Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

Asuhan Keperawatan Nyeri Akut Pada NY. S Dengan Post Partum Hari Ke 0 Di Ruangan Bersalin Puskesmas Kedung Banteng

XML
Pengarang
ANINDHA RAHMADEWINA - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
Universitas Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2019
Tempat Terbit
Purwokerto
Deskripsi Fisik

Abstract

Post partum atau masa nifas (puerperium) merupakan masa yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat - alat kandungan seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kurang lebih selama 6 minggu atau 42 hari (Maritalia, 2012).
Post partum merupakan suatu periode dalam minggu - minggu pertama setelah kelahiran. Lamanya periode ini tidak pasti, sebagian besar menganggapnya antara 4 sampai 6 minggu. Meskipun masa yang relatife tidak komplek dibandingkan dengan kehamilan, nifas ditandai oleh banyaknya perubahan fisiologi. Beberapa dari perubahan tersebut mungkin hanya sedikit mengganggu ibu, walaupun komplikasi serius juga sering terjadi (Cunningham, 2013).
Post partum merupakan periode mulai dari 6 jam sampai 40 hari paska persalinan, masa nifas berpeluang untuk terjadinya kematian pada ibu. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena masa kritis baik ibu maupun bayinya (Elisabeth, 2014).
World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa jumlah partus normal di dunia mengalami penurunan sebesar 34% dari 546.000 di tahun 1990-2008 menjadi 358.000 (Mu’minatunnisa, 2011). Capaian ibu nifas tertinggi di Indonesia adalah Provinsi Kepulauan Riau yang diketahui 112,89% diikuti oleh Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 98,49% dan Jawa Barat sebesar 97,23%. Sedangkan Provinsi dengan cakupan kunjungan nifas terendah yaitu Papua sebesar 28,34%, diikuti oleh Papua Barat sebesar 28,50% dan Maluku sebesar 43,39% (Profil Kesehatan Indonesia, 2015).
Cakupan pelayanan kesehatan pada ibu nifas di Jawa Tengah tahun 2011-2015 cenderung meningkat meskipun peningkatannya tidak terlalu signifikan. Kabupaten/Kota dengan cakupan pelayanan nifas terendah adalah Kota Pekalongan yaitu 99,97% diikuti Kota Batang 99,94% dan Kota Malang 99,87%. Kabupaten/Kota dengan cakupan pelayanan nifas terendah adalah Kota Semarang yaitu 86,91% diikuti Sragen 90,77% dan Boyolali 92,14% (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2015).
Cakupan pelayanan pada ibu nifas di Banyumas tahun 2012 – 2015 sebesar 84,7, hal ini menurun bila dibandingkan tahun 2014 sebesar 99,1%. Di ukur dengan target tahun 2015 maka sebelum tercapai yaitu sebesar 90% (Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas, 2015).
Salah satu akibat proses post partum adalah robekan pada area perineum. Perineum merupakan area kulit antara liang vagina dengan anus (dubur) yang dapat robek ketika melahirkan. Robekan terjadi disaat kepala bayi mulai keluar sehingga primigravide perineum biasanya tidak dapat menahan regangan yang kuat ini sehingga robek pada pinggir depannya, atau secara sengaja di gunting guna melebarkan jalan keluarnya bayi (episiotomi) dengan beberapa variabel meliputi persalinan pervaginam pertama, ukuran janin, abnormalitas denyut jantung janin, cairan amnion mengendung mekonium, dan distosia bahu (Bobak, 2010). Menurut Prawirohardjo (2010) tingkat robekan perineum dapat dibagi menjadi 4 bagian yaitu :
1. tingkat I (robekan hanya terjadi pada selaput lendir vagina dengan atau tanpa mengenai kulit perineum sedikit)
2. tingkat II (robekan yang terjadi lebih dalam yaitu selama mengenai selaput lendir vagina juga mengenai muskulus perinea transversus supervisialis, tapi tidak mengenai muskulus sfingter ani eksternus)
3. tingkat III (robekan yang terjadi mengenai seluruh perineum sampai mengenai muskulus sfingter ani eksternus)
4. tingkat IV (robekan mukosa rectum tanpa robekan pada muskulus sfingter ani eksternus sangat jarang dan tidak termasuk dalam klasifikasi diatas). Robekan perineum yang melebihi robekan tingkat satu harus dijahit sehingga mengalami derajat nyeri perineum setelah melahirkan.
