan sendi dan tulang dibawahnya sehingga menyebabkan deformitas dan keterbatasan fisik (Ronsenberg, 2013 dalam Triana, 2015). Athritis rheumatoid mengakibatkan reaksi autoimun pada jaringan sinovial, proses fagositosis akan menghasilkan enzim dalam sendi yang akan memecahkan kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membran sinovial dan akhirnya membentuk panus. Panus yang terbentuk akan menghancurkan tulang rawan dan terjadi erosi tulang, akibatnya menghilangkan permukaan sendi yang akan mengganggu pergerakan sendi. Serabut otot mengalami perubahan generatif dengan menghilangnya elastisitas otot dan kekuatan kontraksi otot yang kemudian akan menimbulkan rasa nyeri (Lukman & Ningsih 2012).
Menurut Brunner & Suddarth (2013), arthritis erosif merupakan ciri khas gambaran radiologik. Peradangan sendi yang kronik mengakibatkan erosi di tepi tulang dan dapat dilihat di radiogram. Gejala lain yang ditimbulkan diantaranya nyeri, edema, sensasi hangat, eritema, berkurangnya fungsi pada sendi, adanya jaringan yang menyerupai spons atau lunak, dan cairan biasanya dapat di asprasi dari sendi yang meradang.
Pasien dengan arthritis rheumatoid, sangat mungkin sekali muncul masalah kesehatan pada persendian, yang kemudian memunculkan masalah seperti nyeri dan keterbatasan mobilitas. Pasien dengan nyeri kemungkinan terjadi karena adanya distruksi sendi dan distensi jaringan akibat akumulasi cairan atau proses inflamasi, secara karakteristik kelainan dimulai dari sendi tangan dan kaki yang dapat mempengaruhi pergerakan ekstremitas. Nyeri pada arthritis rheumatoid yang tidak segera ditangani akan menyebabkan deformitas atau kerusakan struktur penunjang sendi (Brunner & Suddarth, 2013).
Proses keperawatan merupakan suatu metode pendekatan sistemis untuk mengenal masalah dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan pasien, atau suatu proses keperawatan yang didasarkan pada metode ilmiah pengamatan, pengukuran, pengumpulan data, dan penganalisaan temuan. Kerangka kerja proses keperawatan mencakup lima langkah yang konkret meliputi pengkajian, identifikasi masalah, perencanaan, implementasi dan evaluasi yang memberikan metode efisien tentang pengorganisasian proses berpikir untuk pembuatan keputusan klinis (Bararah & Jauhar, 2013).
Penatalaksanaan arthritis rheumatoid mencakup farmakologis dan non farmakologis, non farmakologis seperti meredakan nyeri dengan memberikan berbagai upaya kenyamanan misalnya kompres air dingin, perubahan posisi, istirahat kasur busa, bantal suportif, teknik relaksasi, dan aktivitas pengalihan (Brunner & Suddarth, 2013).
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengambil karya tulis ilmiah “Asuhan Keperawatan Gerontik Nyeri Kronis pada Ny. S dengan Arthritis Rheumatoid di Puskesmas Purwokerto Selatan”.


URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=2433
APA Citation
SUHARNI. (2019). Asuhan Keperawatan Gerontik Nyeri Kronis Pada NY. S Dengan Arthristis Rheumatoid Di Puskesmas Purwokerto Selatan. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/