Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

Asuhan Keperawatan Defisit Perawatan Diri Eliminasi Pada NY.S Dengan Post Partum Normal Di Puskesmas Kedung Banteng Banyumas

XML
Pengarang
SELFIYA MILA AFIYATI - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
Universitas Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2019
Tempat Terbit
Purwokerto
Deskripsi Fisik

Abstract

Menurut World Health Statistic (WHS, 2013) Indonesia merupakan salah satu negara dengan AKI tertinggi di Asia, nomer 3 di ASEAN. Berdasarkan survey Demografi Indonesia 2012, AKI melonjak menjadi 359/100.000 kelahiran. Target pemerintah menurunkan AKI menjadi 102/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 ( BKKBN, 2016). Angka kematian ibu di indonesia per 100.000 kelahiran hidup terjadi penurunan dari 390 pada tahun 1991 menjadi 305 pada tahun 2015 (Profil Kesehatan RI, 2017).
Jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2016 sebanyak 602 kasus, mengalami penurunan dibandingkan jumlah kasus kematian ibu tahun 2015 yang sebanyak 619 kasus. Dengan demikan Angka Kematian Ibu Provinsi Jawa Tengah juga mengalami penurunan dari 111,16 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 menjadi 109,65 per 100.000 kelahiran hidup pada 2016. Kabupaten/kota dengan kematian ibu tertinggi adalah Brebes yaitu 52 kasus, diikuti kota Semarang 35 kasus, dan Tegal 33 kasus. Sedangkan di Banyumas kasus kematian ibu sebanyak 22 kasus. Sebanyak 22, 92 persen kematian tarjadi pada waktu hamil, pada waktu persalinan sebesar 13,95 persen dan 63,12 persen kematian maternal terjadi pada waktu nifas (Profil Kesehatan Jawa Tengah, 2016).

Nifas atau puerperium adalah periode waktu masa dimana organ-organ reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil. Masa ini membutuhkan waktu sekitar enam minggu (Fairer, 2001 dalam Ratnawati, 2017). Penyebab kematian ibu di Jawa Tengah tahun 2016 pada saat nifas diantaranya karena infeksi yaitu sebesar 4,82%. Infeksi menempati kelima dari penyebab kematian ibu di Indonesia (Profil Kesehatan Jawa Tengah, 2016).
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan infeksi post partum antara lain adanya luka perineum, laserasi pada saluran genetalia, termasuk pada perineum, dinding vagina dan serviks. Infeksi post partum masih berperan sebagai penyebab kematian ibu terutama di negara berkembang seperti Indonesia, masalah itu terjadi akibat adanya pelayanan yang masih kurang. Faktor lain penyebab terjadinya infeksi post partum diantaranya akibat terpapar oleh organisme pada bekas implatansi plasenta atau laserasi, daya tahan tubuh yang menurun , partus lama dengan ketuban pecah lama, tertinggalnya sisa plasenta, teknik aseptik yang tidak baik dan benar, trauma atau luka terbuka, hematom dan hemoragi (darah hilang lebih dari 1000 ml), kurang gizi/malnutrisi, infeksi vagina atau serviks atau penyakit menular seksual yang tidak ditangani serta perawatan perineum atau hygiene yang tidak tepat (Irianto, 2014).
Perilaku personal hygiene atau kebersihan diri merupakan suatu usaha kesehatan perorangan untuk dapat memelihara kesehatan diri sendiri, memperbaiki dan mempertinggi nilai-nilai kesehatan serta mencegah timbulnya penyakit. Personal hygiene meliputi kebersihan badan, tangan, kulit/kuku, gigi dan rambut (Rosdahl, 2014).
Perilaku Hygiene ibu post partum diantaranya bila setelah buang air besar atau buang air kecil perineum harus dibersihkan secara rutin. Area genetalia dibersihkan dengan sabun minimal sehari sekali. Ibu biasanya takut akan jahitanya lepas, juga merasa sakit sehingga perineum tidak dibersihkan atau tidak dicuci. Ibu perlu diajarkan bagaimana cara membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air, membersihkan daerah vulva setelah buang air kecil dari depan ke belakang, menyarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya 2 kali sehari, dan menyarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh luka jika terdapat luka episiotomi atau laserasi. Dengan demikan untuk mencegah terjadinya infeksi, perilaku personal hygiene perlu dilaksanakan dengan baik dan benar (Dewi & Sunarsih, 2011).
Berdasarkan hasil pra survei di Puskesmas Kedungbanteng Banyumas selama kurun waktu 2 tahun, terdapat kelahiran normal pada tahun 2017 sebanyak 221 dan di tahun 2018 terdapat 276 kelahiran normal. Dari data tersebut menunjukan adanya peningkatan angka kelahiran ibu di Puskesmas Kedungbanteng Banyumas pada tahun 2018. Hal terpenting dalam asuhan keperawatan pada ibu yang melahirkan secara normal dengan defisit perawatan diri: eliminasi adalah perawatan perineum. Pasien dengan kelahiran normal harus menjaga kebersihan pada daerah perineum dan menerapkan diet yang tepat. Perawat memiliki peran yang penting dalam membuat perencanaan untuk mencegah terjadinya komplikasi, terdapat komponen penatalaksanaan post partum yang harus diperhatikan perawat yaitu perawatan perineum atau vulva hygiene, nutrisi yang tepat dan seimbang, terapi farmakologi dan edukasi).
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengambil karya tulis ilmiah “Asuhan Keperawatan Defisit Perawatan Diri Eliminasi pada Ny. S dengan Post Partum Normal di Puskesmas Kedungbanteng Banyumas”.


URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=2466
APA Citation
SELFIYA MILA AFIYATI. (2019). Asuhan Keperawatan Defisit Perawatan Diri Eliminasi Pada NY.S Dengan Post Partum Normal Di Puskesmas Kedung Banteng Banyumas. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/