Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

Asuhan Keperawatan Kelebihan Volume Cairan Pada NY. S Dengan Chronic Kidney Disease (CKD) Di Ruang Lavender RSUD DR. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga

XML
Pengarang
FIFI CAHYANINGRUM - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
Universitas Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2019
Tempat Terbit
Purwokerto
Deskripsi Fisik

Abstract

Chronic Kidney Disease (CKD) atau penyakit ginjal kronik yang merupakan suatu keadaan patologis dengan penyebab yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal secara progresif dan kemudian berakhir pada ginjal tahap akhir (Muttaqin, 2011). Ginjal yang tidak berfungsi dengan baik akan terjadinya penumpukan zat toksik. Penyakit gagal ginjal kronik GGK, ditandai dengan adanya kerusakan ginjal selama tiga bulan atau lebih. Penyakit ginjal kronik dapat berkembang dengan secara cepat, dalam 2-3 bulan, ataupun secara lambat, dalam kurun waktu lebih dari 30-40 tahun (Muttaqin, 2011).
Prevalensi CKD di dunia mencapai 8-16% pada tahun 2013 (Jha, 2013). Dari data laporan tahunan USRDS (United States Renal Data System) tahun 2013 orang Amerika yang dirawat karena gagal ginjal sekitar 615.00 orang, pada tahun 2011 lebih dari 92.000 pasien meninggal akibat komplikasi gagal ginjal. Berdasarkan data terjadi peningkatan pasien CKD dari tahun ke tahun dimana lebih dari 500 juta orang mengalami penyakit CKD di dunia sampai sekarang (USRDS tahun 2013, dalam WHO (World Health Organization, 2012).

Prevalensi CKD diIndonesia sendiri terus mengalami kenaikan pada tahun 2011 tercatat 22.304 dengan 68,8%. Prevalensi CKD di provinsi Jawa Tengah 0,3% pada tahun 2013, diKlaten memiliki prevalensi penyakit CKD tertigggi yaitu 0,7% (Riskesda tahun, 2013 dalam Hutagaol, 2017).
Menurut Tjekyan (2014) ada beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan penyakit CKD diantaranya adalah diabetes melitus, kelainan ginjal, glomerulonefritis, nefritis interstisial dan kelainan autoimun. Faktor-faktor lain yang meliputi aktifitas fisik dan kemampuan bekerja, isu psikologis (tingkat harga diri, tekanan, kecemasan, depresi, dan kesedihan) dan hubungan sosial (resiko kehilangan pekerjaan, hiburan, rekreasi, interaksi dengan keluarga dan sosial) (Kastrouni dkk, 2010).
Masalah keperawatan pada gagal ginjal kronik yang kerap muncul yaitu kelebihan volume cairan, ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, kerusakan integritas kulit, defisiensi pengetahuan (Prabowo, 2014). Kelebihan volume cairan merupakan masalah keperawatan yang sering muncul pada gagal ginjal kronik. Masalah keperawatan tersebut memberikan edukasi gizi dan terapi diit kepada pasien dan keluarga memodifikasi jenis makanan dan jenis zat gizi dalam makanan pada waktu tertentu. Pemberian diit rendah protein, garam, dan rendah energi diberikan sebesar 1697 kalori. Sehinga pada klien CKD mengalami masalah keperawatan yang utama yaitu kelebihan volume cairan. Pembatasan asupan sangat penting bagi klien, cairan yang harus diminum pada pasien CKD harus diawasi.
Asupan cairan harian yang dianjurkan pada pasien dibatasi hanya sebanyak kehilangan air yang tidak bisa dirasakan ditambah jumlah urin, masuknya makanan yang banyak mengandung air seperti gelatin atau soup juga memberikan kontribusi pada masukan cairan, sehingga pasien menjadi banyak mengkonsumsi cairan dan berat badan akan naik (Istiani, 2014).
Penanganan pada pasien CKD ada 2 penanganan yaitu penanganan medis dan penanganan mandiri, dalam penanganan medis yang diberikan untuk pasien CKD yaitu dengan cara melakukan hemodialisis. Hemodialisis merupakan salah satu metode terapi medis yang berfungsi untuk mempertahankan fungsi ginjal yang stabil, dan mengatur cairan. Di Indonesia hemodialisa dilakukan 2 kali seminggu selama 5 jam dalam sekali terapi. Di Center dialysis yang dilakukan 3 kali seminggu selama 4 jam dalam sekali terapi, sedangkan penangan mandiri yang diberikan pada pasien CKD yaitu seperti mengkonsumsi obat-obatan, aktivitas fisik dan perubahan gaya hidup seperti diit protein, garam, dan rendah energi sebesar 1697 kalori (Istiani, 2014).
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk mengambil karya tulis ilmiah “asuhan keperawatan kelebihan volume cairan pada pasien dengan Chronic Kidney Disease (CKD)”


URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=2434
APA Citation
FIFI CAHYANINGRUM. (2019). Asuhan Keperawatan Kelebihan Volume Cairan Pada NY. S Dengan Chronic Kidney Disease (CKD) Di Ruang Lavender RSUD DR. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/