Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

Asuhan Keperawatan Nyeri Post Transuretal Reseksi Prostat (Turp) Pada TN.A Dengan Benigna Prostate Hiperplasia (BPH) Di Ruang Dahlia RSUD DR.R.Goeteng Taroenadibrata Purbalingga

XML
Pengarang
NUR AFNI KUSUMA DEWI - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
Universitas Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2019
Tempat Terbit
Purwokerto
Deskripsi Fisik

Abstract

Semua orang akan mengalami proses penuaan. Orang yang berusia lanjut biasanya akan mengalami penurunan fungsi organ. Salah satunya yaitu organ reproduksi. Organ reproduksi yang mengalami penurunan yaitu prostat yang menyebabkan penyakit Benigna Prostate Hiperplasia (BPH). Benigna Prostate Hiperplasia (BPH) biasanya dialami pria yang berusia lebih dari 40 tahun (Haryono, 2013).
Benigna Prostate Hiperplasia (BPH) sering kali menimbulkan gejala yang berat dan tidak ditangani secara cepat akan menimbulkan komplikasi. Komplikasi yang dapat terjadi akibat BPH adalah penurunan fungsi ginjal. Penurunan fungsi ginjal ini karena pembentukan batu vesika akibat adanya sisa urin setelah buang air kecil, sehingga terjadi pengendapan batu, tekanan intra vesika yang terlalu tinggi apabila diteruskan ke ureter dan ginjal akan terjadi hidroureter dan hidronefrosis (Sukesih & Siswanti, 2017).
Menurut data World Health Organization (WHO) dikutip dalam jurnal kesehatan Aprina & Sunarsih (2017), diperkirakan penderita BPH adalah sebanyak 70 juta penderita diseluruh dunia. Benigna Prostate Hiperplasia (BPH) menjadi masalah global pada pria usia lanjut. Pada usia 40 tahun sekitar 40% pria menderita BPH, usia 60-70 tahun meningkat menjadi 50% dan usia lebih dari 70 tahun mencapai 90% penderita. Menurut American Foundation for Urologic Disesase dikutip dalam buku Abata (2014), lebih dari setengah laki-laki yang berumur 50 tahun keatas mengalami BPH. Jumlah ini bertambah seiring bertambahnya umur diperkirakan bahwa 80% laki-laki mengalaminya.
Di Indonesia Benigna Prostate Hiperplasia (BPH) merupakan penyakit tersering kedua setelah batu saluran kemih. Diperkirakan hampir 50% pria di Indonesia yang terkena BPH berusia di atas 50 tahun. Tahun 2013 penderita BPH yang ada di Indonesia berjumlah 9,2 juta penderita. Penderita BPH di Jawa Tengah sendiri terdapat 3248 kasus. Menurut, Ferdi (2017), pasien penderita BPH di RSUD Prof Margono Soekarjo Purwokerto sendiri selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya, di tahun 2016 mencapai 353 kasus, kasus BPH di RSUD dr. R.Goeteng Taroenadibrata Purbalingga mencapai 165 kasus di tahun 2015 dan di tahun 2016 mencapai 181 kasus, tahun 2018 khususnya di Ruang Dahlia terdapat 46 kasus.
Penyebab penyakit Benigna Prostate Hiperplasia (BPH) belum diketahui secara pasti. Namun faktor usia dan hormonal menjadi predisposisi terjadinya BPH. Beberapa hipotesis menyebutkan bahwa Benigna Prostate Hiperplasia (BPH) sangant erat kaitannya dengan peningkatan DHT (Dehidrotestosteron), ketidakseimbangan esterogen-testosteron, interaksi antar sel stroma dan sel epitel prostat, berkurangnya kematian sel (apopptosis), dan teori stem sel (Prabowo, 2014).
Seorang yang mengalami Benigna Prostate Hiperplasia (BPH) biasanya merasakan nyeri saat berkemih karena peregangan dan distensi kandung kemih. Retensi urin karena pengeluaran urin yang terus menurun. Saat berkemih urin keluar menetes karena kontrol pengeluaran urin terganggu. Rasa tidak puas saat berkemih karena destrusor menjadi lelah dan mengalami dekompensasi. Disuria karena penyempitan lumen uretra posterior. Terakhir sering berkemih pada saat malam hari (Wijaya, 2013).
Bahwasannya tindakan bedah ditujukan pada penderita Benigna Prostate Hiperplasia (BPH) jika menimbulkan penyulit seperti retensi urine, batu saluran kemih, hematuria, infeksi saluran kemih, kelainan pada saluran kemih atas. Tindakan-tindakan bedah yang dilakukan untuk penderita BPH adalah Prostatektomi, Insisi Prostat Transuretal (TUIP), Transuretal Reseksi Prostat (TURP). Tindakan non bedah untuk penderita BPH adalah Observasi untuk pasien BPH yang masih ringan, menurunkan kadar hormon testosteron atau dihidrotestosteron (Wijaya, 2013).
Tindakan operasi yang dilakukan pada penderita BPH memungkinkan masalah keperawatan diantaranya nyeri, infeksi luka operasi, sumbatan urinaria, pendarahan, tromboplebitis, emboli pulmonal, inkontensia urin, ansietas dan gangguan pola tidur. Hasil penelitian tentang masalah keperawatan yang sering dialami pasien post operasi BPH, pasien merasakan nyeri hebat dan 75% pasien mempunyai pengalaman yang kurang menyenangkan akibat pengelolaan nyeri yang tidak adekuat. Rata-rata intensitas nyeri pada pasien post operasi BPH adalah skala 5, nyeri dirasakan pada area pemasangan kateter dan area post TURP, nyeri yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk (Aprina, 2017).

Dari fenomena diatas angka penderita Benigna Prostate Hiperplasia (BPH) meningkat setiap tahunnya dan banyaknya komplikasi yang ditimbulkan pada kasus BPH. Berdasarkan uraian diatas penulis mengambil studi kasus yang dituangkan dalam Karya Tulis Ilmiah dengan judul. “Asuhan Keperawatan Nyeri Post Transuretal Reseksi Prostat (TURP) Pada Tn. A dengan Benigna Prostate Hiperplasia (BPH) di Ruang Dahlia RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga”


URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=2473
APA Citation
NUR AFNI KUSUMA DEWI. (2019). Asuhan Keperawatan Nyeri Post Transuretal Reseksi Prostat (Turp) Pada TN.A Dengan Benigna Prostate Hiperplasia (BPH) Di Ruang Dahlia RSUD DR.R.Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/