Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

Asuhan Keperawatan Defisien Volume Cairan Pada NY. P G1 P0 A0 Dengan Hiperemesi Gra Vidarum Di Puskesmas Purwokerto Selatan

XML
Pengarang
SLAMET RIYAD - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
Universitas Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2019
Tempat Terbit
Purwokerto
Deskripsi Fisik

Abstract

Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari sprematozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantas. Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester dan semakin membesarnya perut ibu gerakan janin semakin aktif (Apriliana, 2014). Kehamilan adalah kondisi yang menimbulkan perubahan fisik maupun psikososial karena pertumbuhan dan perkembangan sistem reproduksi pada ibu hamil. Perubahan sistem di dalam tubuh ibu hamil dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan mual muntah yang berlebihan, kondisi ini sering disebut dengan Hiperemesis Gravidarum (Janiwarty, 2013).
Mual dan muntah pada masa kehamilan yang terjadi secara terus menerus dan berlangsung secara belebihan disebut dengan Hiperemesis Gravidarum (Kusuma, 2013). Hiperemesis Gravidarum pada ibu hamil berlangsung sejak usia kehamilan 9 – 10 minggu dan dapat berlanjut hingga usia kehamilan 20 – 24 minggu (Ogunyemi D, 2O17).
Ibu hamil perlu mengetahui faktor yang menyebabkan hiperemesesi gravidarum sehingga dapat diantisipasi dengan baik. Hipermesis Gravidarum pada ibu hamil dapat berdampak pada kadar O2 menurun, gangguan fungsi sel liver dan terjadi ikterus dan menyebabkan gangguan fungsi umum liver. Mual dan muntah yang terus dialami dapat menimbulkan gangguan fungsi sistem reproduksi dan menimbulkan
kematian (Manuaba, 2016). Menurut The American College of Obestetricans and Gynecologists (ACOG) hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan masalah pada tiroid, hati dan keseimbangan cairan penderita (ACOG, 2016).
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui pasti, namun ada faktor predisposisi yang mempengaruhi hiperemesis gravidarum. Faktor yang diprediksi mempengaruhi kondisi hiperemesis gravidarum adalah faktor humoral, psikologi, alergi, riwayat gestasi dan infeksi Helicobacter pylori. Mual yang dirasakan ibu disebabkan karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan hCG dalam serum (Santi, 2013). Perubahan hormon progesteron dan eksterogen yang ada dalam tubuh ibu pada masa kehamilan meningkat dapat menyebabkan mual dan muntah pada kehamilan trimester pertama, mual dan muntah yang tidak terjadi pada pagi hari melainkan bisa siang bahkan malam hari (Aritonang, 2010 cit Siwi, 2017)
Komplikasi lain dari hiperemesis gravidarum yang dialami untuk ibu adalah dehidrasi, malnutrisi, oliguria, alkolosis hipokalemik, hingga penurunan berat badan ibu. Asuhan keperawatan yang tepat diperlukan untuk mengurangi resiko dampak pada ibu hamil akibat hiperemesis gravidarum. Perawat dapat mengatasi dengan menggunakan terapi farmakologi dan terapi non famakologi. Terapi farmakologi yang sering dilakukan untuk mengatasi hiperemesis gravidarum adalah antiemetic, corticosteroids, pyridoxine, diazepam. Terapi non farmakologi dengan memberikan ginger, akupresure, dan hypnosis (Shehmar et al, 2016).
Pemberian terapi pada Ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum harus memperhatikan kemungkinan terjadinya resiko komplikasi yang bisa terjadi pada ibu dan janin, sehingga perlu dilakukan pengecekan ketepatan pengisian buku kehamilan. Lebih dari 10% Ibu hamil mendapat terapi untuk mual dan muntah yang dirasakan (Mattison, 2013).
Menurut penelitian Chan (2011) mengatakan mual dan muntah di awal kehamilan sebagai hal yang umum pada ibu hamil, tidak semua ibu hamil mengalami gejala – gejala yang sama. Sebanyak 2407 ibu hamil yang berpartisipasi dalam studi cohort pada tahun 2000 dan 2005 ditiga kota di Amerika Serikat. 89% ibu hamil mengalami mual dan muntah dari 99%, gejala mual dan muntah muncul pada trimester pertama (Chan, 2011 cit Siwi, 2017). Pada penelitian di daerah Rotterdam, Belanda 33,6% ibu hamil mengalami mual diawal kehamilan, 9,6% mengalami mual dan muntah di awal kehamilan, dan 44% mengalami kelelahan (Bai, 2016 cit Siwi, 2017).
Jumlah kejadian hiperemesis gravidarum mencapai 12,5% dari seluruh jumlah kehamilan di dunia. Kunjungan ibu hamil di Indonesia diperoleh data ibu dengan hiperemesis gravidarum mencapai 14,8% dari seluruh kehamilan (Depkes RI, 2013). Prevalensi hiperemesis gravidarum di Jawa Tengah setiap daerah berebeda – beda, di Boyolali sebesar 42,86% ibu hamil trimester I mengalami hiperemesis gravidarum, daerah Pekanbaru sebanyak 27 orang (71%) ibu hamil mengalami mual dan muntah, sebagian besar (60%) ibu hamil di Sidoarjo mengalami hiperemesis gravidarum (Rinata, 2015)


URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=2448
APA Citation
SLAMET RIYAD. (2019). Asuhan Keperawatan Defisien Volume Cairan Pada NY. P G1 P0 A0 Dengan Hiperemesi Gra Vidarum Di Puskesmas Purwokerto Selatan. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/