Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

Asuhan Keperawatan Ketidakefektifan Bersih Jalan Nafas Pada TN. M Dengan Tuberkulosis (Tb Paru) Di Ruang DR. R Goeteng Taronadibrata

XML
Pengarang
LINDA RAHMAWATI - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
Universitas Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2019
Tempat Terbit
Purwokerto
Deskripsi Fisik

Abstract

Berdasarkan Global Tuberculosis Report tahun 2017, secara global kasus baru TB paru sebesar 6,3 juta, setara dengan 61% dari insiden TB paru (10,4 juta). TB paru tetap menjadi 10 penyebab kematian tertinggi di dunia dan kematian TB paru secara global diperkirakan 1,3 juta pasien (WHO, Global Tuberculosis Report 2017).
Berdasarkan Global Tuberculosis Report WHO (2017), angka insiden TB paru Indonesia 391 per 100.000 penduduk dan angka kematian 42 per 100.000 penduduk. Sedangkan menurut pemodelan berdasarkan data hasil survei prevalensi TB paru tahun 2013-2014 angka prevalensi pada tahun 2017 sebesar 619 per 100.000 penduduk sedangkan tahun 2016 sebesar 628 per 100.000 penduduk.
Pada tahun 2017 di Indoenesia ditemukan jumlah kasus TB paru sebanyak 425.089 kasus, meningkat bila dibandingkan pada tahun 2016 yaitu sebesar 360.565 kasus. Jumlah kasus tertinggi terdapat di provinsi dengan jumlah penduduk yang besar yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Kasus di tiga provinsi tersebut sebesar 43% dari jumlah seluruh kasus TB paru di Indonesia (Profil Kesehatan Indonesia 2017).
Kejadian TB paru yang terjadi di Indonesiaberdasarkan jenis kelamin, jumlah kasus pada laki-laki lebih tinggi daripada perempuan
yaitu 1,4 kali dibandingkan pada perempuan. Sementara berdasarkan usia kejadian TB paru tahun 2017 terbanyak ditemukan pada umur 25-34 tahun yaitu sebesar 17,2% diikuti kelompok umur 45-54 tahun sebesar 17,1% dan pada kelompok umur 35-44 tahun sebesar 16,4% (Profil Kesehatan Indonesia 2017).
Kejadian TB paru di Kabupaten Banyumas selama 5 tahun dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 memiliki realisasi yang bersifat fluktuatif. Tahun 2013 sampai dengan 2015 realisasi untuk kejadian TB paru menurun, kemudian meningkat pada tahun 2016 dan kembali menurun di akhir tahun 2017 sebesar 174,88 per 100.000 penduduk. Kejadian TB paru terendah terjadi pada tahun 2015 yaitu 161,04 per 100.000 penduduk (RISKESDAS 2018).
Berdasarkan data riwayat rawat inap Ruang Kenanga Rumah Sakit Umum Derah Dr. R. Goeteng Taroenadibrata purbalingga dari bulan Maret hingga bulan Mei 2017, terhitung kasus TB paru mencapai 24 pasien yang rawat inap. Mayoritas pasien yang terkena TB paru berjenis kelamin laki-laki. Berdasarkan tingginya angka prevalensi TB Paru, maka klien dengan TB perlu mendapatkan perhatian dan penanganan yang optimal (Dalam KTI Oka Dwi Setianto).
Gambaran mekanisme terjadinya TB paru disebabkan karena adanya kuman mycobacterium tuberculosisyang masuk dalam saluran pernafasan. Kebanyakan kasus TB paru kuman masuk melalui udara berupa dahak atau secretyang melalui droplet yang mengandung kuman-kuman tuberkelyang berasal dari orang yang terinfeksi. Basil tuberkel akan menimbulkan reaksi peradangan dan dapat menyebabkan timbulnya keluhan yang timbul dari sistem pernafasan dan keluhan yang timbul secara sistematis(Nizar, 2010).
Sumbatan jalan nafas merupakan salah satu gangguan dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi, penolong harus dapat mengenal tanda-tanda dan gejala-gejala sumbatan jalan nafas dan menanganinya dengan cepat walaupun tanpa menggunakan alat yang canggih. Masalah yang muncul dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi dapat dikarenakan adanya gangguan pada fungsi pernafasan yang menyebabkan masalah gangguan pertukaran gas dan perubahan pola nafas. Selain itu gangguan lain pada pemenuhan kebutuhan oksigenasi dikarenakan adanya sumbatan jalan nafas, biasanya dijumpai pada pasien TB paru. Permasalahan keperawatan yang timbul akibat adanya penyakit TB paru adalah gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi karena ketidakefektifan bersihan jalan nafas dengan adanya sekresi yang banyak.
Asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan praktik keperawatan langsung pada klien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan yang pelaksanaannya berdasarkan kaidah profesi keperawatan dan merupakan inti praktik keperawatan (Ali, 2009).
Penerapan proses asuhan keperawatan dalam asuhan keperawatan untuk merupakan salah satu wujud tanggung jawab dan tanggung gugat perawat terhadap klien. Pada akhirnya penerapan proses keperawatan ini akan meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan pada klien (Asmadi, 2008).
Proses keperawatan adalah suatu metode yang sistematis dan ilmiah yang digunakan perawat untuk memenuhi kebutuhan klien dalam mencapai atau mempertahankan keadaan biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang optimal, melalui tahap pengkajian, identifikasi, diagnosis keperawatan, penentuan rencana keperawatan, serta evaluasi tindakan keperawatan (Suarli & Bahtiar 2009).Oleh karena itu penulis tertarik untuk memberikan asuhan keperawatan pasien yang mengalami TB Paru, agar mampu memahami dan mengatasi masalah kesehatan yang dialami pada pasien TB Paru.



URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=2447
APA Citation
LINDA RAHMAWATI. (2019). Asuhan Keperawatan Ketidakefektifan Bersih Jalan Nafas Pada TN. M Dengan Tuberkulosis (Tb Paru) Di Ruang DR. R Goeteng Taronadibrata. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/