Bahaya terjadinya robekan perineum pada masa nifas adalah hemoragi atau perdarahan. Oleh karena itu, pengkajian tanda – tanda vital, syok hipovolemik, tinggi fundus uterus (untuk mengetahui intensitas kontraksi), distensi urine, sifat dan jumlah lokhea, hemostatis perineum, ketidaknyamanan, bonding attachment, dan status emosional sangat penting dilakukan untuk mengurangi bahaya masa nifas (Mitayani, 2011).
Selain terjadinya perdarahan, wanita yang mengalami robekan perineum mempunyai resiko untuk terjadinya infeksi karena adanya perusakan jaringan dan membuat jaringan tersebut terbuka sehingga memungkinkan organisme patogen masuk melalui daerah tersebut (Bobak, 2010).
Masalah yang paling sering dirasakan dan dikeluhkan pasien dengan robekan perineum adalah rasa tidak nyaman atau nyeri. Nyeri menurut Hierarki Maslow, merupakan kebutuhan fisiologis. Nyeri merupakan perasaan yang tidak nyaman yang sangat subyektif dan hanya orang yang mengalaminya yang dapat menjelaskan dan mengevaluasi perasaan tersebut. Secara umum dapat didefinisikan sebagai perasaan tidak nyaman, baik ringan maupun berat. Walaupun rasa nyeri hanya salah satu rasa protopatik (primer), namun pada hakekatnya apa yang tersirat dalam rasa nyeri itu adalah rasa majemuk yang diwarnai oleh nyeri. Nyeri merupakan mekanisme fisiologis yang bertujuan untuk melindungi diri, maka perilaku akan berubah. Nyeri merupakan tanda peringatan bahwa terjadi kerusakan jaringan (Mubarak 2009).
Nyeri akibat persalinan menyebabkan rasa yang tidak nyaman pada ibu. Akibat rasa nyeri ini, terjadi perubahan fisiologis pada ibu, seperti terjadi hiperventilasi, peningkatan kebutuhan konsumsi oksigen, serta meningkatkan kerja mekanik. Respons maternal yang bersifat alamiah terhadap nyeri persalinan tersebut dapat meningkatkan kadar katekolamin secara dramatis, hipoksemia sementara, hipokapnia, juga dapat mengakibatkan hipoperfusi uterus, hipoksia janin, dan asidosis (Rosady, 2014).
Menurut Rini & Kumala (2017), sebagian besar wanita yang sedang dalam kala IV akan mengeluh nyeri pada beberapa bagian, seperti nyeri tekan pada pubis disertai peningkatan nyeri saat bergerak di tempat tidur ataupun waktu berjalan, hal ini disebabkan karena terjadinya pemisahan simpisis pubis. Selain itu ada beberapa gejala yang timbul gejala pasca partum antara lain: nyeri punggung bawah, sakit kepala dan nyeri leher, nyeri pelvis posterior, disfungsi simpisis pubis, diastasis rekti, osteoporosis akibat kehamilan, dan disfungsi rongga panggul.
Dari uraian di atas kemudian muncul diagnosa keperawatan nyeri akut (00132) yaitu merupakan pengalaman sensori dengan emosional tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau yang digambarkan sebagai kerusakan (International Association for the Study of Pain) : awitan yang tiba-tiba atau lambat dengan intensitas ringan hingga berat, dengan berakhirnya dapat diantisipasi atau diprediksi, dan dengan durasi kurang dari 3 bulan (NANDA, 2018).
Batasan karakteristik yang mucul antara lain: perubahan selera makan, perubahan pada parameter fisiologis, diaforesis, perilaku distraksi, bukti nyeri dengan menggunakan standar daftar periksa nyeri untuk pasien yang tidak dapat mengungkapkannya, perilaku ekspresif, ekspresi wajah nyeri, sikap tubuh melindungi, putus asa, fokus menyempit, sikap melindungi area nyeri, perilaku protektif, laporan tentang perilaku nyeri atau perubahan aktivitas, dilatasi pupil, fokus pada diri sendiri, keluhan tentang intensitas menggunakan standar skala nyeri, dan keluhan tentang karakteristik nyeri dengan menggunakan standar instrumen nyeri. Faktor yang berhubungan yaitu Agens cedera biologis, agens cedera kimiawi, dan agens cedera fisik (NANDA, 2018).



URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=2441
APA Citation
ANINDHA RAHMADEWINA. (2019). Asuhan Keperawatan Nyeri Akut Pada NY. S Dengan Post Partum Hari Ke 0 Di Ruangan Bersalin Puskesmas Kedung Banteng. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/