Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

Asuhan Keperawatan Keluarga TN. S Dengan Masalah Utama Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Pada NY. S Di Desa Purwodadi Rt 02 Rw 02 Kecamatan Kembaran

XML
Pengarang
AKBAR SAHLU SOLIKHIN - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
Universitas Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2019
Tempat Terbit
Purwokerto
Deskripsi Fisik

Abstract

Asma merupakan penyakit inflamasi kronik pada jalan napas yang dikarakteristikan dengan hiperresponsitivitas, edema mukosa dan produksi mukus. Inflamasi ini pada akhirnya berkembang menjadi episode gejala asma yang berulang: batuk, sesak dada, mengi, dan dipsnea. Pasien asma mungkin mengalami periode bebas gejala bergantian dengan eksaserbasi akut yang berlangsung dalam hitungan menit, jam, sampai hari (Brunner & Sudarth, 2013).
Menurut World Health Organization (WHO), diperkirakan terdapat 235 juta orang yang saat ini mengidap penyakit asma dan jumlahnya diperkirakan akan terus bertambah. Menurut perkiraan WHO tahun 2016, terdapat 383.000 kematian akibat asma pada tahun 2015. Apabila tidak dicegah dan ditangani dengan baik, maka diperkirakan akan terjadi peningkatan prevalensi dimasa yang akan datang (WHO, 2016).
Berdasarkan data RISKESDAS (2018) prevalensi penyakit asma di Indonesia sebesar 2,4%. Prevalensi tertinggi terdapat di provinsi DIY (4,5%), sedangkan provinsi Jawa Tengah juga mempunyai prevalensi yang cukup tinggi dibandingkan provinsi lain yaitu 2,1%. Menurut Dinas Kesehatan di Jawa Tengah tahun 2013 jumlah kasus asma bronkial dari tahun ke tahun mengalami penurunan, kasus asma pada tahun 2009 sebanyak 215.489 kasus, pada tahun 2010 sebanyak 203.470 kasus, pada tahun 2011 sebanyak 178.570 kasus, pada tahun 2012 sebanyak 140.026 kasus, dan pada tahun 2013 sebanyak 113.028 kasus. Kasus asma bronkial tertinggi di Jawa Tengah berada di kota Surakarta sebanyak 10.393 kasus (Dinkes Jateng, 2013).
Faktor umum yang menjadi pencetus terjadinya kekambuhan asma yaitu udara dingin, debu, asap rokok, stress, infeksi, kelelahan, alergi obat dan alergi makanan (Riskesdas, 2013). Beberapa penelitian menyebutkan bahwa setiap unsur di udara yang kita hirup dapat mencetus kekambuhan asma. Faktor pencetus asma dibagi dalam dua kelompok, yaitu genetik, diantaranya alergi bronkus, exim. Faktor pencetus di lingkungan, seperti asap kendaraan bermotor, asap rokok, asap dapur, pembakaran sampah, kelembaban dalam rumah, serta alergen seperti debu rumah, tungau, dan bulu binatang (Dharmayanti, 2015).
Faktor pencetus asma dapat menyebabkan antigen dan antibodi berikatan yang akan merangsang peningkatan pengeluaran mediator kimiawi seperti histamin, neutrofil chemotactic slow acting, epineprin, norepineprin, dan prostaglandin. Peningkatan mediator-mediator kimia tersebut akan merangsang peningkatan permeabilitas kapiler, pembengkakan pada mukosa saluran pernafasan (terutama bronkus). Pembengkakan yang hampir merata pada semua bagian bronkus akan menyebabkan penyempitan bronkus dan sesak nafas. Pembengkakan mukosa bronkus juga akan meningkatkan sekresi mukus dan meningkatkan pergerakan silia mukosa. Penderita jadi sering batuk dengan produksi mukus yang cukup banyak (Sujono & Sukamin, 2009 dalam Larasati, 2018). Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Larasati (2018) tentang penelitian asma dengan ketidakefektifan bersihan jalan nafas di ruang Bougenvil di rumah sakit Haryoto Lumajang peningkatan sputum merupakan salah satu ciri yang menandakan masalah keperawatan dengan ketidakefektifan bersihan jalan nafas.
Upaya yang dapat dilakukan oleh perawat untuk mengatasi masalah keperawaatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas diantaranya adalah dengan memantau status pernapasan pasien meliputi frekuensi, kedalaman, irama dan upaya pernapasan. Membantu pasien latihan napas dan batuk efektif, melakukan penghisapan atau suction sesuai indikasi dan melakukan fisioterapi dada serta memberikan posisi yang nyaman. Berikan tindakan kolaboratif yaitu dengan pemberian oksigen untuk mengurangi sesak (Sujono & Sukamin, 2009 dalam Larasati, 2018). Ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang tidak segera ditangani akan menimbulkan dampak seperti kesulitan bernafas dan gangguan pertukaran gas di dalam paru-paru yang mengakibatkan timbulnya sianosis, kelelahan, apatis serta merasa lemah. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas dalam tahap lebih lanjut akan mengalami penyempitan jalan nafas sehingga terjadi perlengketan jalan nafas dan terjadi obstruksi jalan nafas (Kristiani, 2013)
Penatalaksanaan asma termasuk dalam kategori Long Term Medication (pengobatan dalam jangka waktu yang panjang). Penatalaksanaan pada pasien asma persisten selain menggunakan obat pelega (bronkodilator) juga diberikan obat pengontrol (antihistamin) dalam jangka waktu panjang setiap hari. Hal ini dilakukan untuk mencegah gejala dan eksaserbasi serta mengontrol peradangan yang mendasari sebagai pemicu timbulnya penyakit asma (Mochtar, 2014).
Berdasarkan hasil penelitian Saragih (2018) tentang keperawatan anggota keluarga yang menderita asma di Puskesmas Kebun Lada Binjai Sumatera Utara, peran keluarga sangat penting dalam kesembuhan anggota keluarga yang sakit. Keluarga mempunyai peran dalam perawatan anggota keluarga yang menderita asma seperti keluarga akan segera membawa anggota keluarga yang sakit ke rumah sakit, keluarga mengerti cara untuk menghindari alergen, keluarga mengetahui apabila terjadi perubahan status pada anggota keluarga yang sakit dan keluarga mengerti cara penggunaan inhaler apabila pasien mengalami kekambuhan.
Banyaknya kejadian asma dengan ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang terjadi di keluarga baik dunia maupun nasional, maka penulis tertarik untuk mengambil karya tulis ilmiah “Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. S Dengan Masalah Utama Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Pada Ny. S di di Desa Purwodadi rt 02 rw 02 Kecamatan Kembaran”.


URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=2452
APA Citation
AKBAR SAHLU SOLIKHIN. (2019). Asuhan Keperawatan Keluarga TN. S Dengan Masalah Utama Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas Pada NY. S Di Desa Purwodadi Rt 02 Rw 02 Kecamatan Kembaran. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/