Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

Asuhan Keperawatan Nyeri Akut Pada NY. W Dengan Hipertensi Di Ruang Rawat Inap Puskesmas Karang Anyar

XML
Pengarang
ENI PURWANINGSIH - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
Universitas Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2019
Tempat Terbit
Purwokerto
Deskripsi Fisik

Abstract

Berkembangnya pola makan dan gaya hidup masyarakat seiring perkembangan dunia menyebabkan transisi epidemiologi penyakit. Dilaporkan terjadi kasus kematian sebanyak 57 juta jiwa, (36%) diantaranya disebabkan karena penyakit tidak menular. Diprediksi kasus kematian karena penyakit tidak menular ini meningkat 15% secara global antara tahun 2010 sampai dengan 2020. Kasus kematian akibat penyakit tidak menular terbanyak disebabkan oleh penyakit jantung. Menurut American Heart Association (AHA), penduduk Amerika yang berusia di atas 20 tahun menderita hipertensi telah mencapai angka hingga 74,5 juta jiwa, namun hampir sekitar 90-95% kasus tidak diketahui penyebabnya (Kemenkes RI, 2014). Diperkirakan sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi terutama terjadi di negara berkembang pada tahun 2025, dari jumlah 639 juta kasus di tahun 2000. Jumlah ini diperkirakan meningkat menjadi 1,15 miliar kasus di tahun 2025 (Ardiansyah, 2012).
Berdasarkan data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2016 jumlah penduduk beresiko (> 18 tahun) dilakukan pengukuran tekanan darah sebanyak 5.292.052 atau 20,6%. Berdasarkan hasil pengukuran darah, sebanyak 611.358 orang atau 11,58% dinyatakan hipertensi. Berdasarkan jenis kelamin presentase hipertensi pada kelompok perempuan sebesar 11,85% lebih tinggi dibanding kelompok laki-laki yaitu sebesar 11,16% (Profil Dinkes Prov. Jateng, 2016). Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen (DKK) tahun 2016 mendapatkan penderita hipertensi sebanyak 7.213 kasus hipertensi esensial dan 582 kasus hipertensi lain dengan total 7795 penderita hipertensi. Sementara itu data yang didapatkan di Puskesmas Karanganyar tahun 2017 sebanyak 586 kasus baru dan 1382 kasus lama dengan total 1968 penderita hipertensi (Profil Dinkes Kab.Kebumen, 2016).
Definisi hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya berisiko tinggi menderita penyakit jantung, tapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya. Tanda dan gejala hipertensi dibedakan menjadi, tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah, selain tekanan arter. Hipertensi arterial tidak akan terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur. Gejala yang lazim, sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Hipertensi, sangat mungkin sekali muncul masalah kesehatan nyeri akut, intoleransi aktivitas dan kecemasan. Intervensi yang dapat dilakukan pada pasien hipertensi adalah dengan memenuhi kebutuhan kenyamanannya agar dapat mengurangi rasa nyeri yang diakibatkan penyakitnya tersebut (Nurarif & Kusuma, 2016).
Definisi nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan dengan kerusakan jaringan aktual dan potensial, atau digambarkan sebagai kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau yang digambarkan sebagai kerusakan (International Association for the study of paint), awitan yang tiba tiba atau lambat dengan intensitas dari ringan ke berat, dengan berakhirnya dapat diantisipasi atau diprediksi, dan dengan durasi kurang dari 3 bulan. Nyeri akut disebabkan oleh tiga hal yaitu agen cidera biologis, agen cidera kimiawi dan agen cidera fisik. Batasan karakteristik yang muncul untuk menegakkan diagnosa keperawatan nyeri akut adalah perubahan selera makan, perubahan pada parameter fisiologis, diaforesis, perilaku distraksi, Bukti nyeri dengan menggunakan standar daftar periksa nyeri untuk pasien yang tidak dapat mengungkapkannya, ekspresi wajah nyeri sikap tubuh melindungi, ekspresi wajah nyeri, fokus menyempit, sikap melindungi area nyeri, laporan tentang perilaku nyeri/perubahan aktivitas, keluhan tentang intensitas menggunakan standar skala nyeri, keluhan tentang karakteristik nyeri dengan menggunakan standar instrumen nyeri (Herdman, 2018).
Kriteria yang diharapkan untuk mengatasi nyeri akut yaitu pain level, pain control, dan comfort level dengan kriteria hasil klien mampu mengontrol nyeri (mengetahui penyevab nyeri, mampu menggunakan tekhnik non farmakologi untuk mengurangi nyeri, dan mampu mencari bantuan). Selanjutnya klien melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri dan klien mampu mengenali nyeri (skala nyeri, intensitas, frekuensi dan tanda-tanda nyeri). Selanjutnya klien menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang (Moorhead, 2013).
Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri akut yaitu dengan pain management/manajemen nyeri yaitu pengurangan atau reduksi nyeri sampai tingkat kenyamanan yang bisa diterima oleh pasien. Pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi: observasi reaksi norverbal dari ketidaknyamanan nyeri: gunakan teknik terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien; kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan: kurangi faktor presipitasi nyeri, pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi), non farmakologi dan inter personal): ajarkan tentang teknik non farmakologi: berikan analgesik untuk mengurangi nyeri, evaluasi keefektifan kontrol nyeri: tingkatkan istirahat: dan lakukan kolaborasi dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil (Dochterman, 2013).
Asuhan keperawatan di Puskesmas Karanganyar dilakukan sesuai dengan tahapan askep keperawatan yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan, Implementasi dan evaluasi. Pengkajian, awal dilakukan pada setiap pasien yang masuk ke puskesmas baik di Ruang Pemeriksaan Umum (RPU) maupun di Ruang Gawat Darurat (RGD) data pengkajian diperoleh dengan cara subyektif dan obyektif. Diagnosa keperawatan, data yang diperoleh dari hasil pengkajian kemudian dianalisa untuk mengetahui masalah keperawatan pasien untuk mendapatkan diagnosa keperawatan dengan berpedoman pada buku diagnosa keperawatan. Setelah diketahui diagnosa keperawatan selanjutnya dibuat prioritas masalah sesuai dengan jenis diagnosa keperawatan (aktual, resiko, potensial). Intervensi keperawatan, setelah ditemukan diagnosa keperawatan selanjutnya dibuat rencana tindakan keperawatan yang meliputi tujuan, kriteria hasil dan rencana tindakan. Implementasi keperawatan, pelaksanaan rencana tindakan keperawatan. Selanjutnya mengevaluasi hasil dari tindakan yang sudah dilakukan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengambil karya tulis ilmiah “Asuhan Keperawatan Nyeri Akut pada Ny. X dengan Hipertensi di Ruang Rawat Inap Puskesmas Karanganyar Kebumen”.



URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=2443
APA Citation
ENI PURWANINGSIH. (2019). Asuhan Keperawatan Nyeri Akut Pada NY. W Dengan Hipertensi Di Ruang Rawat Inap Puskesmas Karang Anyar. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/