Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research

Repository Universitas Harapan Bangsa.
Digital collection of academic papers, undergraduate thesis, research


Detail Cantuman

Kembali

Asuhan Keperawatan Ketidakefektifan Bersih Jalan Napas Pada TN.T Dengan Tuberkolosis Paru Di Ruang Dahlia RSUD HJ.Annna Lasmanah Banjarnegara

XML
Pengarang
TRIANA WAHYUNI - Personal Name
Pernyataan Tanggungjawab
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Bahasa
Indonesia
Penerbit
Universitas Harapan Bangsa
Tahun Terbit
2019
Tempat Terbit
Purwokerto
Deskripsi Fisik

Abstract

Ardiansyah (2012) Tuberkulosis paru (TB paru) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis yang merupakan salah satu penyakit saluran pernapasan bagian bawah yang sebagian besar basil tuberkulosis masuk ke dalam jaringan paru melalui airbone infection dan selanjutnya mengalami proses yang dikenal sebagai fokus primer. Tuberkulosis paru (TB paru) adalah suatu penyakit menular yang paling sering mengenai parenkim paru, biasanya disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (Smelltzer, 2014).
TB paru merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia yang erat kaitannya dengan masalah sosial. Diantara masalah yang ada diantaranya kemiskinan, malnutrisi, tempat kumuh, perumahan di bawah standar, dan perawatan kesehatan yang tidak adekuat (Indah, 2018). TB paru dapat menyebar hampir ke setiap bagian tubuh termasuk otak, ginjal, tulang, dan nodus limfe. TB paru ditularkan melalui udara atau droplet, apabila terhirup maka individu tersebut akan terinfeksi bakteri TB. Infeksi awal biasanya terjadi dalam 2–10 minggu setelah pajanan. Pada infeksi primer, setelah masa inkubasi selama 4-8 minggu, biasanya tidak menimbulkan gejala meskipun demikian dapat menimbulkan gejala
nonspesifik seperti anoreksia, lesu, demam tidak tinggi, keringat dimalam hari, lemah dan penurunan berat badan (Suddarth, 2013).
Secara global angka kejadian TB paru masih cukup tinggi. Pada tahun 2016 terdapat 10,4 juta kasus insiden TBC 88 juta–12 juta yang setara dengan 120 kasus per 100.000 penduduk. Lima negara dengan insiden tertinggi yaitu India, Indonesia, China, Philipina dan Pakistan (Indah, 2018). Jumlah kasus baru TB paru di Indonesia sebanyak 420.994 kasus pada tahun 2017 (data per 17 Mei 2018). Berdasarkan jenis kelamin, jumlah kasus baru TB paru tahun 2017 pada laki-laki 1,4 kali lebih besar dibandingkan pada perempuan. Survei prevalensi TB paru pada laki-laki 3 kali lebih tinggi dibandingkan pada perempuan. Begitu juga yang terjadi di negara-negara lain. Hal ini terjadi kemungkinan karena laki-laki lebih terpapar pada faktor risiko TB paru misalnya merokok dan kurangnya kepatuhan minum obat sehingga menjadi Multi Drug Resisten Tuberculosis (MDR-TB). Survei ini menemukan bahwa dari seluruh partisipan laki-laki yang merokok sebanyak 68,5% dan hanya 3,7% partisipan perempuan yang merokok (Indah, 2018).
Prevelansi penduduk Indonesia yang didiagnosis TB paru terkonfirmasi berdasarkan diagnosis dokter tahun 2013-2018 di Jawa Tengah sebesar 321 per 100.000 penduduk yang ditargetkan pada tahun 2019 prevelansi TB paru menurun menjadi 245 per 100.000 penduduk (Riskerdas, 2018). Setelah melakukan penelitian kasus TB paru di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara, dilihat dari 2 tahun terakhir hasil prevelensi TB paru mengalami penurunan. Pada tahun 2017 jumlah pasien TB paru berjumlah 259 pasien. Pada tahun 2018 jumlah pasien TB paru berjumlah 231 pasien. Menurut Permenkes Nomor 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis menetapkan target program Penanggulangan TBC nasional yaitu eliminasi pada tahun 2035 dan Indonesia Bebas TBC Tahun 2050. Eliminasi TBC adalah tercapainya jumlah kasus TBC 1 per 1.000.000 penduduk.
Data prevelensi tersebut menunjukan ada banyak kondisi klinis yang memerlukan penatalaksanaan tepat. Menurut Muttaqin (2008) penatalaksanaan TB paru dapat dilakukan dengan pencegahan TB paru, pengobatan TB paru dan penemuan penderita (Active Case Finding). Peran perawat dalam penatalaksanaan TB paru sangat penting yaitu bertanggung jawab atas penyuluhan kesehatan klien dengan edukasi tentang penyakit TB paru kepada keluarga ataupun masyarakat termasuk penyuluhan tentang medikasi, tindakan pencegahan bagi penderita, bagi masyarakat, bagi petugas kesehatan, pencegahan penularan yang dilakukan dengan desinfeksi, melakukan imunisasi BCG, melakukan pengobatan khusus, dan perawatan tindak lanjut.
Ketidakefektifan bersihan jalan napas merupakan salah satu masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh TB paru. Ketidakefektifan bersihan jalan napas adalah ketidakmampuan membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas, infeksi kuman merusak jaringan parenkim paru kemudian menyebabkan edema trakeal, kemudian menyebabkan sekret menjadi meningkat dan mengakibatkan pecahnya pembuluh darah di jalan nafas. Biasanya pasien mengalami batuk yang tidak efektif, sesak napas, gelisah, kesulitan verbalisasi, mata terbuka lebar, ortopneu, penurunan bunyi napas, perubahan frekuensi napas, perubahan pola napas, sianosis, sputum dalam jumlah yang berlebihan, suara napas tambahan, dan tidak ada batuk (Herdman, 2015).
Faktor yang berhubungan dengan ketidakefektifan bersihan jalan napas diantaranya faktor lingkungan seperti perokok, perokok pasif dan terpajan asap, faktor obstruksi jalan napas seperti adanya jalan napas buatan, benda asing dalam jalan napas, eksudat dalam alveoli, hiperplasia pada dinding bronkus, mukus berlebihan, penyakit paru obstruktif kronis, sekresi yang tertahan, spasme jalan napas, dan faktor fisiologisnya seperti asma, disfungsi neuromuskular, infeksi dan jalan napas alergik (Herdman, 2015).
Upaya keperawatannya dapat dilakukan manajemen jalan napas, fisioterapi dada, peningkatan (manajemen) batuk, terapi oksigen, pengaturan posisi, monitor tanda–tanda vital, bantuan penghentian merokok, dan berkolaborasi dengan dokter seperti administrasi (pemberian) obat: Inhalasi (Bulecheck et all., 2015).





URL : https://repository.uhb.ac.id/index.php?p=show_detail&id=2474
APA Citation
TRIANA WAHYUNI. (2019). Asuhan Keperawatan Ketidakefektifan Bersih Jalan Napas Pada TN.T Dengan Tuberkolosis Paru Di Ruang Dahlia RSUD HJ.Annna Lasmanah Banjarnegara. (Digital collection of academic papers, undergraduate thesis & research). Retrieved from https://repository.shb.ac.id




© 2018. UPT Perpustakaan - Universitas Harapan Bangsa, Formerly STIKes Harapan Bangsa Purwokerto, www.uhb.ac.id.
This software and this template are released Under GNU GPL License Version 3 II SLiMS distro version ETD
Made by The Happy Team :-D
web
statistics

SHB YPDP


https://103.189.235.100/